"Hogwarts menyediakan bantuan, bagi siapapun yang membutuhkannya".
♧----------♧
"Bersiaplah".
"Aku siap, mother," tunduk anak lelaki itu.
Sepasang ibu dan anak itu mengetuk pintu hitam dengan penuh ukiran ular yang megah nan mewah dihadapannya, "masuk," terdengar suara dingin dari dalam.
"Walburga, regulus," seringai pria tampan itu muncul begitu saja, melihat salah satu pendukung setianya. "My lord," bisik walburga black agak tersipu, tak bisa di pungkiri bahwasanya ia menyukai lelaki di hadapannya.
Bola mata regulus bergerak ke arah pendukung lain yang terduduk di kursi milik keluarga malfoy, "evan," desisnya melihat evan rosier yang diam mematung dengan tatapan kosong.
Matanya lebih terkejut lagi kala melihat orang yang terduduk di sebelah david carrow, ia bahkan mengerjapkan matanya berkali-kali. Bagaimana tidak? Sahabat dekat kakaknya terlihat duduk disana.
"Ah, lelaki tampan pengikutku bertambah," disis si ketua yang tampak menyeringai senang, mengambil tongkat dan mengacungkannya ke atas.
"David carrow, regulus black, evan rosier," seringai mengerikan nan tampannya kembali terlihat, memandang puas ketiga orang tersebut.
Voldemort, itu adalah nama pemberiannya sendiri.
Voldemort meminta lengan mereka, dimulai dari yang tertua, david carrow.
Lelaki yang memegang tongkat itu mengacungkannya di pergelangan tangan dari kekasih alicia jhonson. "AGHH," teriak david merasakan panas dan sakit disekujur tubuh, lelaki psikopat itu malah tertawa puas. Evan dan regulus saling melirik, evan terlihat menggeleng lemah dan regulus yang tetap dalam posisi tegapnya.
Tato bergambar ular itu terpampang jelas di pergelangan david carrow, kentara sekali bahwa david carrow tidak menginginkan itu.
"Selanjutnya," desisannya kembali terdengar. Walburga black dengan bangga dan senang mendorong anak semata wayangnya ke hadapan sang empu, "regulus, my lord," walburga berucap dengan anggun nan genit.
Voldemort menyinggung senyum dan meminta pergelangan tangan regulus persis seperti apa yang ia lakukan ke david carrow. Baru saja tongkat itu menyentuh pergelangan tangannya,
"REGULUS!" Pekik evan. Bukan hanya regulus, evan sendiri kaget. Ia tak menyangka bahwa ia berani mengeluarkan suara tinggi di hadapan voldemort.
"Evan!" Tegur ayahnya kala melihat lelaki itu berkata demikian, baru saja ayahnya ingin menyeretnya keluar, suara dingin voldemort kembali terdengar, "biarkan saja, rosier, dia hanya senang," ucap pria itu tenang membuat evan rosier ingin sekali menyihirnya.
Dirasa sudah kondusif, ia kembali meletakan ujung tongkatnya di pergelangan tangan regulus black. Mulutnya bergumam tak jelas, merapalkan mantra buatannya. Regulus sedikit mengerang merasakan sakit yang luar biasa.
"Selesai," puasnya melihat tato ular di lengan regulus, persis seperti milik pelahap maut yang lain,
"Sekarang," ujarnya menatap evan, regulus yakin sekali bahwa evan ingin kabur sekarang, sama halnya dengan dirinya.
Melihat regulus yang sudah mendapat tanda itu, tanpa ba-bi-bu evan segera memberikan pergelangan tangannya 'jika regulus melakukannya, aku akan' pikirnya.
Untuk yang ketiga kalinya, pria psikopat itu menujukan tongkat sihir ke arah pergelangan tangan evan dan merapalkan mantra aneh itu. "Sialan!" Desis evan merasakan sakit, "evan!" tegur ayahnya entah kali keberapa kepada putra semata wayangnya.
"Sempurna," gumamnya puas, lalu matanya melihat ke arah pendukungnya yang lain, tatapannya seolah memuja tanpa ada esok hari.
Matanya lalu melirik ke arah seseorang yang mencicit takut, duduk di sebalah david carrow, orang yang regulus pertanyakan sedari tadi.
"Kau siapa?" Tanya si ketua melihat bola mata lelaki yang tampak ketakutan itu. Bukan dirinya yang menjawab, bellatix membuka suara,
"Ia akan berpihak pada kegelapan, my lord," seringainya senang, tidak peduli dengan tatapan aneh orang sekitar.
"Gryffindork?" Tanya lucius mencemooh, diikuti kekehan dan tawa dari yang lain.
"Silent," suara wibawa voldemort terdengar, membuat para mengikutnya diam seketika dan menunduk ketakutan.
Kaki jenjangnya berjalan menuju lelaki gryffindor yang masih mencicit ketakutan, "siapa namamu?" Tanyanya dingin, para pengikutnya pun ikut penasaran, menunggu jawaban dari si lelaki itu.
"Pettigrew, peter pettigrew, my lord," bisiknya pelan ketakutan.
Mendengar itu, david, evan, dan regulus sontak saling melirik, lebih tepatnya evan dan david membola ke regulus dengan tatapan aneh. Regulus mengetahui maksud itu, si pettigrew itu adalah sahabat karib kakaknya.
Regulus hanya menggeleng singkat, walau di otaknya sudah tertera banyak pertanyaan. Evan dan david terus mengerinyit, beribu asumsi juga sudah terpampang jelas di otak mereka.
"Kau pureblood?" Tanya voldemort kembali, dibalas anggukan oleh sang empu. Bellatrix menyeringai senang.
"Kau pasti suruhan dumbledore tua bangka," desis voldemort jijik, mengerinyitkan hidungnya. "T-t-tidak, my-my lord," balasnya takut.
Tanpa disuruh, ia dengan suka rela menyerahkan pergelangan tangannya, aku siap, aku siap," lengahnya, matanya penuh harap.
"Menunduk, kau sialan!" Pekik bellatrix melihat sikap tidak sopan si pettigrew itu.
"Tenang, bella," balas voldemort mengusap punggu bellatrix yang berdiri di sebelahnya, melihat itu, walburga buka suara,
"Ayo beri ia tanda, my lord," kentara sekali ia cemburu dengan bellatrix, bahkan evan yang paling bodoh juga mengetahui itu.
Jangan tanya bagaimana regulus, ia sangat malu memiliki ibu seperti itu. Ia yakin jika bukan disituasi seperti ini, evan rosier akan mengejek dan menggodanya, tak lupa dengan tawa yang lebar.
Voldemort menuruti perkataan walburga black dan merapalkan mantra ke pettigrew. Peter terlihat mendesis kesakitan. Sekian detik berikutnya, ia menyeringai senang sekaligus berdecak kagum.
Voldemort mengedarkan pandangannya ke seluruh pengikutnya yang kian membanyak, tentu semuanya pureblood, ia menyeringai senang dan puas, ambisi gila impiannya akhirnya tercapai.
"Mari berpesta, pengikutku".
♧----------♧
*Maaf para potterhead! Author agak lama up nya, lagi ngurusin buat kuliah nih, sehat-sehat yaaaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑩𝒂𝒄𝒌 𝒕𝒐 𝑩𝒍𝒂𝒄𝒌 I Regulus Arcturus Black
Fanfic"𝒀𝒐𝒖'𝒓𝒆 𝒂 𝒓𝒆𝒂𝒍 𝒂𝒏𝒈𝒆𝒍" 𝖱𝖾𝗀𝗎𝗅𝗎𝗌 𝖡𝗅𝖺𝖼𝗄 𝗑 𝖮𝖢 Marauders era 🫵 📌 Semua karakter dari J.K.R, kalaupun ada itu tambahan (seperti OC dll) itu ditambah dari saya. 🙏 Typo bertebaran dan harap dimaklumi 😜 Cover by Canva Judul...