4

244 27 4
                                    

Zhanghao menggaruk tengkuk belakangnya canggung, saat 1 ruangan disana menatap dirinya penuh selidik.

"Oh ayolah maafkan aku, aku tidak bermaksud seperti itu"

Zhanghao menyerah, ia tidak tahan jika harus mendapat respon sinis dari teman-temannya itu.







Beberapa jam sebelumnya. .










Jiwoong terus saja mengelus surai bulu halus milik hanbin. ia merasa takjub sebab bulu putih milik kucing ini begitu cantik seperti ada daya tariknya untuk selalu mengelus nya setiap saat.


"Bulu mu halus sekali, aku menyukainya"


Jiwoong sangat antusias, tapi kemudian ia tersadar sesuatu. tingkah kucing manis milik zhanghao ini terlihat lesu seakan sedang sakit, ia bahkan berhenti mendengkur setelah ia ditinggalkan zhanghao untuk maju kedepan panggung.

"Hei kau sedih? hao akan baik-baik saja, kau harus yakin itu" meskipun hanya seekor hewan, jiwoong yakin jika makhluk ini mengerti akan perasaan manusia disekitarnya. sebab kucing termasuk hewan yang peka dan sensitif.

"Hao sepertinya begitu menyayangimu ya,hanbin? sampai ia rela membawamu ketempat seperti ini, dia begitu mengkhawatirkanmu jika kau ditinggalkan sendirian dirumah"

saat asik berbincang ria dengan hanbin, jiwoong tiba-tiba saja merasa ingin buang air kecil.

"Hei hanbin, diam disini sebentar ya aku harus ke toilet. aku tidak akan lama aku janji"


mendengar ucapan jiwoong, hanbin hanya sesekali menjilati bulu putihnya itu. ia sedikit lebih ceria setelah jiwoong menceritakan jika zhanghao sangat menyayanginya lebih dari apapun.

Dan itu membuat emosi hanbin perlahan stabil seperti semua.






Jiwoong segera berlari ketoilet, sekitar 10 menit ia kembali. ia dikejutkan oleh sosok manusia bertubuh mungil tengah menatap nya dengan senyuman polos.




" HANBIN?! KAU KEMANA?!"












flashback off.







Selepas kejadian itu, jiwoong segera berlari menuju dalam ruangan. ia tidak perduli oleh orang-orang yang menatapnya tidak suka, untung saja acaranya sudah selesai.

ia memberitahu zhanghao jika hanbin hilang, tentu membuat lelaki cina itu panik dan segera menghampiri ruangan yang ditempati jiwoong dan hanbin tadi.

betapa terkejutnya ia melihat bahwa hanbin telah kembali menjadi manusia. ia lega, namun itu tidak berlangsung lama karena teman-temannya yang ternyata ikut menyusulnya sama terkejutnya dan langsung meminta zhanghao menjelaskan semuanya.








"Kau jahat sekali zhanghao! aku benci perilakumu, bagaimana bisa kau setega itu menyuruh hanbin untuk kembali ke sosok kucing?!"

Jiwoong menatap marah pria didepannya itu,zhanghao hanya menghela nafas.

"Aku kan sudah menjelaskannya tadi kak, aku terpaksa melakukannya"

"SAMA SAJA! KAU MENYAKITINYA DASAR BODOH!"

zhanghao menutup mulutnya kembali, ia tidak akan pernah siap jika harus beradu mulut dengan tunangan temannya itu.


sedangkan hanbin yang menjadi topik utamanya justru terlihat bingung dan sedikit merasa terancam karena banyaknya pria dominan disana, membuatnya merasa terintimidasi.




"Tuan Hao, aku ingin pulang" cicit hanbin yang masih bisa didengar zhanghao.

melihat hanbin merengek, itu sekaligus membuat peluang untuk menyelamatkannya dari amukan temannya, zhanghao segera mengangguk

"Ayo kita pulang" dengan buru-buru zhanghao menggandeng tangan mungil hanbin.

"Tunggu zhang, kami belum bertanya langsung pada nya. biarkan dia disini dulu" sungchan—lelaki yang diawal menanyakan dimana hao mendapatkan hybrid ini. ia menahan zhanghao, dirinya sedikit tertarik dengan hybrid milik temannya itu.


"Tidak ada hal penting yang harus kau tahu darinya. aku harus membawanya pulang sekarang "


zhanghao menarik tangan hanbin keluar basecamp lalu membawanya kedalam mobil.

tidak membiarkan hanbin lengah sedikitpun, lelaki manis itu hanya terdiam saat zhanghao dengan cepat memasangkan sabuk pengaman kepinggang rampingnya.


"Tuan?"


hanbin bergumam lirih, ia menunduk saat merasa aura zhanghao mulai tidak enak. itu membuat dirinya merasa jauh.

zhanghao yang sadarpun segera menoleh, menatap pria mungil didepannya ini. sedikit tertegun saat melihat kedua telinga kucing manis itu tertunduk layu.

"Maafkan aku sudah membuat dirimu repot,hanbin" zhanghao mengusap pipi chubby hanbin hingga si empu mendongak menatap manik legam sang majikan tampannya itu.


Tidak mendapat menjawaban, zhangao kembali melepaskan sabuk pengaman dari tubuh hanbin lalu dengan sigap mengangkat tubuh kecil itu untuk duduk dipangkuannya.

"Aku berbicara padamu, aku sudah mengajarkan beberapa kosakata padamu, bukan?" tekan zhanghao mengintimidasi. hanbin yang masih linglung pun segera mengangguk.

"A-ah tidak apa-apa tuan, a-aku, eumm sama sekali tidak merasa, kesusahan. ."

zhanghao tersenyum saat mendengar tutur bahasa pria itu yang masih terbilang kaku.


sejak awal pertemuan mereka, hanbin jarang sekali berbicara membuat zhanghao awalnya bingung dan mengira jika hybrid itu bisu. namun setelah ia sadar beberapa waktu, ia tahu bahwa mungkin selama ini hanbin tidak pernah diizinkan berbicara oleh majikanny yang sebelumnya.



bahkan untuk mengenal katapun, sepertinya tidak. hanbin benar-benar polos dan murni layaknya bayi baru lahir. hingga akhirnya zhanghao mengajarkan beberapa kata sedikit pada makhluk lucu itu.



"Teruslah berbicara, aku suka mendengar suaramu itu"


pipi chubby itu tiba-tiba saja memerah tanpa sebab, hingga dengan reflek hanbin menutupnya dengan tangan lentiknya itu.



lagi-lagi zhanghao terkekeh, entah sudah berapa kali ia tertawa seperti ini hanya dengan tingkah polos hybrid penemuan ibunya ini. zhanghao sudah lupa.






••••




Zhanghao mengangkat tubuh hanbin dengan perlahan, menidurkan lelaki cantik itu dengan halus seakan ia mudah hancur layaknya kapas.

"Tidurlah dengan nyenyak, sekali lagi maafkan aku karena sudah membuatmu tersiksa hari ini. mimpi indah sung hanbin"


zhanghao mengusap surai halus itu membuat kedua telinga runcing itu bergerak merasa geli.

entah keberanian dari mana, zhanghao mulai mendekatkan bibirnya diatas bibir hanbin yang ternyata begitu lembut.




perlahan-lahan tidak ingin membuat sang empu terbangun, hingga—-



"Tuan. ."



Cupp



Hanbin terdiam, begitupula dengan zhanghao yang terkejut namun masih terus menempelkan bibirnya disana.


zhanghao merasa ingin pergi saja dari bumi dan pindah ke planet lain. ia benar-benar malu sekarang.















Tbc

sedikit dulu banyak nya nanti aja kalo rame hehe

see u next chapter !
jangan lupa vote + commentny terimakasih.

MY BEAUTIFUL HYBRID [HAOBIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang