Budak Tabib : Transmigrasi Ke Dunia Lain [Part 5]

560 6 1
                                    

Hari sudah semakin gelap, tetapi Regan belum kunjung mendapatkan penginapan untuknya bermalam. Semua tempat sudah terisi penuh karena banyak pendatang dari luar yang ingin menghadiri hari perayaan dalam tiga hari yang akan datang. Regan duduk termenung di dekat kolam pancuran yang berada di alun-alun pemukiman. Dia sedang berpikir bagaimana cara dirinya menghabiskan waktu malam ini di luar ruangan. Jika saja ini berada di bumi tempat yang dia tahu, mungkin dia bisa menghabiskan malam dengan minum-minum dan kemudian tidur di bangku taman setelah mabuk berat.

Hanya saja Regan ragu apakah itu tindakan yang benar dilakukan di tempat seperti ini? Dia bahkan sedikit terintimidasi ketika melihat para prajurit itu sesekali berjalan melewatinya dengan pakaian lengkapnya itu. Meski prajurit itu hanya sedang berpatroli, tapi tetap saja Regan merasa takut jika dirinya tidak sengaja melakukan kesalahan di jalan dan berakhir ditangkap oleh mereka.

Tempat itu kini menjadi semakin terlihat luas di pandangan Regan. Semakin terasa sepi karena lebih sedikit orang yang berlalu lalang.

Regan menimbang keputusannya. Tempat manakah yang lebih baik, antara datang ke bar, pemandian umum, rumah bordil, atau pergi ke guild petualang. Sebelumnya dia sudah sempat berkeliling dan bertanya-tanya tentang harga di tempat itu, setelah mengetahui bahwa tidak ada penginapan yang kosong. Dia sendiri hanya memiliki satu koin silver yang dipinjamkan oleh Seram. Menurut penjelasan Seram, satu koin silver bernilai sama dengan sepuluh koin bronze. Satu koin bronze sama dengan sepuluh koin iron. Harga rata-rata bermalam di sebuah penginapan menghabiskan sekitar tiga koin bronze. Memesan minuman di bar sepertinya hanya lima iron? Biaya masuk pemandian umum hanya delapan iron. Menyewa kamar di rumah bordil membutuhkan satu koin silver yang berarti menguras seluruh isi kantongnya. Sangat mahal baginya. Regan sepertinya akan menjadikannya pilihan terakhir.

Sementara itu, ada pilihan lain yaitu mengunjungi guild petualang. Sebetulnya dia berencana untuk pergi ke tempat itu besok. Soalnya, dia masih ragu apakah dirinya akan mendaftar menjadi petualang atau tidak. Mengingat pekerjaan para petualang itu biasanya berbahaya kalau berdasarkan apa yang dia tahu dari kisah fantasi di tempat tinggalnya dulu. Dia yang merupakan pekerja kantoran dan tidak memiliki sedikitpun ketrampilan bela diri, benar-benar tidak yakin apakah dia bisa kembali selamat setelah menerima misi atau pekerjaan yang diambilnya nanti.

Regan sebetulnya ingin mencari pekerjaan lain yang relatif aman untuk mendapatkan uang. Namun, setelah mendapatkan informasi dari pemilik penginapan terakhir yang didatanginya, dia tak bisa untuk tidak tergiur dengan fasilitas yang diberikan oleh guild petualang kepada anggotanya. Fasilitas penyewaan kamar bulanan yang murah khusus para petualang yang berafiliasi dengan guild petualang. Itu berarti selama Regan mendaftar sebagai petualang, dia bisa menyewa salah satu kamar di sana dengan harga murah

Keputusan yang sangat berat. Regan pun bangkit sembari menghela napas. Dia pun kemudian memutuskan untuk mendatangi guild petualang untuk melihat-lihat terlebih dahulu. Dia akan memutuskannya ketika sudah mengetahui semua hal yang berkaitan dengan guild dan para petualang.

Budak Tabib : Transmigrasi Ke Dunia LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang