Leyya mengejap ngejabkan matanya menahan rasa asam mangga yang tengah ia makan bersama bunda Ila.
Leyya menatap bunda Ila yang terlihat lahap memakan mangga asam itu. "Ga asam, bun?"
Bunda Ila menatap Leyya, menelan mangga yang tengah ia kunyah. "Engga. Malahan enak asem asem gini, ley. Bikin bunda ga mau berhenti makan."
Leyya menatap bunda Ila yang kembali memakan mangga muda itu lahap. Aneh!! Apa bunda Ila jangan jangan?.....
"Bunda hamil ya?!"
Bunda Ila yang tengah memakan mangga tersedak seketika, Leyya yang melihat itu buru buru memberikan gelas berisi air putih kepada bunda Ila yang langsung di teguk habis oleh nya.
"Ngawur kamu, ley," Sanggah bunda Ila yang telah merendah kan panas di tenggorokan nya, karena tersedak.
"Yah! kan siapa tau bunda hamil," Jawab Leyya.
"Kenapa berpikiran gitu?"
"Bunda lahap banget makan mangga asem nya, kayak orang ngidam. Jadi aku berpikir nya bunda hamil," Jelas Leyya sembari mencomot mangga muda itu untuk di makan oleh nya.
"Siapa yang hamil?!," Tanya seorang pria paruh baya yang masih terlihat tampan, menghampiri mereka dengan Gean yang mengekori di belakangnya.
Leyya mengejap ngejapkan matanya. karena asam mangga yang tengah ia kunyah. "Bunda," tujuk Leyya kearah bunda Ila yang tengah menatap nya garang.
"He! Mana ada," Sanggah bunda Ila cepat.
Tama ayah Gean menghampiri istrinya, duduk di samping wanitanya itu. Menatap Leyya yang tengah menyuapi mangga asam ke mulut Gean yang di terima dengan senang hati oleh pria itu.
Dasar anak mudah!!
"Bunda memang doyan yang asam asam, ley. Bukan berarti hamil," Ujar ayah Tama memperjelas permasalahan disini.
Leyya yang tengah menyuapi Gean mangga menengok kearah ayah tama. "Gitu ya yah?," mengangguk anguk paham. "Padahal aku pengen adek bayi," Lanjut Leyya sedih.
"Lho! Ley kan udah ada naka, sayang," kata Ayah tana.
Naka adalah adek lelaki Leyya yang masih berumur empat tahun.
"Gamau!! Aku ga suka Naka. Aku maunya adek cewek," Seru Leyya cemberut. Menurut Leyya Naka adalah anak yang nakal. Monster berwujud anak kecil, ia selalu mengganggu Leyya, dan Leyya tak suka itu!! Dan Naka telah membunuh kelinci kesayangan Leyya yang membuat ia mencueki bocah itu.
"Ga boleh gitu, sayang," Nasehat bunda Ila.
Leyya menatap bunda Ila sedih. Gean yang berada di samping nya memeluk gadis itu posesif. "Tapi naka jahat, bun. Dia selalu ganggu, aku. Kemaren aja Naka bunuh kelinci kesayangan aku," Aduh nya cemberut.
"Naka ngerasa kamu ga sayang dia sayang makanya coba cari perhatian kamu, selama ini, Ley. juga kan selalu sama Gean, waktu sama Naka nya mungkin engga ada, jadi dia ngerasa kesepian, dan dengan cari perhatian kamu buat kamu liat kearah dia. Sekali-kali kamu ajak Naka main ya? Kasian bocah ganteng itu kamu tinggal mulu, ngerti?" Tutur bunda Ila selembut mungkin kepada gadis yang tengah menatap nya tampa kedip itu.
Leyya mengangguk kan kepalanya pelan. "Ngerti, bunda. Aku bakalan ajak Naka main kalo dia nya ga ngeselin."
Bunda Ila mengusap kepala Leyya sayang. "Pinter anak, bunda," Pujinya.
Leyya menyembunyikan wajah memerah nya ke dada bidang Gean, mendusel dusel di sana.
Gean cowok itu hanya diam mengusap rambut lembut Leyya dan sesekali mencium wangi yang bagaikan candu untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEANALIAN
Teen FictionNarayana Leyya Emilon -Gadis yang akrab di panggil Leyya itu adalah definisi gadis aneh menurut -Bastama Geanalian Airlangga. Mereka temenan karena tetanggaaan juga, Gean kenal Leyya udah dari gadis itu masih di dalam perut maminya.