55. SKIZOFRENIA

7.5K 188 17
                                        

Jika ada kesalahan mengenai penjelasan gangguan 'Skizofrenia' jangan ragu untuk tegur aku ya.

Selamat membaca guys!🌷

*
*
*

Keisya di diagnosa mengidap gangguan mental yaitu skizofrenia.

Skizofrenia adalah gangguan mental berat yang dapat memengaruhi tingkah laku, emosi, dan komunikasi. Penderita skizofrenia bisa mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.

Salah satu gejala skizofrenia yang mengindikasikan Keisya, adalah halusinasi dan kekacauan berpikir. Gejala skizofrenia terbagi dua, yakni gejala positif dan negatif. Gejala yang dirasakan Keisya adalah gejala positif. Yang dimana gejala positif ditandai dengan perubahan persepsi yang mengakibatkan penderita berperilaku tidak wajar. Sementara gejala negatif ditandai dengan ketidakmampuan penderita dalam bersosialisasi.

Penanganan skizofrenia dapat berupa obat-obatan, psikoterapi, dan terapi seperti elektrokonvulsi atau pemberian gelombang elektromagnetik ke otak.

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mendeteksi dan mengobatinya sejak dini sehingga perburukan dan kekambuhan penyakit ini dapat dicegah. Meskipun begitu, skizofrenia tidak dapat dicegah sepenuhnya.

Saat mengetahui kondisi mental putrinya yang tak baik-baik saja. Membuat hati Ayunda terasa pedih. Wanita itu tak berhenti menangis didalam kamar.

"Maaf, maafin mama, Kei."

*
*
*

Damian keluar dari kamarnya setelah memastikan papanya tidak ada disini. Cowok itu melangkah menuju lantai bawah, hendak ke kamar adik tirinya. Ia harus meminta maaf kepada Keisya, meskipun maafnya tak bisa memperbaiki semuanya. Damian tetap ingin meminta maaf, dan mengatakan dirinya kini menyesal.

Pintu kamar wanita itu dibuka perlahan oleh Damian. Dapat ia lihat Keisya sedang menggendong sebuah bantal seraya bermonolog, seperti bicara ibu ke bayinya. Damian tentang terkejut mendapati hal itu. Apa yang terjadi pada Keisya?

Tanpa permisi, Damian langsung menyelonong masuk. Keisya yang menyadari seseorang masuk langsung mempererat gendongannya.

"K-kak, Damian? Kakak mau apa?" Ucap Keisya dengan suara bergetar. Ia takut Damian Kembali menyakiti dirinya, terlebih lagi bayinya.

Damian merasa ada yang aneh dengan sikap Keisya. Apalagi guling yang berada di dekapan cewek itu terlihat erat seolah tak ingin dilepas.

"Kalau kakak ke sini mau nyakitin bayi aku, aku akan teriak." Ancam Keisya.

"Bayi? Bayi apa maksud lo?" Damian mulai berpikir. Ia baru ingat jika Keisya mengalami keguguran. Apa mungkin dia menganggap bantal guling itu adalah seorang bayi?

"Itu bantal bukan bayi, Kei." Ucap Damian, kembali mengatakan kalimat yang sangat dibenci oleh Keisya.

"Ini bayi kak! Ini anak kamu!" Emosi Keisya naik. Padahal Damian ayah dari anak ini, tapi kenapa lelaki itu juga menganggap ini adalah bantal?

"Lo keguguran waktu itu, bayi kita udah mati!" Tegas Damian. Nafasnya bergemuruh. Melihat kondisi Keisya yang seperti orang tak waras, ia semakin dirundung rasa bersalah.

"Aku nggak keguguran!!"

"Kamu ayahnya Damian! bisa-bisa kamu bilang anak kamu mati?! Aku tau kamu nggak pernah menerima kehadiran bayi ini, tapi kamu gaboleh bilang dia mati, atau bilang dia benda!" Ucap Keisya pilu.

DAMIAN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang