sakit

81 14 0
                                    

"YAAMPUN, PANAS!"

Jisoo berteriak heboh saat memegang kening Junkyu yang panas. Awalnya Jisoo hanya ingin membangunkan putranya untuk bersiap ke sekolah.

Jisoo melihat wajah Junkyu yang pucat pun mengecek suhu tubuhnya. Betapa terkejutnya ia saat menyentuh kening Junkyu yang panasnya seperti panggangan itu.

"bundaa.. dingin.." lirih Junkyu.

Jisoo menyelimuti seluruh tubuh Junkyu dengan selimut kecuali kepala. Ia pun menelpon Haruto untuk meminta izin pada wali kelasnya.

"ruto, junkyu izin ngga masuk ya, dia sakit." ucap Jisoo pada ponselnya yang terhubung dengan Haruto.

"kok bisa sakit tantee, junkyu telat makan apa tidur?" Tanya Haruto.

"tante juga gatau, ini tiba tiba panas jadi tiga puluh delapan derajat suhu badannya." jelas Jisoo.

"yaampun, yaudah nanti ruto bilang ke pak Taeyang. nanti ruto kesana ya, Tante." ucap Haruto.

"yaudah, makasih ya nak." ucap Jisoo.

"iya Tante."

Jisoo memutus panggilan itu dan kembali fokus kepada Junkyu. "kyu makan ya? terus minum obat." ucap Jisoo.

Junkyu mengangguk lemah, "tapi kyu gamau bubur bun."

"iya, bunda bikinin sup ya?" tawar Jisoo.

Junkyu mengangguk lagi, "jangan panas panas ya bun." ucapnya.

Jisoo pun pergi ke dapur untuk membuatkan Junkyu sup dan menyiapkan obat untuknya. Junkyu orangnya tidak gampang sakit, kalau tiba-tiba sakit seperti ini biasanya karna takut sesuatu atau karna khawatir.

Jisoo berinisiatif menanyakan hal ini kepada Junkyu setelah Junkyu meminum obatnya. Ia membawa nampan berisi sup dan air putih, tak lupa dua obat yang berupa pil ke kamar Junkyu.

"ini kyu, dihabisin ya." Jisoo meletakkan nampan itu di meja dekat kasur.

"bunda mau kerumah Tante ojeh," ucap Jisoo.

"mau ngapain bun." tanya Junkyu.

"mau ke om Jaehyun nya, kamu harus periksa. bunda takut kamu kenapa-napa." jelas Jisoo.

Junkyu mengangguk dan berusaha duduk di atas kasur. Kepalanya terasa berat dan begitu pening. Badannya sakit dan terasa remuk. Padahal ia rasa, tidak melakukan kegiatan yang terlalu melelahkan.

"bunda tinggal sebentar ya?" tanya Jisoo.

Junkyu mengangguk, dan Jisoo pun menutup pintu kamar. Setelahnya, ia meraih mangkuk kecil berisi sup buatan bundanya dan memakannya hingga habis. Lalu meminum obatnya dengan mudah.

Junkyu bersandar pada headbord kasur, dan memejamkan matanya. "perasaan aku ga capek-capek banget deh kemarin. tadi malem juga aku masih sehat. kok sekarang udah sekarat aja sih .." monolognya.

Junkyu melirik ke arah ponselnya yang tergeletak di atas meja. Hanya untuk sekedar mengambilnya saja ia tidak bisa, -bukan tidak bisa, tapi mager.

Akhirnya, Junkyu memilih untuk merebahkan dirinya dan beristirahat. Memulihkan energinya yang habis agar cepat sembuh.

( skip )

"ini cuma demam biasa kok, minum Paracetamol sekali pasti sembuh." jelas Jaehyun setelah memeriksa keadaan Junkyu.

Jisoo mengangguk, "makasih ya, nanti mbak transfer." ucapnya.

Jaehyun menghela nafas, "kaya nya dia kecapekan. sebelum demam, dia ngapain aja mbak?" tanya Jaehyun.

"dia gaada kegiatan lebih kok di sekolahnya, pulang sekolah pasti langsung tidur. kayanya ga mungkin kecapekan,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

as you wish ; [ Harukyu ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang