The seven lives 2 | nct dream [On Going ]

01: BERGELUT

Happy Reading 🎸

New (+)

Bhimarkidi Putro Pangestu

Member paling tua dari 7finity.
Akrab dipanggil dengan sebutan Mark oleh orang-orang.
Laki-laki yang masih memiliki darah keturunan dari Raja kerajaan Jawa kuno. Mark ini anak kedua dari tiga saudara, ia memiliki seorang kembaran dan adik perempuan. Dikampung halamannya Mark lebih sering dipanggil Den Bhima, nama Mark ia peroleh saat dulu ia kuliah di Kanada.
Tapi salah satu member 7finity yang tak lain adalah Yaksa si bocah tengik melebihi Vano itu — memanggil Mark dengan sebutan Markidi. Hingga akhirnya lama kelamaan member lain juga ikut-ikutan memanggil dengan sebutan Markidi.

Tapi karna Mark orang Jawa, jadi oke-oke saja dipanggil seperti itu. Karena diwaktu SMA, kawan-kawannya juga sering memanggilnya begitu.

Lalu bagaimana Mark bisa bergabung dengan 7finity?
Jeff lah jawabannya. Kebetulan Mark bisa kuliah sampai Kanada karena beasiswa. Laki-laki ini sangat tersohor sebagai Siswa nomer satu di kampusnya, membuat Jeff mengenali Mark. Karena kebetulan Jeff juga kuliah disana. Akhirnya untuk waktu yang cukup cepat Jeff bisa bertemu dengan Mark, berbincang-bincang banyak. Dan Jeff benar-benar mengagumi Mark karena bisa melanjutkan sekolahnya lewat Beasiswa—salah satu impian Jeff. Apalagi saat Jeff sedang dilanda rasa putus asa, Mark selalu siap sedia disamping Jeff layaknya seorang kakak. Alasannya karena sama-sama anak rantau, dan Mark juga tau bagaimana rasanya kesepian diperantauan tanpa ada yang mau menemani. Semenjak saat itu, Jeff dan Mark bersahabat hingga akhirnya Mark bisa bergabung dalam grub musik ini.

━━━°❀•°✮°•❀°━━━

Dibawah langit temaram sore ini. Hilir angin menyapu jejak lelah mahasiswa. Dari tangga kampus menuju parkiran terdapat sepasang mahasiswa berjalan bergandengan tangan, tak menghiraukan mahasiswa lain yang berlalu lalang menatap mereka berdua.

Dunia benar-benar seakan milik berdua kala itu.

Keduanya sampai diparkiran, Vano mengeluarkan motornya dari sana. Sedangkan Karin menunggunya didepan. Jarak satu meter didepan, Vano berhenti tepat disamping Karin. Laki-laki itu memasangkan helm bogo berwarna merah muda dikepala Karin, tentunya ia tak lupa dengan senyuman indahnya.
Kalau kata Vano, dia tipe orang yang jarang tersenyum lebar. Tapi ntah kenapa, pertama kali ia bertemu Karin dikampus yang saat itu sama-sama anak baru — rasa bahagia selalu mendera hatinya saat menatap Karin.
Jadi, senyuman indah milik Vano yang saat ini terpampang pada binar mata Karin adalah senyuman yang timbul karena dirinya sendiri.
Karena itu, Vano sudah mengklaim bahwa senyuman ini khusus untuk Karin semata.