14

433 104 3
                                    

"Aku mencobanya ma, tapi ini sangat sulit." Ucap renjun akhirnya.

"Kau pasti bisa nak." Ucap winwin.

"Bagaimana mungkin ma? Mama tahu seberapa banyak aku mengalah pada Gege? Aku tinggal dengan nai nai dan yeye karena mama dan otusan harus merawat Rey ge? Aku yang sangat kecil itu harus dewasa ma hiksss... Aku bahkan tak punya siapapun, aku menangis seorang diri. Tapi kenapa aku mendapatkan hal ini juga? Aku mencintai orang lain ma! Dia janji akan datang, tapi aku malah menjadi istri orang lain saat ini hiksss... Kenapa aku harus menderita ma hiksss..." Tangis renjun bahkan dia sampai berjongkok saking merasa sangat sesak sekali. Winwin merasa hatinya teriris mendengar semua hal yang ditahan anak bungsunya itu. Lalu diapun ikut berjongkok dan memeluk tubuh yang memang lebih mungil darinya itu.

"Mianhe renjun-ah. Mianhe." Ucap winwin sembari menangis.

"Renjun hiksss... Renjun ingin bahagia ma hiksss..." Tangisnya bahkan sampai sesegukan. Beberapa menit kemudian, winwin merasakan pelukannya memberat dan suara tangisan renjun tak lagi ada hingga dia melonggarkan sedikit pelukannya dan melihat anaknya telah pingsan, disaat bersamaan yuta kembali dan melihat winwin yang mencoba menyadarkan renjun.

"Kenapa dengan renjun sayang?" Paniknya.

"Hyung, ayo kita harus segera membawa renjun ke rumah sakit." Ucap winwin sangat cemas dan yuta langsung menggendong tubuh ringan anaknya itu.


At. Hospital.

Yuta dan winwin sedang menunggu dengan sangat cemas hingga keduanya mendengar suara aduan sepatu dengan lantai yang sangat cepat dan melihat menantu mereka datang dengan berlari bahkan dia sangat terlihat ngos-ngosan.

"Bagaimana keadaan renjun ma?" Ucap jaemin cemas.

"Dokter belum keluar jaemin." Ucap winwin.

Ceklek.

"Bagaimana keadaan anak saya Lucas?" Ucap yuta melihat dokter tetap renjun, jaemin bahkan juga mendekat.

"Ini karena dia masih sangat bersedih, saya tahu tuan dan nyonya juga sama karena kehilangan anak sulung kalian. Tapi renjun memiliki imunitas tubuh yang rendah, saya harap untuk tak terlalu membuatnya banyak pikiran juga sedih yang berlebihan. Itu sangat berpengaruh pada imunitas tubuhnya. Apalagi dia memang memiliki imunitas tubuh yang sangat rendah."

Jaemin hanya diam mendengarkan apa yang dia tidak ketahui selama ini, akhirnya dia dapat mengerti kenapa dulu saat dia bertemu dengan renjun kecil dia melihat banyak pengawal yang mengawasi dari jarak jauh, karena renjun memang harus dijaga dengan extra sekali.

"Dan satu lagi nyonya, tuan, saya harap renjun tak terlambat untuk cek kondisi kesehatannya bulan depan. Ini bisa jadi efek karena kemarin dia terlambat melakukan cek kesehatan tubuhnya." Ucap Lucas.

"Mulai sekarang tolong katakan pada suaminya dok, soalnya dia telah menikah." Ucap yuta melihat jaemin.

"Ya, kedepannya langsung pada saya saja." Ucap jaemin datar dan sangat berwibawa.

"Baik tuan." Ucap Lucas lalu diapun izin pamit setelah mengijinkan yuwin dan jaemin untuk masuk kedalam ruangan renjun.

Di dalam ruang rawat renjun.

"Mama? Otusan? Sebenarnya mengenai imunitas tubuh renjun, sudah sejak kapan?" Ucap jaemin datar.

"Sudah sejak dia lahir jaemin. Itulah kenapa kami sangat menjaganya." Ucap winwin.

"Tapi kenapa kalian tega sekali mengirimkannya pada kakek dan neneknya di China?" Ucap jaemin datar.

"Kami terpaksa karena kami juga harus fokus dengan reyn saat itu, dan ayah juga ibuku setuju makanya kami mengirimkan renjun dengan berat hati kesana." Ucap yuta.

"Aaa begitu, saya mengerti." Ucap jaemin yang memang duduk tepat disebelah bangsal milik renjun yang masih belum sadarkan diri itu.  Dan dia berjanji dalam hatinya, apapun yang terjadi dia akan selalu bersama dengan renjun. Selamanya. Berada disisinya.




























😄😄😄😄😄

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Somebody (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang