Sudah seminggu berlalu sejak kepergian Hao, Hanbin mulai mencoba terbiasa hidup tanpa kekasihnya itu. Namun setiap kali ia merindukan Hao, ia akan langsung menangis. Dan itu terus terjadi setiap harinya, seperti yang dilakukannya saat ini.
Saat ini, Hanbin sedang berada di kampus tepatnya di sebuah altar penghormatan untuk kepergian Hao yang berada di halaman depan kampus. Altar ini sudah ada sehari setelah Hao meninggal dunia, dan banyak mahasiswa-mahasiswi serta dosen yang berdoa disana agar Hao bisa tenang di alam sana.
Hanbin meletakkan buket mawar biru yang merupakan bunga kesukaan Hao di depan foto sang kekasih serta disisi kanan dan kiri sudah ada dupa untuk orang memanjatkan doa untuk Hao. Perlahan, Hanbin mendudukkan dirinya di tanah dan tak lama kemudian, tangisannya pecah lagi dan lagi.
Hanbin :"Aku benar-benar tidak bisa mengikhlaskan kepergian mu, Hao-ya... Aku benar-benar tidak bisa mencari pengganti dirimu. Kenapa kau tega meninggalkanku sendirian di dunia yang kejam ini?"
Mahasiswa-mahasiswi yang melihat Hanbin menangis juga ikut merasakan kesedihan yang dirasakan oleh pemuda tampan itu. Mereka sangat tahu jika Hanbin dan Hao selalu terlihat mesra di kampus. Dan mereka tahu, Hanbin sangat terpukul atas kepergian Hao untuk selamanya.
Setelah tangisannya reda, Hanbin berdiri dan pergi meninggalkan altar menuju tempat yang biasa ia datangi bersama Hao yaitu rooftop.
Sekarang, Hanbin sudah sampai di rooftop yang selalu sepi. Tapi kali ini benar-benar sepi karena Hao sudah tidak ada di sampingnya lagi. Ia melihat pemandangan kota dari atas rooftop ini, lalu ia menundukkan kepalanya dan menghela nafas. Terlihat matanya yang sembab karena ia yang tidak berhenti menangis saat di altar penghormatan tadi.
Hanbin :"Kenapa melupakan dirimu sangat sulit bagiku?... Kau yang memintaku untuk bisa melupakanmu... Tapi, aku tidak bisa melakukannya"
Lagi dan lagi, tangisan Hanbin pecah. Entah sudah berapa kali ia menangis sejak Hao meninggal dunia. Ia terus menangis sambil menutupi wajahnya dengan satu tangannya. Hatinya masih hancur karena harus menerima kenyataan bahwa Hao kini sudah tidak ada di sampingnya lagi untuk selamanya.
Ia kemudian terduduk di lantai rooftop dan menundukkan kepalanya dengan tangisannya yang tidak juga berhenti. Ia bahkan sampai memukul dadanya sendiri, merasakan hatinya yang begitu sakit menerima semua kenyataan pahit ini. Karena ia sangat putus asa, ia tiba-tiba langsung berteriak.
Hanbin :"AKU TIDAK BISA HIDUP TANPAMU, HAO-YA... AKU MOHON KEMBALILAH PADAKU... HAO-YAAAAA!!!"
Hanbin menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dan terus menangis dengan kencang. Hatinya benar-benar hancur lebur dengan apa yang terjadi pada hubungannya dengan Hao. Kini mereka sudah terpisah di alam yang berbeda.
Sementara itu dari pintu rooftop, terlihat teman-teman Hanbin yang juga ikut sedih melihat teman mereka terus terpuruk dalam kesedihannya. Mereka tidak menghampiri Hanbin karena mereka ingin teman mereka memiliki waktu sendiri mengingat Hanbin masih merasakan duka yang begitu mendalam atas kepergian Hao untuk selamanya dan tak akan pernah kembali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDLESS LOVE (BinHao ver.) [END]
Fanfiction[Remake dari book ENDLESS LOVE (GyuJin)] . . . . . Sung Hanbin merupakan seorang pemuda tampan dan pintar. Dia merupakan mahasiswa di sebuah kampus terkenal di korea yaitu Star Planet University. Hanbin dikenal sebagai mahasiswa yang pintar dan muda...