Chapter 4

1 0 0
                                    

Terlihat kedua insan muda mudi yang bergelung di dekapan satu sama lain terlelap sangat dalam, padahal pagi ini sudah menunjukan pukul 08.00 dimana semua orang sudah memulai aktivitasnya. Perjalanan tidur kedua insan muda mudi itu harus terhenti karena dering keras dari Handphone milik Seta, tangan cantik itu sedang meraba raba sisi kanannya untuk mengambil Handphone miliknya.

" Hmmm " 

" Ta lu dimana ? gak lupa kan hari ini ada pertemuan pra kpk " Terang si pemanggil telfon.

" Bentar lagi gue jalan, lu handle dulu ya Sat " Jawab Seta sambil berusaha membuka mata yang berat karena terlalu banyak menangis. 

Setelah mengakhiri panggilan tersebut seta berusaha mengumpulkan sisa nyawa nya yang melayang layang entah kemana, posisi nya yang masih tiduran dengan Aksa memeluknya dari samping membuat Seta agak kesulitan untuk sadar. Posisi ini selalu nyaman bagi Seta, berada di pelukan Sahabat yang ia sayangi. 

" Sa, bangun dulu yuk. Gue mau ke kampus " Ucapnya lembut sambil mengelus kepala Aksa yang berada tepat di dadanya.

Sang empunya kepala yang di elus hanya bergumam kecil menandakan ia sudah sedikit sadar, namun tidak ada kemauan untuk melepas pelukan yang nyaman itu. Aksa malah makin merapatkan tubuhnya ke Seta.

" Sa, gue udah telat. Kalo lu gak lepasin pelukannya, gue bisa diamuk sama Satria " 

Setelah di bangunkan dengan lembut Aksa akhirnya melepaskan pelukannya, tidak membuang waktu Seta langsung melesat ke kamar nya untuk mandi dan bersiap. Setelah sesi mandi yang benar benar singkat Seta langsung mengambil baju yang terlihat dan memakainya tak lupa juga ia mengambil almamater yang tergantung serta tas kesayangannya. 

Seta terburu buru keluar dari kamarnya dan melewati Aksa berdiri dengan segelas jus jeruk di tangan nya. Melihat Seta melewatinya, Aksa mengejar dan memberhentikan Seta.

" Ta " Ucap Aksa sambil menahan lengan Seta.

" Apa Sa, gue udah telat banget ini "

" Lu gak mau ganti baju dulu ? "

" Baju gue aman kok Sa " Jawab Seta sambil mengamati baju yang ia pakai sekilas.

" Ganti Ta, Kebuka banget " 

" Udah gak ada waktu gue Sa, gue jalan dulu "

Tak menghiraukan teriakan Aksa, Seta berlalu begitu saja. Masuk kedalam mobilnya dan melesat menuju kampus. Aksa yang kesal kemudian masuk kedalam kamar Seta dan mengambil baju yang lebih pantas dari yang di gunakan Seta tadi. Setelah mandi dan membereskan sedikit rumah Seta , Aksa juga berangkat ke kampus menggunakan ojek online karena Ia juga ada kelas pagi ini.

3 jam di habiskan Aksa untuk mengikuti 2 mata kuliah hari ini, seperti biasa ia menyimak dengan cermat apa yang dijelaskan oleh dosennya. Aksa termasuk mahasiswa berprestasi di kampus, cepat mengerti sesuatu menjadi keunggulannya. Perfect Man, Kata itu selalu keluar dalam hati Seta namun itu lah kenyataannya. 

Setelah memastikan tidak ada barang yang tertinggal ia berjalan cepat menuju auditorium yang digunakan untuk kegiatan pra kpk ini. Tujuannya adalah memberikan kaos yang semula ia ambil dari dalam lemari pakaian Seta, pasalnya Seta hanya menggunakan kaos hitam V-line rendah yang menampakan belahan dada yang jelas. 

Sampai di auditorium Aksa langsung bergegas masuk kedalam namun sial karena ia terburu buru ia malah bertabrakan dengan seseorang yang orang itu terjatuh jerembah kebelakang.

" Eh, Maaf maaf gue gak sengaja " Ucapnya sambil cepat berjongkong untuk membantu.

" I-iya gak apa apa kak, aku juga yang salah buru buru keluar " 

" Manis banget  " Ujar Aksa dalam hati. Benar yang dilihat Aksa adalah perempuan manis dengan rambut sebahu sedikit mengembang dengan kulit kuning langsat yang cerah. Mata hitam legam yang besar membuat perempuan ini mampu menyihir Aksa sepersekian detik. 

" S-saya pamit kak, terimakasih " Perempuan itu masih saja menatap kebawah tidak berani menatap Aksa.

Setelah perempuan itu berlalu Aksa masuk kedalam mencari orang yang ia tuju, Seta. Geram Aksa melihat beberapa calon mahasiswa laki laki yang terang terangan menatap Seta dari atas hingga kebawah dan berhenti tepat di tengah. Aksa berlari lalu menyeret Seta keluar, yang di seret pun tampak kaget dengan kejadian yang dadakan ini. Tempat yang di tuju oleh Aksa ialah toilet.

" Ganti nih baju lu, pengen ngumbar kalo dada lu bagus ? " Ujar Aksa seraya memberikan kaos yang sudah ia tenteng sedari tadi.

Seta yang tampak masih kaget dan belum menyadari ucapan Aksa pun melakukan apa yang lakiu laki itu perintahkan. Setelah keluar dari toilet Seta tidak melihat Aksa di tempat awal, tak mau ambil pusing Seta langsung keambil ke auditorium karena memang acara belum selesai.

Dalam perjalananya menuju auditorium Seta bertemu dengan manusia menyebalkan yang menyuruhnya berganti pakaian, Aksa sedang asik mengobrol dengan perempuan tapi perempuan itu tampak asing bagi Seta. Seta tau semua lingkar pertemanan Aksa, bagaimana tidak jika setiap ada perkumpulan Aksa selalu membawa Seta ikut serta atau jika Aksa sedang berkumpul bersama teman teman barunya ia akan melakukan videocall ke Seta hanya sekedar laporan ia dimana bersama siapa.

Seta tak mau ambil pusing dengan kejadian di depan matanya itu lalu memilih untuk melanjutkan perjalanannya menuju auditorium dan melanjutkan kegiatannya hingga usai. Seta yang merupakan koordinator acara sedang duduk di bangku yang di sediakan khusus untuk anggota BEM, mengecek beberapa berkas daftar persiapan Kegiatan Pengelanan Kampus 2 hari lagi.

" Tapi kenapa si panjul keliatan interes banget sama tu cewe ya

" Gue gak suka dia interest sama tu cewe " Monolog nya dalam hati

" AGHHHHH BANGKE LAH " Teriakan yang menggelar dari mulut Seta membuat semua orang langsung menengok kearah Seta.

" Ehh sorry sorry , hehehe "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aksara WiduriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang