O7

875 141 12
                                    

꒰ 🎴 ꒱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꒰ 🎴 ꒱

   Netra (e/c) milik gadis bersurai (h/c) yang baru saja membuka matanya menatap langit-langit kamarnya. Ia melihat ponselnya sekilas dan mendapati pesan singkat dari sang ketua Bofurin, Umemiya.

Singkatnya Umemiya meminta [Name] untuk diam di café bersama Kotoha.

Apakah gadis itu akan diam saja? Jawabannya tentu tidak.

Dan itu lah yang terjadi saat ini, Umemiya menepuk jidatnya yang lebar dengan tatapan pasrah. Sementara wajah Hiiragi yang biasa saja melihat [Name] berjalan bersama mereka menuju markas Shishitouren.

"Tidak usah membuat wajah seperti itu, aku bukan putri kecil di dalam dongeng yang akan mati karena memakan apel." jar [Name] dengan tatapan datarnya.

Umemiya menatap gadis itu dengan tatapan malas.

"Iya, kau mungkin tidak akan mati karena apel. Kau pasti menelan manusia—"

BUGH!

"Akh!"

Dengan santai kaki gadis yang menggunakan ankle boots, Umemiya langsung berhenti sembari merintih.

Ya, gadis itu sadis. Tapi Umemiya suka.

Maso bang? 🤨

‛᩠⩇ 🎲 ჻𖥻

   Setelah sambutan singkat dari Choji, kini [Name] memilih untuk duduk dengan damai memperhatikan pergelutan di depannya.

Pikiran diisi oleh berbagai hal, contoh kecilnya saja seperti :

Apakah Hakaze akan meledakkan dapur saat memasak? Apakah surat-surat baru untuk anak barunya sudah selesai?

Apakah masakan Hakaze tidak kelebihan micin?

Dan lain-lain.

Kalau ditanya kenapa sangat khawatir pada Hakaze, pria berusia 21 tahun itu tidak bisa memasak dengan benar.

Ia menggelengkan kepala membayangkan hal-hal tersebut akan terjadi di panti asuhan yang ia kelola.

'Amit-amit deh, si pirang itu..'

"Menempatkan mereka di satu ring yang sama tidaklah adil."

Satu kalimat tersebut membawa kembali fokus [Name] sepenuhnya, ia menyilang kedua kaki dengan santai. Ia menopang dagunya dan tersenyum tipis.

"Membandingkan anak didikku dengan dia, sama saja membandingkannya dengan anjing liar, Umemiya." ucap [Name] dengan santai, tanpa menghiraukan ekspresi para kouhainya.

Umemiya mengangkat bahunya setelah mendapati jawaban pedas nan tak tersaring dari gadis cantik itu.

Seolah memberitahu jangan menyenggolnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

❝ 𝐒𝐮𝐩𝐞𝐫 𝐋𝐚𝐝𝐲  ❞ || 𝐖𝐢𝐧𝐝 𝐁𝐫𝐞𝐚𝐤𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang