O6

820 127 13
                                    

꒰ 🎴 ꒱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꒰ 🎴 ꒱

   Netra (e/c) milik gadis bersurai (h/c) yang diikat rendah sibuk memperhatikan pipi kouhainya yang memar.

"Osu! [Name]-senpai, arigatou!"

"Arigatou, senpai!"

[Name] menolehkan kepalanya ke arah pintu, ia mengangguk sebagai balasannya. Para siswa yang menjadi samsak Choji tadi sudah seluruhnya ia obati, kecuali satu orang.

Siapa lagi kalau bukan Kaji Ren?

"Gigimu tidak ada yang copot, kan?" tanya [Name] sembari menyilang kedua lengannya.

Kaji menggeleng.

"Lidahmu tergigit?" ia tanya lagi.

Kaji menggeleng lagi sebagai balasannya.

Kini wajah datar yang sedari tadi [Name] pertahankan kini sudah luluh.

Ia meronggoh kantung gakurannya, lalu mengeluarkan satu bungkus permen loli. Ia juga meraih alat-alat dari kotak p3k yang ada di ruang kesehatan.

Tangan kiri [Name] meraih wajah Kaji dan sedikit menekan pipinya. Ringisan kecil terdengar dari bibir pemuda tersebut, sementara tangan kanan [Name] memasukkan permen loli yang sudah ia lepas bungkusnya ke dalam mulut Kaji.

"Good boy."

Alih-alih tantrum, Kaji justru duduk manis layaknya anak anjing di depan induknya.

Melihat Kaji yang ia sudah sumpel dengan permen loli, [Name] perlahan mengobati luka-luka lecet milik Kaji.

‛᩠⩇ 🎲 ჻𖥻

"KO-TO-HAAAAAA!"

Helaan nafas lolos dari bibir Hiiragi maupun [Name], mereka sudah lelah melarang-larang Umemiya.

Mereka capek.

Mereka nyerah.

#PoorHiiragiNem

"Rambutmu terlihat imut seperti biasanya! Itu bagus!"

[Name] langsung mengambil duduk dekat dengan anak-anak kelas satu, netranya kini menatap si trio yang duduk bersama Sasaki.

"Kalian sudah makan?" tanya gadis itu dengan wajah datarnya.

"H-ha'i.." balas Nirei.

"Sou.." ia mengangguk dan menoleh ke arah Kotoha.

"Hanya kopi."

Kotoha mengangguk sebagai balasannya, kemudian bersiap menyiapkan pesanan dari [Name].

"A-apa?? Jadi kau pacarnya???" celetuk Sakura.

"JELAS BUKAN!" bantah Kotoha.

[Name] berdeham untuk mengantisipasi tawanya yang bisa menyembur kapan saja, mendengar respon Kotoha dan Umemiya yang membantah keras celetukan si surai belang.

❝ 𝐒𝐮𝐩𝐞𝐫 𝐋𝐚𝐝𝐲  ❞ || 𝐖𝐢𝐧𝐝 𝐁𝐫𝐞𝐚𝐤𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang