11

701 125 3
                                    

Yuwin dan renjun saat ini berada di depan ruangan vvip Rey dimana sekarang Rey tengah ditangani saat ini.

"Otusan? Mama?" Kedua orangtuanya lantas melihat padanya.

"Apa kita tidak memberitahu jaemin ge?" Ucap renjun.

"Kau benar nak, aku akan memberitahu jaemin dulu sayang." Ucap yuta lalu diapun menjauh sedikit.

Beberapa menit kemudian, ketiganya mendengar beberapa sepatu yang bergemah dan melihat jaemin datang dengan jaeyong.

"Bagaimana keadaan Rey otusan?" Ucap jaemin cemas.

"Kami belum tahu, dokter belum keluar jaemin." Ucap yuta dan tak lama pintu ruangan rawat itupun terbuka menampilkan dokter yang menangani Rey.

"Dok bagaimana keadaan anak kami?" Ucap yuwin.

"Maaf nyonya, tuan, tapi tuan muda benar-benar masuk kedalam masa komanya. Kami tidak tahu kapan tuan muda akan sadar. Saya harap kalian bisa menerima semuanya." Ucap dokter itu, mendengar hal itu yuwin dan renjun meneteskan airmata mereka. Lalu dokterpun pamit.

"Bagaimana jika seperti ini yuta? Winwin? Apa itu berarti pernikahan anak kita batal? Setelah undangan tersebar?" Yuwin saling bertatapan karena jujur saja mereka juga tak menyangka semuanya akan begini.

"Maafkan kami jaehyun, yuta, jaemin. Kita terpaksa membatalkan pernikahan ini." Ucap yuta menunduk.

"Tidak Hyung." Ucap winwin membuat semuanya menatap kearah winwin. Lalu winwinpun mendekat pada renjun dan memegang tangan anak bungsunya itu. Setidaknya jika memang Rey akan pergi selamanya dia harus melihat adiknya menikahi calon suaminya karena itu keinginan Rey.

"Mama?"

"Sebenarnya, Rey tidak ingin menikah dengan jaemin, dia ingin kau yang menikah dengan jaemin ren, ini permintaan gegemu. Karena Gege yakin kalau hidupnya tak lama lagi, ini permintaan terakhirnya renjun." Ucap winwin sembari meneteskan airmata lalu melihat jaemin tabg sangat kaget.

"Jaemin? Apa kau bersedia nak? Setidaknya ini keinginan terakhir Rey."

"Tapi win?" Ucap yuta tak percaya semua ini.

"Ini demi Rey Hyung. Taeyong Hyung? Jaehyun? Apa kalian mau menerima anak bungsu kami?"

"Kami tak bisa memutuskannya win, semuanya tergantung jaemin." Ucap jaehyun. Winwin lantas mendekat pada jaemin dan menggenggam kedua tangannya.

"Jaemin, apa kau bersedia nak? Ini untuk Rey, karena ini permintaan terakhirnya " Ucap winwin menangis.

"Ya, karena ini permintaan Rey. Aku pasti melakukannya ma." Ucap jaemin walaupun dia merasa kalau takdir memang mengirimkan Rey padanya karena inilah maksudnya.

"Aku tidak mau ma, bagaimana mungkin aku menikah dengan calon suami Gege. Ini tak bisa ma." Ucap renjun menolak. Winwin lantas mendekat pada sang anak lalu diapun bersujud pada renjun membuat renjun membelalakkan matanya kaget.

"Mama jangan begini."

"Mama mohon njun hiksss.... Kau harus menuruti keinginan terakhir Gege mu hiksss.... Mama mohon."  Renjun menutup matanya dan diapun akhirnya mengangguk karena semua ini demi kakaknya dia juga berjanji dalam hatinya jika sang kakak bangun dari koma nya maka dia akan menceraikan jaemin. Itu janjinya.

"Makasih sayang " Ucap winwin lalu memeluk anak bungsunya itu, sedangkan renjun hanya bisa terdiam saja.




Seminggu kemudian....

Brak!

Renjun melihat kearah pintu ruangan tunggunya yang terbuka secara kasar dan melihat sang sahabat yang datang lalu mendekat padanya.

Somebody (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang