Ujian Kedua

5 2 0
                                    

Aku meletakkan semua barang-barang yang mungkin aku butuhkan dalam tas dimensi, dengan ini aku sudah siap untuk ujian kedua.

Aku langsung menuju lapangan yang sudah ditunjukkan oleh panitia, kulihat banyak orang sudah berkumpul. Ada yang bawa diri, ada yang bawa tas segede gaban, ada pula bawa tas kecil kek mau piknik.

Banyak sekali jenis-jenis orang disini, mengedarkan pandangan ku aku menemukan Lynn yang menyendiri jauh dari kerumunan. Ia bahkan hanya membawa sebotol.

Tak lama kami menunggu, seorang wanita dengan rambut pendek berwarna merah cerah berdiri di atas podium. Matanya yang berwarna kuning cerah menatap sekeliling.

"Halo anak-anak! Saya Profesor Flynn akan membimbing kalian di ujian kedua ini, harap bawa perbekalan yang cukup untuk kalian nantinya.

Saya akan menjelaskan secara singkat ujian kedua, kalian akan di kirim ke sebuah daerah yang sama sekali belum disentuh manusia manapun. Dan kalian akan menjadi yang pertama!

Singkat nya kalian hanya perlu bertahan selama 1 minggu di daerah itu sambil menyelesaikan misi yang akan saya berikan pada kalian melalui kertas ini.

Ke sana kalian akan berpartner, tidak ada yang boleh sendiri! Jika sendiri kalian dinyatakan tidak lulus!! Tes ini adalah tes kerja sama kalian dalam bertahan hidup.

Menemukan rekan kalian dalam 3 menit! Jika sudah segera hampiri saya dan saya akan memindahkan kalian ke tujuan. Awas jika lebih dari 5 menit tidak menemui saya, saya akan menyatakan kalian gugur dalam ujian ini!

Waktunya dimulai...sekarang!!" pada saat yang bersamaan sebuah lonceng berbunyi, aku menatap sekitar mencari orang yang mungkin dapat ku jadikan rekan.

Melihat Berlinda yang tampak menghampiri ku, aku langsung berlari menjauhinya. Sungguh aku tidak ingin terlihat dengan orang aneh itu.

Sesuatu tiba-tiba menarik tangan ku, karena banyak orang yang berkerumun aku tidak dapat melihat siapa yang menarik ku. Sampai sebuah suara familiar keluar aku mengetahui siapa yang menarik tangan ku dengan cukup kasar.

"Profesor Flynn saya sudah mendapatkan rekan." itu adalah Lynn  dengan wajah datarnya menarik ku.
"Hoho~ kalian saling kenal ya? Yasudah kalian adalah partner pertama yang akan saya kirim!

Selamat bersenang-senang di alam bebas anak-anak, dan kembali lah dengan tubuh yang utuh." Profesor Flynn memegang tangan kami berdua dan cahaya menyinari kami.

Hingga aku menyadari bahwa aku tidak lagi di dekat lapangan, tapi disebuah hutan yang lebat dan gelap.
Mataku menatap sekitar dengan intens, mencoba untuk memahami struktur hutan ini dan mengenali nya.

Lynn memegang erat pedangnya, tangisan monster terdengar bergema dimana-mana. Rasanya aku familiar dengan tempat ini, tapi kenapa? Mata obsidian menatap ku, aku membalas tatapannya lalu berjalan di samping Lynn.

Kami partner sekarang, wow pencapaian yang bagus haha..

"Aku tidak membawa perlengkapan apapun kecuali pedang." aku sontak menoleh ke arah Lynn dan menatap nya dengan tatapan rumit.
"Lalu?."
"Mari kita berbagi." mataku berkedut mendengar ucapannya yang sangat santai, menatap lurus ke depan aku hanya mengangguk pasrah.

Kami mulai berjalan mencari tempat yang strategis untuk beristirahat nantinya, saat di tengah jalan kami bertemu dengan monster beruang. Tingginya sekitar 3 meter, dengan cakar yang tajam dan besar.

Bulunya berwarna coklat ke hitaman, matanya berwarna putih kosong.

Aku mengeluarkan pedang ku dari celah dimensi dan Lynn menarik pedangnya, monster beruang atau Bryce meraung dan menyerang kami.
Aku menghindari serangannya sambil mencoba mencari celah diantara serangan itu.

r᥆ᥡᥲᥣ ᥆𝖿 ᥲᥴᥲძᥱmᥡTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang