BAB 8 : jaemin kenapa ya?

495 25 4
                                    

haloo setelah 3  minggu lebih aku ga up, maaf bgt aku udh mulai sklh dan super sibuk sama ekskul

siapa yg kangen echan nih?

jgn lupa vote + comen biar markhyuck makin sayang sama klian♡´・ᴗ・'♡

oke langsung cus baca aja, happy reading!!








*








Ryujin sedang berada di kantin sendirian. Ya, biasanya dia pergi kemana-mana dengan Haechan. Tapi... sayang sekali Haechan belum sadar sampai sekarang.

Suara seseorang mengalihkan perhatian Ryujin yang hanya mengaduk-aduk makanannya, tidak selera.

"Hai Ryu, boleh kita gabung disini?"

Ryujin menoleh dan mendapati Jaemin dan Jeno yang ditangan mereka sedang memegang mangkok makanan mereka. "Boleh, duduk aja," balasnya.

Jaemin dan Jeno pun langsung duduk yang berhadapan langsung dengan Ryujin.

"Mark ngga ikut sama kalian?" Tanya Ryujin memandang mereka berdua.

"Mark belum pernah masuk sekolah lagi selama Haechan di RS."

Ryujin mengangguk tanda mengerti dan dia berkata dengan wajah sedihnya, "Haechan udah hampir seminggu belum sadar juga, ya... gue kangen banget sama dia."

Jaemin menjadi murung mendengar ungkapan Ryujin, dia sendiri pun sangat merindukan teman kecilnya itu. Padahal, dia baru beberapa kali saja bertemu Haechan setelah kepindahannya. Niatnya dia ingin sekali menghabiskan waktu dengan Haechan, tapi...

"Udah, udah, kita do'ain aja yang terbaik buat Haechan biar cepet sadar dan bisa sekolah lagi," ucap Jeno meredamkan rasa kesedihan Ryujin dan Jaemin.

"Pulang sekolah kita jenguk Echan bareng, yuk?" Usul Ryujin karena mereka kemarin tidak sempat mengunjungi Haechan di rumah sakit dikarenakan banyak sekali tugas yang diberikan oleh guru.

"Ayooo."

"Boleh."

Mereka pun segera menghabiskan makanan mereka dan setelah selesai langsung pergi ke kelas karena bel sebentar lagi akan berbunyi. Ryujin yang pergi sendiri langsung pamit duluan, disusul dengan Jaemin dan Jeno yang pergi ke kelas bareng, karena mereka sekelas.


*


Ten memasuki ruangan yang bau dengan obat-obatan dan langsung melihat anak kesayangannya yang masih terbaring tak sadarkan diri, dan melihat Mark yang hanya duduk dan memandang Haechan.

"Mark, biar mae aja yang jaga Haechan malam ini, ya? Mark belum pernah pulang ke rumah loh... Apalagi Mark udah lama nggak sekolah..."

"Nggak papa mae, Mark mau ada di samping Haechan sampai sadar," Balas Mark memandang Ten sebentar lalu kembali memandang sang sahabat.

Ten menghela nafasnya sebentar, lalu tersenyum. "Mark, mae yakin Haechan bentar lagi siuman kok! Jangan terus merasa bersalah dengan keadaan Haechan, ya? Mark kan tau anak mae pasti kuat."

"Mae... tapi... Echan kok lama banget ya siumannya? Udah hampir seminggu loh..."

"Mark kangen banget ya sama Echan? Mae pun sama, rindu sekali dengan tingkah anak Mae yang random sekali. Mark... Mae mau ngucapin makasih banyak ya?"

Mark memandang Ten yang berdiri di sampingnya dan bertanya, "Makasih buat apa mae?"

Ten tersenyum lalu mengelus bahu Mark dengan lembut. "Mark hebat banget, Mark dari kecil sampai sekarang selalu jaga Echan... Mae bahagia sekali Echan punya sahabat kaya Mark yang selalu ada untuk Echan..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sahabat tapi Nikah (MARKHYUCK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang