Budak Tabib : Transmigrasi Ke Dunia Lain [Part 3]

728 9 0
                                    

Kerajaan Crimson merupakan salah satu kerajaan kecil yang terletak di barat benua Amerra. Tempat di mana Regan terseret ke dalamnya. Kerajaan tersebut dikenal dengan darah keturunannya yang berasal dari salah satu pahlawan dalam perang besar di masa kehancuran. Berasal dari keluarga Nyx. Pahlawan yang tercatat dalam buku besar sejarah sebagai sosok yang gugur setelah membunuh salah satu petinggi dari pasukan iblis. Berkat kemuliaan yang dibawanya menjadikan keluarga Nyx selalu dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin kerajaan.

Sayangnya, pemerintahan keluarga tersebut pada masa saat ini tidak sebaik di masa lalu. Raja yang sekarang menjabat memiliki pengaruh yang kecil dibandingkan penasihat kerajaan. Raja yang dianggap tidak becus memimpin kerajaan. Hal ini dikarenakan umurnya yang masih dini untuk naik tahta menggantikan posisi sang ayah atau raja sebelumnya yang wafat. Umurnya saat ini adalah dua puluh tahun. Belum lama dia dikukuhkan sebagai raja yang sah setelah memasuki umur kedewasaan yang ditetapkan kerajaan. Namun, hal itu tidak terlalu berpengaruh banyak pada kekuasaannya karena adanya sang paman yang menjabat sebagai penasihat kerajaan sejak pemerintahan raja sebelumnya. Berada dalam perahu yang sama atau satu keluarga yang sama menjadikan banyak dari anggota keluarga yang lebih memilih memihak sang paman yang dinilai lebih kompeten dan bisa mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah dibandingkan dirinya yang merupakan sang raja.

Mendengar penjelasan Mira, wanita yang memberikan dirinya bubur, membuat Regan mengangguk paham. Sepertinya tidak sia-sia dirinya banyak menonton serial fantasi di hari libur ketika masih menjadi pekerja kantoran. Dengan begitu Regan merasa related dengan kondisi yang terjadi di kerjaan Crimson ini dengan kerajaan-kerajaan yang biasa ditontonnya. Konflik seperti itu sudah sangat biasa bagi Regan.

"Jadi benar, tempat ini berbeda dengan tempat tinggal diriku sebelumnya."

Satu hal yang masih menjadi pertanyaan di benak Regan adalah mengapa dirinya dipindahkan ke dunia ini? Alih-alih bereinkarnasi seperti plot cerita yang biasa ada di film maupun serial tv di dunianya sebelumnya. Bukankah ini tidak adil? Lantas apa bedanya Regan hidup di dunia ini dengan di tempat sebelumnya? Jika masalah yang dihadapinya masih tidak ada solusinya?

Regan pun menghela napas berat sambil melihat ke arah selangkangannya. Hal ini tentu membuat Mira menjadi malu ketika menyadari bahwa terdapat sesuatu gundukan yang besar di balik kain tipis itu.

Tolong jangan salahkan Regan karena miliknya yang terlalu besar. Mira dapat melihat jelas cetakan itu karena celana yang digunakan Regan terlalu ketat dan cukup tipis dibandingkan celana yang biasanya dia pakai di bumi tempat tinggalnya dulu. Regan sendiri baru sadar ketika melihat wajah Mira memerah dan tingkahnya yang aneh, dia pun segera menutup selangkangannya dengan bantal. Regan yang kemudian juga malu kemudian bertanya kepada mereka mengenai ke mana perginya pakaiannya.

Mira pun menjelaskan bahwa pakaian Regan yang sebelumnya masih berada di jemuran setelah dicuci oleh Jane, adiknya Mira. Sementara itu pakaian yang digunakan Regan saat ini adalah piyama yang biasa digunakan sang ayah. Hanya itulah yang dapat digunakan Regan karena pakaian yang lain ukurannya tidak sesuai dengannya.

Tak lupa Mira juga menambahkan dalam penjelasannya bahwa pemimpin regu lah yang membantu mengganti pakaian Regan ketika tidak sadar. Dia hanya tidak ingin Regan salah paham dan berpikir yang tidak-tidak padanya.

"Pemimpin regu yang kamu maksudkan mungkin orang yang sama dengan yang kulihat terakhir kalinya. Dia yang telah menyelamatkan aku di medan pertempuran itu."

"Kurasa dia orang sama. Pemimpin regu memang lah orang yang seperti itu. Sudah banyak nyawa yang diselamatkannya dalam medan pertempuran. Dia sudah seperti pelindung bagi warga di desan ini."

"Bisakah kamu memberitahuku di mana aku bisa menemuinya? Aku belum sempat mengucapkan terimakasih ke pada pria itu."

"Kamu mungkin akan sulit bertemu dengannya lagi. Kemungkinan dia sudah kembali ke dalam benteng."

"Benteng? Apa maksudmu itu tempat pertahanan yang dikelilingi dengan dinding kokoh yang menjulang tinggi?"

"Kamu benar."

"Rupanya ada yang seperti itu? Jadi, ini benar-benar mengambil konsep seperti era kerajaan sungguhan?"

"Ya?"

Mira bingung dengan perkataan Regan. Lagi-lagi dia tidak mengerti maksud dari apa yang sedang Regan bicarakan.

"Ah, tidak, bukan apa-apa. Terimakasih karena sudah menjelaskan semuanya padaku. Terimakasih juga karena sudah merawat diriku sebelumnya," ucap Regan dengan bersungguh-sungguh.

"Kamu dapat berterimakasih kepada pemimpin regu. Seperti yang mungkin sudah kamu dengar dari pembicaraan aku dengan saudari-saudariku sebelumnya, aku hanya melakukan semua ini sesuai permintaan dari pemimpin regu sebagai balas budi karena telah menyelamatkan ayah kami dan warga lainnya."

"Tapi tetap saja, aku bersyukur karena kamu tidak menyerah padaku ketika tidak kunjung sadarkan diri." Regan kemudian hendak bangkit dari duduknya dan ingin segera berpamitan untuk lekas pergi menemui sang pemimpin regu itu.

Hanya saja dia buru-buru kembali duduk begitu menyadari bahwa pakaiannya saat ini tidak memungkinkan dirinya untuk pergi ke luar rumah. Dia tidak cukup gila membiarkan dirinya menjadi bahan tontonan para wanita di sepanjang jalan yang dilewatinya.

Regan pun terdiam sesaat dan teringat dengan tingkah aneh wanita galak di luar ruangan yang sebelumnya terus mencuri pandangan ke arahnya. Mungkinkah karena wanita itu menyadarinya juga?

"Maaf jika ini akan merepotkan dirimu, tapi apakah aku bisa meminta bantuanmu sekali lagi? Ini mengenai pakaianku," ucap Regan dengan eskpresi menahan malu.

"Aku berjanji akan segera mengganti biayanya," tambahnya.

Seakan mengerti maksud perkataan Regan, Mira pun tersenyum lalu bangkit dan membalas perkataannya.

"Aku mengerti. Kamu dapat beristirahat beberapa waktu di sini ketika aku pergi. Aku akan kembali membawakan pakaian yang layak untukmu."

Budak Tabib : Transmigrasi Ke Dunia LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang