O2

1.5K 215 3
                                    

꒰ 🎴 ꒱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꒰ 🎴 ꒱

   Topik tentang 'pelelangan'  yang dibahas oleh sang 'mama' benar apa adanya. Di malam mereka berdua berpelukan satu sama lain merupakan hari terakhir mereka bisa berada di Kaze no House.

"LELANG SELANJUTNYA! NOMOR 1209!"

Di tempat pelelangan ilegal ini lah hidupnya sekarang. Sang 'mama' benar-benar memilih anak-anak layaknya barang mewah yang bisa ia jual kembali.

Yang namanya pelelangan ilegal, sudah pasti barang yang dilelang bukan hanya barang langka maupun barang dengan harga dan nilai yang fantastis.

Tapi juga manusia.

Anak kecil dan wanita, tidak peduli dampak yang mereka akan dapatkan setelahnya.

"Daijobu, belum giliran kita.." ujar si bocah pirang, Hakaze.

Netra (e/c) yang kehilangan binarnya itu menatap Hakaze tanpa memberikan respon apapun. Hakaze yang paham hanya tersenyum kecil dan merengkuh tubuh kecil itu.

"Oh soal rambutmu.." Hakaze berbisik dan melihat surai sosok yang sudah ia anggap sebagai adiknya itu.

"Dipotong asal oleh mereka, katanya agar wajahku kelihatan." balas [Name] dengan sedikit kesal.

Surainya makin tak jelas pasca dipotong oleh orang-orang suruhan si tuan pelelang.

"Kalian berdua!!"

Penjaga di dalam ruangan tersebut menarik lengan Hakaze dan [Name] dengan kasar. Keduanya dipasangkan borgol di pergelangan tangan mereka masing-masing.

"SELANJUTNYA, NOMOR 1210!"

Pengumuman dari MC yang menjalankan pelelangan tersebut menggelegar di dalam aula besar.

Keringat dingin mulai nampak di dahi Hakaze, nomor 1210 adalah nomornya. Ia kemudian menolehkan kepalanya ke arah [Name] dan tersenyum kecil.

"Kita akan baik-baik saja." ucap bocah yang dua bulan lalu menginjak usia 10 tahun.

"BOCAH LAKI-LAKI BERAMBUT PIRANG, OH IYA NYONYA DAN TUAN SEKALIAN, RAMBUTNYA ASLI!!"

Hakaze melangkah keluar dengan kedua tangannya yang diborgol. Sorakan di dalam aula besar tersebut semakin besar dan semakin ramai.

"Nii-san.." gumam si surai (h/c).

Ia mencoba menerobos penjaga yang sedang berjaga di depan tirai pembatas tempat mereka dan aula pelelangan.

"Bocah diam lah!"

Satu pria dewasa lainnya menarik kerah baju gadis kecil itu, membuatnya tercekik sebentar.

"URUSAI!!"

SWUSH!!

Tubuhnya yang kecil dan ringan itu dengan cepat ia lempar ke pria yang mencekalnta dari belakang dan berbalik mencekik pria tersebut menggunakan rantai borgolnya.

❝ 𝐒𝐮𝐩𝐞𝐫 𝐋𝐚𝐝𝐲  ❞ || 𝐖𝐢𝐧𝐝 𝐁𝐫𝐞𝐚𝐤𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang