SugiSaku

3.1K 132 22
                                    

Sugishita kyotaro adalah seorang pemuda yang pendiam, kasar dan tempramental. Ia tak segan untuk menghajar siapapun yang berani mengganggunya, maupun idolanya. Umemiya Hajime. Orang yang menjadi panutannya.

Hingga Sakura Haruka datang kekotanya, ia merasakan hal yang berbeda dari pemuda itu, ntah mengapa ia melihat sakura jantungnya berdebar kencang membuatnya kesal. Itulah kenapa ia selalu terlihat emosi jika didekat sakura untuk menghilangkan rasa gugupnya.

Hari ini pagi yang cukup damai baginya. Ia melangkah santai untuk menuju sekolahnya. Hingga sebuah suara keributan membuatnya menghentikan langkahnya.

Ia melihat kearah sumber suara disana sakura yang nampak sedang berhadapan dengan beberapa anak berandalan seorang diri. Ia mengerutkan keningnya merasa heran. Lalu tanpa pikir panjang ia pun langsung menghajar anak-anak berandalan itu membuat sakura terkejut dengan kehadirannya.

"O-omae... Apa yang kau-- Ugh.." rasa pusing dikepala sakura sudah tak tertahankan membuatnya terhuyung dan terjatuh untungnya Sugishita dengan cepat menangkapnya sebelum sakura jatuh keaspal.

Panas menjalar ditangannya kala ia menyentuh kening sakura. Ia menggeram pelan menyadari sakura saat ini terserang demam yang cukup tinggi.

Sakura yang menyadari maksud tatapan Sugishita pun hanya mampu diam dan menahan diri agar tidak pingsan.

"Gomen..." Ucap sakura membuat Sugishita yang mendengarnya mengerutkan keningnya dan secara tiba-tiba mengangkat tubuh sakura ala bridal membuat sakura terkejut dan refleks mengalungkan tangannya keleher Sugishita.

"Jangan meminta maaf. Seharusnya kalau sakit kau diam saja dirumah" suara berat Sugishita mengalun lembut ditelinga sakura hingga sakura merasa pipinya memanas.

Sugishita yang melihat raut wajah sakura saat ini tersenyum tipis sangat tipis nyaris tidak terlihat. Sementara sakura membenamkan wajahnya dibahu Sugishita. Merasa malu dengan keadaan keduanya sekarang. Tapi tubuhnya pun sudah sangat lelah karna sedang terserang demam dan bertarung melawan anak berandalan itu.

Hingga akhirnya kini Sugishita sampai didepan apartemen sederhana milik sakura. Sakura yang menyadari hal itu pun meminta untuk diturun kan lalu mulai membuka pintu apartemennya.

"Arigatou, sudah mengantarkan ku pulang. Dan maaf karna diriku, kau jadi terlambat ke sekolah" ucap sakura dengan suaranya yang agak parau karna tenggorokannya yang mulai terasa kering.

"Hm. Istirahatlah" ucap Sugishita lalu pergi dari sana dengan cepat. Tak terasa wajah Sugishita kini memerah hingga telinga.

"Baka"

Sementara itu sakura yang melihat sikap Sugishita padanya pun tak jauh berbeda. Wajahnya kini memerah hingga telinga mengingat saat ia berada sangat dekat dengan Sugishita. Wajah tampan Sugishita terus saja terlintas dibenaknya membuat jantungnya berdegup kencang.

Lalu ia menggelengkan kepalanya pelan sebelum akhirnya memasuki apartemennya dan mulai berbaring ditempat tidurnya. Suasana sepi membuat sakura terhanyut dalam pikirannya hingga tak terasa ia tertidur.

•••

Tak terasa waktu berlalu dengan cepat. Waktu kini menunjukan pukul 4 sore. Sakura perlahan membuka matanya dan ia menyadari sesuatu menempel didahinya.

Itu adalah plaster penurun panas. Lalu ia melihat ke sampingnya dapat ia lihat sekantung obat serta air dan juga makanan sudah tersedia didekatnya dengan sebuah note disana.

Lalu ia pun mengambil catatan itu dan membacanya tak lama sebuah senyum terbit dibibirnya.

'Makan dan cepatlah pulih

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One Shoot [Wind Breaker Ship] [bl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang