OO

2.7K 275 20
                                    

꒰ 🎴 ꒱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꒰ 🎴 ꒱

  Netra hitam legam milik gadis bersurai hitam kecoklatan menatap datar antrian pembelian tiket futsal di depannya.

Namanya, [Name] Astrid.

Gadis berusia 17 tahun yang mendapat tugas sebagai OSIS untuk menjadi supporter di turnamen futsal antar sekolah.

Kalau boleh jujur, gadis itu sangat malas mengikuti kegiatan menjadi supporter. Jika ditanya kenapa..

Sekolah gadis itu banyak punya saingan, jadi tidak sedikit dari siswa di sekolah lain yang menatapnya sinis setiap ia berjalan dengan kaos logo sekolah di dadanya.

"[Name]! Udah belum?" tanya teman gadis itu.

Netra hitam legam itu melirik temannya yang jauh lebih pendek darinya sebelum mengangguk.

"Ini."

"Oke!! Thanks beb! Muach!"

"Najis."

Tanpa mempedulikan balasan teman sesama OSISnya itu, gadis bersurai panjang itu berjalan dengan santai melalui kerumunan osis lain yang menatap mereka sinis.

Khususnya OSIS dari sekolah lain.

"Duduk di sini aja yuk!"

[Name] menatap tempat duduknya lalu mengangguk, kemudian duduk di sana. Ia meletakkan minuman dan tas mininya di sebelahnya.

"[NAME]!!"

BUAK!!

Baru saja ia menoleh ke arah lapangan futsal, wajahnya sudah dihantam mesra oleh bola futsal yang ditendang oleh tim lawan.

"WOI! YANG BENER AJA?!"

"RUGI DONG?!"

"GOBLOK! ITU KENA MUKANYA PAS ANJ!"

Tetesan cairan merah mulai menetes tanpa dikomando, semakin deras dan tidak dapat dihentikan. Netra hitam legam itu sudah mulai kosong, ia melirik ke arah teman-teman OSISnya yang sudah berkumpul di sekitarnya dengan panik.

Telinganya serasa berdengung, dia tak begitu menyukai rasa sakit.

'Berisik sial...'

Netra teal cerah milik wanita di pintu masuk lapangan menatap semua kejadian itu.

Kode 3107 di lehernya terpampang jelas di balik kerah kemeja hitamnya, seringaian ia tarik perlahan di bibirnya.

Pena berbentuk spade miliknya ia putar lalu masukkan ke saku jasnya.

"Yah, aku tidak bisa menentang perintahnya. Jadi semoga skenario yang dibuat 'takdir' tidak buruk untukmu." ujarnya secara gamblang.

"Jya~"

꒰ 🎴 ꒱

Picture credits : FA3RYS (pinterest) and divinerfu (pinterest)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Picture credits : FA3RYS (pinterest) and divinerfu (pinterest).


𖥻 Plis kalian jangan coba coba ketimpug bola futsal, ga bakal ke isekai sumpah 🚶‍♀️‍➡️

❝ 𝐒𝐮𝐩𝐞𝐫 𝐋𝐚𝐝𝐲  ❞ || 𝐖𝐢𝐧𝐝 𝐁𝐫𝐞𝐚𝐤𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang