Bofurin [Part 2]

2.6K 149 5
                                    

Tak terasa waktu berlalu dengan cepat, dan sudah sebulan berlalu. Selama itu pula sakura mulai membuat kerusuhannya. Dan belajar untuk menjadi sedikit terbuka kepada orang disekitarnya.

Walaupun pada awalnya, saat ia mendengar istilah Bofurin ia bingung, namun anak yang dulu pernah ia selamatkan selalu bilang ia adalah seorang Bofurin yang hebat. Setelah mendengar penjelasan mengenai Bofurin dari nirei akhirnya sakura paham dan merasa senang. Ia merasa mereka sangat keren walaupun ia tak akan mengatakannya secara langsung.

kini sakura sudah pulih kembali walaupun luka yang ada ditangannya masih membekas karna lukanya yang dalam dan luka itu tidak bisa hilang. Seolah mengingatnya saat ia pertama kali datang kekota ini.

Bahkan saat baru pulih ia sudah berhadapan dengan orang-orang dari anggota shishitoren dan mengalahkan togame Jo. Wakil ketua dari shishitoren. Yang sontak saja hal itu membuat gempar satu sekolah furin.

Sampai akhirnya ia menjadi ketua kelas, kelas 1. Lalu sou dan nirei yang menjadi wakilnya. Walaupun banyak hal yang terjadi saat ia berada dikota ini namun tak dipungkiri ia merasa nyaman dengan kesehariannya sekarang. Ia merasa ia sudah menemukan tempatnya didunia ini.

Namun... Sepertinya, ketenangannya hanya sementara, hingga ia melihat sosok yang ia kenali kini muncul didepannya saat ia sedang berpatroli bersama keempat teman barunya. Ia menampilkan raut tak suka kearah pemuda yang kini menatapnya dengan sebuah senyum palsu.

"Yo... Haru-chan. Lama tidak bertemu" sapanya dengan nada santai.

"Tsk. Sedang apa kau disini sialan?!" Ketus sakura. Membuat keempat temannya yakin mereka saling kenal.

"Sa-sakura-san kau mengenalnya?" Tanya nirei heran, dalam hatinya ia takut saat ia melihat tatapan yang ditunjukan pemuda didepannya.

"Iie, aku tidak mengenalnya. Lebih baik kalian segera pergi dari sini. Biar aku saja yang menghadapi--"

"Ara, haru-chan sekarang dikelilingi banyak teman ya? He~ bahkan teman-temanmu pun sama seperti mu ya?"

"Lalu apa kau tidak berkaca? Melihatmu ada dikota ini membuatku muak" sarkas sakura dengan nada datar dan tatapan tajam.

Trasss!!!

"Oy oy... Kenapa kau lama sekali Hanaya-kun? Kau bilang kau sudah menemukannya!"

"Ara, taka-chan. Bersabarlah... Apa kau tidak lihat dia sudah ada didepan kita?"

"Yo... Sepertinya sudah cukup bermain-main nya. Seriuslah..." sapa salah satu dari mereka dengan rambut berwarna hitam dan warna mata orange keemasan. Persis seperti salah satu warna mata sakura. Membuat sakura menatap orang itu dengan pandangan permusuhan.

"Yare yare.. Nampaknya ada orang-orang bodoh yang berani memasuki kota kita ya?" Suara seseorang dari belakang sakura membuat sakura tertegun refleks membalik tubuhnya.

Puk!
Sebuah tepukan dikepalanya membuat sakura terdiam menatap pria itu dengan tatapan tak percaya.

"U-umemiya-senpai?! Minna mo... Apa yang kalian lakukan disini?!"

"Hm? Memangnya apa lagi? Tentu saja melindungi kota, orang-orang ini sudah membuat kerusuhan dikota bahkan hingga kawasan shishitoren.. bagaimana bisa aku diam saja, kan?" Jawab umemiya dengan senyum diwajahnya. Lalu menatap serius kearah sekumpulan orang yang ada didepannya.

"Omae tachi wa dare?"

"Are? Apa kau pemimpin tempat ini? Sugoi hahaha!"

"He~ Apa kau pikir kau bisa bebas begitu saja setelah mengacau kewilayahku?" Tiba-tiba saja choji datang bersama anggotanya yang lain dengan wajah yang nampak kesal namun masih berusaha untuk tersenyum kearah sang lawan.

One Shoot [Wind Breaker Ship] [bl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang