Bijak lah dalam membaca
Genre novel ini adalah : Fantasy, Action, Drama & Historical.⚠︎Warning!
Darah dan Kata-kata kasar selalu tersemat dalam cerita ini harap anak dibawah 10 tahun dilarang baca!
Takut nya bocil yang baca jadi ikutan berkata-kata kasar dan suka hal keji. Apa yang harus kukatakan pada ibu kalian nanti?!
Jangan lupa votement nya! Yaw~
Enjoy the prolog !!
Royal of Academy adalah tempat dimana para siswa/siswi yang berasal dari kalangan bangsawan rendah maupun tinggi belajar banyak hal seperti etika, ekonomi, politik, sihir umum, dan pelajaran lainnya.
Royal Of Academy merupakan akademi internasional yang sangat populer, didirikan oleh Raja pertama dari sebuah kerajaan Pertama yang pernah berdiri di tanah Affero land.
Akademi ini juga kadang mengadakan turnamen yang bernama Luottu Val yang diadakan setiap memulai tahun baru bagi murid tahun pertama yang lulus dan menjadi murid tahun kedua.
namun, bagaimana jika terjadi banyak hal yang terjadi. seperti perebutan tahta/posisi? Perang Saudara gara-gara perebutan posisi penerus? Monster yang menyerang? Musuh yang tiba-tiba menyergap? Atau mungkin akademi itu sendiri yang membuat masalah?
Tidak ada yang tau bukan apa yang akan terjadi di masa depan?
•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•
Ada seorang gadis muda dengan surai blonde yang agak gelap yang berkibar di hempas angin, manik lavender nya yang jernih menatap sebuah gedung tinggi. Ditengah gedung itu terdapat simbol buku dengan bulu emas yang terdapat di kedua sisi buku itu.
"Selamat datang murid tahun pertama! Sekarang kalian akan mulai belajar di Royal Of Academy, jadi jaga sikap kalian dan jangan permalukan nama academy!!."
Semua orang berkumpul dan menatap podium dengan seksama, disana terlihat seorang pria dengan surai putih perak yang panjang berdiri dengan tegap diantara para siswa tahun pertama.
Memiliki fitur wajah tampan dengan rahang yang tegas dan mata yang tajam yang bahkan membuat siswi tahun pertama menjerit. Di sebelah nya terdapat seorang pria dengan kacamata yang bertengger di wajahnya dan memiliki surai hitam pekat seperti malam.
Terdapat lingkaran hitam di bawah matanya, namun itu tidak menutupi ketampanan nya. Matanya menatap malas para siswa dan siswi baru, setiap kali para siswi menjerit ia terus menghela nafas lelah.
'Lebih tampan aku juga.'