O5

1.1K 183 17
                                    

꒰ 🎴 ꒱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꒰ 🎴 ꒱

Kini netra cokelat milik Choji menatap heran gadis yang kini berjalan mendekatinya.

"EHH?!! YAMINO-SAN KENAPA SUDAH DI SANA?!!!" teriakan panik dari Nirei menggelegar di atas sana.

Sementara Choji tetap tersenyum menyeringai ke arah [Name].

"Are?? Kenapa [Nickname]-chan yang keluar? Aku meminta Ume-chan lho!!" ujarnya.

"Umemiya tidak ada, berhenti di sana." titah [Name].

Choji tetap mempertahankan seringaiannya, dengan helaian rambut salah satu anggota Furin yang masih berada di genggaman tangannya.

"Yang di tanganmu itu milik Furin, lepaskan tanganmu."

"Eh~ [Nickname]-chan tidak asik!"

Choji kemudian melepaskan surai milik salah satu anggota Furin tersebut.

"[Name]-san.." rintihan kecil keluar dari pemuda bersurai hitam tersebut.

"Aku sudah dengar masalah yang terjadi, dan kau juga membuat masalah yang sama persis."

[Name] melirik siswa lainnya yang terkapar, namun pikirannya masih melayang ke salah satu kouhainya yang tadi menelpon.

Kaji Ren.

"Oh..." Choji melirik ke arah kekacauan yang ia buat dari depan gerbang, lalu menaikkan bahunya acuh.

"Ayolah! Panggilkan saja Ume-chan! Atau.." Seringaian terbit di wajah pemuda mungil itu.

"[Nickname]-chan mau menggantikan Ume-chan? Aku sih tidak keberatan!!" ujar Choji dengan riang.

Kedua tangan miliknya ingin meraih gadis itu, namun gadis itu justru ditarik menjauh darinya.

"Warui na, Tomiyama. Tapi yang ini punyaku."

Ucapan seseorang yang menarik pinggang [Name] membuat dahi Choji mengkerut tak suka. Namun setelahnya ia memasang senyuman puas.

"Begitu dong, Ume-chan! Ayo kita duel!! Duel!"

Menghiraukan Choji yang kembali bersemangat untuk baku hantam, [Name] menarik dirinya dari lengan Umemiya.

"Kau gila? Kenapa turun? Aku bisa mengatasi dia." ucap [Name] dengan tajam.

"Lalu kau membawa anak kelas satu juga? Otakmu sudah jatuh ke lutut ya?" cerca [Name] kembali.

Ucapan gadis itu membuat hati mungil Umemiya tersakiti, namun tak lama kemudian ia menepuk pundak gadis itu.

"Kali ini dia mencariku, jadi ini urusanku." balas Umemiya.

"Kau—" [Name] menghembuskan nafas gusar, lalu melirik ke arah Sakura dan yang lainnya.

Lirikan tersebut diiringi dengan jari telunjuknya yang ia letakkan di bibirnya, seolah mengisyaratkan mereka untuk diam di sana.

❝ 𝐒𝐮𝐩𝐞𝐫 𝐋𝐚𝐝𝐲  ❞ || 𝐖𝐢𝐧𝐝 𝐁𝐫𝐞𝐚𝐤𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang