05

668 129 5
                                    

Winwin mendekat pada kedua anaknya yang berada di balkon sembari tersenyum.

"Rey, injunie?" Keduanya lantas melihat kearah winwin.

"Ayo kita harus makan siang bersama." Ucap winwin tersenyum. Dan keduanya langsung mengangguk lalu renjunpun dengan senang hati mendorong kursi roda milik kakaknya itu menuju meja makan bersama.

Di meja makan.

Mereka semua telah duduk di tempat masing-masing dan akan memakan makan siang mereka.

"Bagaimana keadaanmu Rey?" Ucap Wendy.

"Aku sudah merasakan baik nai nai."

"Syukurlah." Ucap Wendy tersenyum sedangkan Chanyeol hanha diam saja dan mereka tak tersinggung sama sekali karena Chanyeol memang sangat dingin tapi dia perhatian hanya caranya saja yang berbeda.

"Yeye dengar kau akan menikah dengan anak dari sahabat yuta bukan?" Ucap Chanyeol.

"Iya halbojie." Ucap Rey.

"Baguslah. Yeye ikut senang." Ucap Chanyeol dengan ekspresi datarnya.

"Yeye akan datang bukan saat pernikahan gege?" Ucap renjun antusias. Chanyeol hanya diam saja, dan Wendy langsung tersenyum manis yang mana senyum itu mirip dengan winwin juga renjun.

"Pasti injunie. Yeye dan nai nai akan datang untuk pesta pernikahan Rey."

"Syukurlah." Ucap renjun lega. Sedangkan Rey hanya diam saja karena dia tahu kalau dia tak bisa dekat dengan sang Kakek ntah karena apa, seperti ada tembok besar antara keduanya, atau memang benar ada yang disembunyikan darinya dan adiknya, karena Rey tidak bodoh, dia sangat tahu kalau kakeknya itu lebih menyayangi renjun dari pada dirinya.

"Gege harus sangat bahagia untuk pernikahan Gege." Ucap renjun tersenyum. Dan rey hanya tersenyum.

"Bagaimana rupa calon suami rey?"Ucap Wendy.

"Calon suami rey ge sangat tampan nai nai. Sepertinya calon suami rey ge sangat menyayanginya. Injunie senang karena itu." Ucap renjun tersenyum lebar membuat mereka semua tersenyum karena renjun sangat menggemaskan. Disaat bersamaan darah keluar dari hidung renjun membuat semuanya kaget bahkan Rey sangat kaget sekali, renjun langsung menutupi dengan tangannya dan diapun langsung berlari ke toilet.

"Nai nai kenapa dengan injunie?" Ucapnya cemas karena dia tak mau kalau sang adik juga mengidap penyakit yang sama dengannya.

"Renjun hanya kelelahan makanya dia mimisan dan itu hal yang biasa." Ucap Wendy dia bahkan bisa merasakan tatapan cemas dari yuta dan winwin tapi Wendy menenangkan lewat tatapannya. Rey masih belum percaya, karena dia merasa ada yang disembunyikan mengenai kesehatan adiknya itu.

Di toilet.

Renjun membersihkan darah yang keluar dari hidungnya lalu diapun melihat kaca yang tepat berada di atas wastafel.

"Wah, kenapa kau bisa sangat pucat begini renjun? Padahal kau hanya terlambat sebentar ke dokter huang." Monolognya. Lalu diapun mengambil tissue dan membersihkan sekitar hidungnya dengan tissue itu.

"Dampaknya benar-benar sangat mengerikan." Monolognya lagi dan diapun mengeluarkan obat yang memang Lucas berikan saat dia telat melakukan pemeriksaan dan meminumnya begitu saja tanpa air sama sekali karena sudah terlalu biasa. Setelahnya diapun segera keluar, karena tak mau membuat siapapun cemas terutama sang kakak yang tak tahu apapun.



















At. Korea, Na corp.

Jaemin sibuk dengan pekerjaannya untuk membuatnya lupa dengan perasaan Dejavu saat berbicara sebentar dengan adik dari calon istrinya itu.

Tok...tok...tok...

"Masuk!"

Ceklek.

Jaemin melihat salah satu asistennya yang memasuki ruangannya itu.

"Ada apa?" Datar jaemin.

"Ini beberapa berkas yang perlu di tandatangani Presdir." Ucap sang asisten, jay Park memberikan berkas itu, dan jaeminpun membacanya baru mulai memberikan tandatangannya.

"Ini." Ucap jaemin dan Jay pun menerimanya tapi dia tak kunjung keluar.

"Apa ada lagi?" Datar jaemin.

"Ne."

"Katakan."

"Saya mendapatkan lokasi dari seseorang yang Presdir cari." Ucap Jay membuat jaemin menatap kearah asistennya itu.

"Apa kau serius? Setelah sangat lama?"

"Karena memang sangat sulit mencari dengan nama panggilan kecil itu Presdir. Ini adalah semua yang saya dapatkan Presdir, termasuk foto terbarunya. Permisi Presdir." Ucap Jay meletakkan map itu diatas meja jaemin dan diapun membungkuk sebelum pergi meninggalkan ruangan jaemin. Jaemin terdiam sebentar dan diapun mencoba mengambil map itu lalu membukanya dengan perasaan takut juga debaran yang sangat keras pada dadanya.

Map pun terbuka secara perlahan dan jaemin pun mulai membaca identitas lengkap itu.

Nama: Nakamoto Renjun.
Orangtua: ayah; Nakamoto Yuta ibu; Huang Winwin
Anak ke2
Panggilan: injunie
Tinggal: China bersama Kakek dan neneknya, Huang Chanyeol dan Son Wendy.
Sekolah dasar: China School
Sekolah menengah pertama: Shanghai junior school.
Sekolah menengah atas: Shanghai hight School.
Universitas: Beijing university.
Baru saja lulus.
Alergi:-
Golongan darah:O
Memiliki imunitas yang sangat rendah, membuatnya harus selalu mengecek kesehatannya sebulan sekali ke dokter.
Dokternya: Huang Lucas.

Setelah membaca semua itu, jaeminpun membalik foto yang kebetulan terbalik tanpa sebab itu, dan saat foto itu terlihat jaemin pun terdiam karena sangat kaget sekali. Dia sangat tak menyangka kalau orang yang selama ini dia cari adalah....



























































"Adik calon suaminya."
















































😅😅😅😅😅

Somebody (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang