Bab - 3

231 20 2
                                    

JAEHYUN memasuki pekarangan rumahnya dengan jantung berdebar kencang, dalam hati dia terus merapalkan doa terbaik yang dia tahu. Berharap saja semoga sang Ayah tidak mengusirnya dari apartemen.

"Jaehyunie? kau sudah datang?" sang Ibu tersenyum melihat kedatangan putranya itu. Wanita itu segera mempersilahkan Jaehyun untuk masuk dan menuntunnya untuk duduk di sofa.

"Minumlah dulu.." Ny Jung menyerahkan segelas air pada Jaehyun yang langsung diterimanya.
"Terimakasih Bu" kata Jaehyun sembari mengembalikan gelas yang telah kosong ke tangan sang Ibu.

"Kau naik apa tadi kesini?" tanya Ny Jung melihat penampilan Jaehyun yang cukup berantakan.

"Kereta, aku tidak kebagian duduk jadi berdiri berdesakan bersama penumpang lain.."

Ny Jung meringis mendengarnya, putra kesayangannya yang sejak kecil tidak pernah dia biarkan berjalan kaki bahkan jika itu hanya untuk ke rumah temannya yang berjarak kurang dari 100m kini harus rela berdesakan di dalam kendaraan umum. Ironis memang, tapi dia juga tidak bisa berbuat banyak. Ini adalah cara bagi Tuan Besar Jung yang juga suaminya dalam mendidik anak-anak mereka.

"Oh ya, Ayah dimana? dia tadi yang menyuruhku kemari.." perkataan Jaehyun barusan membuat Ny Jung tersentak dari lamunannya.

"Dia belum pulang mungkin sebentar lagi.." jawabnya dengan sedikit heran, dia kira kedatangan Jaehyun kemari karena keinginannya sendiri bukan karena titah suaminya.

"Benarkah? berarti aku datang terlalu cepat" dalam hati Jaehyun merasa lega karena Ayahnya yang belum pulang, itu artinya dia masih punya sedikit waktu untuk mempersiapkan jantung dan mentalnya sebelum mendengar perkataan Ayahnya atau Jaehyun lebih suka memanggilnya dengan sebutan Pak Tua Jung yang bisa saja dapat membuatnya mati berdiri.

"Sebelum Ayahmu pulang cepat kau siap-siap, ganti baju sana dan temui Noonamu"

"Noona ada disini?" Jaehyun membelalakan matanya sebagai reaksi atas ketidakpercayaannya karena mendengar sang Noona ada disana.

Sang kakak yakni Jung Soojung memang tinggal di luar negri untuk melanjutkan pendidikannya dan juga bekerja sampingan sebagai model majalah membuatnya jarang sekali pulang ke Korea. Jaehyun bahkan lupa kapan terakhir kali dia bertemu dengan kakaknya itu, kalau tidak salah sekitar dua tahun yang lalu.

"Iya, di kamarnya. Temui dia" Ny Jung menyuruh putra bungsunya untuk menemui Soojung. Sebagai wanita yang telah melahirkan dan membesarkan keduanya tentu saja Ny Jung tahu betul jika kakak beradik itu perlu bertemu untuk saling melepas rindu.

Jaehyun hanya mengangguk sebagai jawaban, tanpa banyak basa-basi dia segera beranjak menuju lantai dua dimana kamar kakaknya berada.

.

.

.

.

Soojung mengotak-atik ponselnya dengan ekspresi kesal bukan main, masalah yang sedang dihadapinya sekarang cukup pelik dan dia merasa butuh seseorang yang dapat dipercaya sebagai tempatnya mencurahkan isi hati seperti...

Cklek..

Pintu kamarnya terbuka dari luar, awalnya Soojung menyangka bahwa itu adalah Ibunya tapi saat menoleh alangkah terkejutnya dia saat mendapati adik kesayangannya berdiri disana.

"Jaehyunie.." serunya dengan riang sambil berhambur memeluk sang adik "Ouh aku sangat merindukanmu.."

"Me too.." kata Jaehyun sambil balas memeluk sang Noona yang sudah cukup lama tidak ditemuinya itu.
Dua menit berlalu dan Soojung menjadi yang pertama mengurai pelukan "Bagaimana kabarmu?" tanyanya. Itu jelas hanya basa-basi karena sejak tadi dia sudah mengamati penampilan Jaehyun dan dari hasil pengamatannya dapat disimpulkan bahwa Jaehyun terlihat baik-baik saja ya meski penampilannya sedikit urakan.

BECAUSE A BABY [JaeRosè]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang