Budak Tabib : Transmigrasi Ke Dunia Lain [Part 6]

491 8 1
                                    

"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanya wanita berkacamata yang berdiri di balik meja penerimaan.

"Aku ingin mendaftar sebagai petualang, apakah bisa?"

"Tentu, mohon tunggu sebentar."

Petugas guild itu kemudian menyiapkan beberapa berkas lalu menyerahkannya kepada Regan.

"Silahkan Tuan mengisi formulir pendaftarannya. Namun, saya menyarankan agar Tuan membaca terlebih dahulu seluruh ketentuan dan peraturan yang berlaku di guild petualang, sebelum benar-benar memutuskan untuk bergabung."

"Baik, terimakasih."

Regan kemudian langsung membaca dengan sekilas segala ketentuan dan peraturan yang tertera di beberapa lembaran tersebut. Secara garis besarnya dia sudah lumayan familiar karena tidak jauh berbeda dengan pengaturan pada cerita-cerita yang ada di ingatannya. Tak ingin menunggu lebih lama lagi, dia pun segera meletakan berkas-berkas itu dan mulai mengisi lembar formulir pendaftarannya.

Melihat Regan yang mengisi formulir tersebut tanpa keraguan, tentu membuat petugas guild itu merasa cemas. Terlebih melihat penampilan Regan yang sekarang ini, hanya memakai pakaian warga biasa tanpa memiliki modal perlengkapan dan peralatan bertarung. Dia takut Regan akan berakhir seperti pendatang sebelum-sebelumnya yang menghilang setelah mengambil misi pertamanya. Wanita itu bahkan menyadari postur Regan yang nampak biasa-biasa saja, tidak seperti memiliki jejak para pria penggila otot yang mengandalkan kekuatan dari dalam tubuhnya.

Lantas, dari mana datangnya kepercayaan itu? Petugas guild itu tenggelam dalam pemikirannya sendiri, sampai akhirnya tersadar ketika Regan telah memanggilnya beberapa kali.

"Ini, ambil lah, aku sudah mengisi semuanya," ucap Regan sambil menyerahkan lembar formulir tersebut ke arah si petugas guild.

"Maaf menanyakan hal ini, tapi apakah Tuan benar-benar berniat untuk mendaftar menjadi petualang?"

"Ya? Tentu saja, jika tidak, mengapa aku datang ke tempat ini?"

"Tanpa mengurangi rasa hormat, saya sarankan Tuan memikirkannya kembali. Menjadi seorang petualang tidaklah semudah yang terlihat. Meski memiliki bayaran yang lebih tinggi dibandingkan beberapa pekerjaan lain, tapi memiliki resiko tinggi di belakangnya. Guild petualang kami telah banyak kehilangan para rekrutan baru. Saya harap Tuan dapat memahami maksud baik dari perkataan saya."

"Aku mengerti, kamu hanya mencemaskan keselamatanku. Meski begitu, aku tetap akan mendaftar menjadi seorang petualang. Tolong segera  proses formulir pendaftarannya karena aku ingin menyewa ruangan menginap yang disediakan oleh guild."

"Baiklah, saya akan memprosesnya," ucap petugas guild itu yang kemudian diikuti dengan helaan napas. "Semoga Tuan memiliki keberuntungan yang cukup sebagai seorang petualang."

"Mohon tunggu sebentar, aku akan mengambil alat pengujian sebagai tahap akhir dari pendaftarannya." Petugas guild itu pergi setelah melanjutkan perkataannya.

Tak berselang lama, dia kemudian kembali membawa sebuah bola kaca tak berwarna atau bening seukuran bola basket. Setelahnya, dia meletakkan benda itu di meja penerimaan.

"Letakan salah satu tangan di atas bola pengujian, lalu tunggu beberapa saat sampai memunculkan informasi yang dibutuhkan."

Petugas itu kemudian menjelaskan lebih lanjut mengenai hasil dari pengujian ini. Bola kaca itu sesungguhnya akan menampilkan afinitas elemen dan tingaktan bakat dari penggunanya. Jika bola kaca tersebut berubah menjadi warna hijau, maka penggunanya memiliki afinitas pada elemen angin, merah untuk api, biru untuk air, coklat untuk tanah, ungu untuk petir, putih untuk cahaya, dan hitam untuk kegelapan. Sebagaimana di cerita-cerita fiksi yang diketahui Regan, konsep elemen cahaya dan kegelapan merupakan hal yang langka di dunia ini. Elemen cahaya sebagai manifestasi dari kebaikan dan simbol dari kebenaran, begitupun dengan elemen kegelapan yang merupakan hal tabu karena disimbolkan sebagai kejahatan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Budak Tabib : Transmigrasi Ke Dunia LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang