00,PROLOGUE

39 3 1
                                    

00,PROLOGUE
.
.
.
.
GEANALIAN
.
.
.
JANGAN JADI PEMBACA GELAP. PLISSS!! VOTE AND KOMEN KALIAN ITU PENTING BANGET UNTUK PARAH AUTHOR BIAR SEMANGAT HALU NYA. JADI TOLONG JANGAN JDI PEMBACA GELAP!!
.
.
.
.
Plagiat jauh jauh!!
.
.
.
Sebelum baca minimal kasih lope 🤍 dulu ga sih?.
.
.
.
.
Happy reading!!
.
.

     "Ean kamu buta? Itu mangga yang udah manteng ada di depan mata kamu lho! malah metik yang belum mateng," kesal seorang gadis -Narayana Leyya Emilon. kita panggil saja dia Leyya, melihat sahabatnya malah memetik mangga yang belum mateng dari pada yang telah mateng.

     Sahabatnya -Bastama Geanalian Airlangga atau yang akrab di panggil Gean itu mendengus di atas sana. "Heh! bogel, sekalian aja lo teriak biar kita ketauan."

     Leyya dengan cepat menutup mulutnya. "Hehehe, Yah sorry," cengirnya meminta maaf. "Udah belum? Cepetan napa entar ketauan pak rt kalo lama lama."

     "Udah," Jawab Gean sembari menurunih pohon mangga milik pak rt dengan beberapa mangga di baju kaos pria itu  yang ia gigit ujung bajunya supaya mangga tak jatuh, yang malah memperlihatkan perut atlit nya yang menggoda iman pembaca.

     Bagi Leyya sudah makanan sehari hari bagi nya melihat pemandangan Gean tidak memakai baju, jadi ia sudah bisa mengendalikan diri.

     Leyya dan Gean adalah tetangga, rumah mereka berhadap hadapan, mereka telah bersahabat semenjak Leyya yang masih di dalam perut mami nya dan Gean yang telah berumur 1 tahun di kalah itu, Dan dikarenakan orang tua mereka yang juga bersahabat baik, Jadi sudah tidak heran kalau Leyya bertengkar dengan orang tuanya ia akan kabur kerumah Gean dan merengek rengek untuk di angkat menjadi anak oleh bunda pria itu.

     Leyya menghampiri Gean yang telah menuruni pohon mangga. "Kok mangga muda semua sih?," Tanyanya kesal pada pria itu.

     "Buat rujak emang mangga muda, Eya!"

     "Asem, Ean!"

     "Tcih! Yaudah lo nggak usah makan."

     "Jahat!" Desis Leyya menatap Gean sengit yang tidak di perdulikan oleh cowok itu, ia malah berlalu bergitu saja meninggal Leyya.

     "Ean! tungguin," rengek Leyya sembari Mengejar langkah besar Gean.

     Leyya mengapit tangan Gean untuk di gandeng oleh nya.

     "Menurut kamu nanti asep makan pisang apa kacang?," Tanya Leyya, mendonga menatap wajah tampan Gean yang lebih tinggi darinya itu.

      "Gatau," Jawab Gean malas.

     Leyya cemberut. "Kenapa gatau?."

     Gean menatap gadis itu kesal mengapa dia harus peduli dengan makanan yang di makan oleh monyed milik pak mamat. tetangga mereka itu? Kurang kerjaan sekali.

     Asep monyed pak mamat tetangga mereka, Asep adalah monyed yang aneh menurut Gean tapi lucu bagi Leyya yang aneh, Kenapa Leyya bilang lucu? karena kepala monyed itu ikutan botak persis seperti pantatnya yang botak.

     Leyya saat pertama kali bertemu dengan asep menatap takjub monyed itu sembari membatin anjirr hebat banget ini monyed beda dari yang lain. Monyed lain mah punya satu pantat doang lah dia? Ada dua. OMEGAT! kalo di jual laku berapa ya?.

     Di saat mereka melewati rumah pak mamat, Leyya memberhentikan jalanya yang alhasil cowok yang ia gandeng ikut berheti juga.

     Gean menatap Leyya kesal. "Kenapa?"

GEANALIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang