04,FOUR

12 2 1
                                    


     Leyya membuka pintu kamar Gean secara perlahan, memasuki kamar cowok itu, dan tidak lupa menutup pintu kamar pria itu kembali.

     Mata Leyya menatap kearah kasur besar di kamar itu yang terdapat cowok tampan yang tengah tertidur pulas. Berjalan mendekat, Leyya menatap Gean cemberut, ia sudah tak heran lagi dengan kelakuan pria ini, di hari libur sekolah seperti ini Gean pasti akan memilih untuk tidur seharian kalau tak di bangunkan olehnya, dasar kerbauuu ganteng!!

     Leyya mengetuk dahinya berpikir, dengan cara apa ia membangunkan pangeran tidur ini? Cium? Nooo! Leyya bukan Gean yang sagapung!!

     Leyya menatap sekitar nya mencari cara untuk membangunkan pangeran tidur itu. Matanya menangkap air di atas meja samping kasur.

     Apa aku siram aja? Pikir Leyya menatap air itu.

     Leyya menggeleng dengan pikirannya sendiri, menghelan napas pelan, ia tidak sejahat itu.

     Perlahan Leyya berjalan kearah jendela yang terdapat tirai putih yang menutupi sinar matahari masuk, membuka tirai itu yang membuat cahaya masuk ke dalam kamar Gean. Yang membuat matahari langsung memancarkan cahayanya ke wajah pangeran tidur itu.

     Gean gelisah didalam tidurnya, merasakan sinar matahari yang menerpa wajah nya, membuat cowok itu menenggelamkan wajah tampannya kebawah bantal, menutupi wajahnya dari cahaya yang bersinar terang yang menganggu tidur nya.

     Leyya menatap itu cemberut. Berjalan mendekati Gean kembali dan menarik kaki cowok itu kuat kuat supaya beranjak dari tidurnya, tapi sepertinya usahanya sia sia, tubuh besar Gean bahkan tak beranjak dari tempatnya.

     Menegakkan tubuhnya kembali, Leyya menatap cowok itu kesal.

     "Berat kayak gajah!!" Dengus Leyya kesal.

     Leyya naik ke atas kasur, melompat lompat disana.

     "MORNING PANGERAN TIDUR!!"

     "EAN! AYO BANGUN!!"

     "AYO TEMENIN AKU AJAK NAKA MAIN!"

     "EAN, BANGUN!"

     "BANGUN!"

     "BANG—"

     Ucapan Leyya yang terhenti karena lemparan bantal di wajahnya, siapalagi pelakunya kalau bukan Gean?. Leyya mengejapkan matanya beberapa kali, kaget, menatap Gean yang telah melempar bantal kewajahnya tajam, Gean tanpa merasa bersalah kembali tertidur dengan tenang nya.

     SHIBAL!!

     Leyya menatap Gean marah, mendekati cowok itu, menarik kedua tangan Gean supaya bangun dari tidurnya. Bukanya membuat cowok itu terbangun, Leyya malah di tarik ke pelukannya.

     Gean yang masih memejam kan matanya menarik Leyya kepelukan nya. di peluknya erat gadis itu dengan menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher Leyya.

     Leyya berusaha melepaskan diri dari Gean, bukannya terlepas cowok itu malah mengeratkan pelukan nya di pinggang Leyya.

     "Ean," rengek Leyya.

     "Hm?," gumam Gean yang masih memejamkan matanya, sembari mencium aroma tubuh Leyya yang membuatnya candu.

     Leyya mengeliat geli olehnya, mencoba menyingkirkan Gean yang mendusel dusel di permukaan leher putihnya.

     "Geli Ean!! lepasin," rengek Leyya kembali, menarik rambut Gean supaya menyingkir dari lehernya.

     "Kenapa?," tanya Gean serak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GEANALIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang