CHAPTER 2

25 1 0
                                        

Seta senang jika Prata Cafe ramai seperti hari ini, pasalnya tidak sia sia ia menyusun berbagai jenis promo hingga memikirkan beberapa strategi untuk membuat Prata Cafe ramai. Seta tidak sendirian dalam mengurus Prata Cafe, Bianca yang notabennya anak pemilik Cafe pun ikut andil. Mereka bekerja sama saling melempar ide dan menyusun nya, Hanya saja beda bagian. Seta mengurusi bagian management sementara Bianca mengurus bagian operational, ada beberapa menu yang di buat oleh Bianca dan menjadi salah satu minuman favorit disana.

" Ta, gue mau bikin minuman baru nih. Minta dana ye " Ujarnya begitu sampai di ruangan kerja mereka.

Ruangan 3x5 meter itu diisi oleh dua meja kerja lengkap dengan komputer masing masing dan beberapa rak yang diisi oleh map dokumen. Kantor ini khusus di buat oleh Prata untuk seta, namun semenjak Bianca mau diajak bekerja sama oleh Seta, Prata menambahkan beberapa meja untuk menjadi tempat kerja anaknya itu.

" Kirim proposal nya ya, kira kira mau bikin taster kapan? " Jawab seta sambil membuka komputer di meja kerjanya.

" Proposalnya udah gue kirim ke email lu, testernya hari ini gue bikin sama anak bar. Nanti lu ke bar ajah ya " Setelah berkata demikian Bianca langsung turun ke bawah untuk mulai membuat tester minuman baru yang ia maksud.

Prata Cafe mempunya dua lantai, lantai bawah ada bar yang sekaligus tempat kasir. Dibagian belakang bar merupakan kitchen sementara sisanya adalah meja dan kursi yang disediakan untuk pengunjung Cafe. Lantai dua terbagi menjadi dua bagian, kantor Seta juga Bianca dan gudang penyimpanan. Dibuat demikian agar memudahkan Seta untuk mengecek barang barang operational yang di butuhkan.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Seta turun lantai bawah untuk membuat secangkir coffee latte kesukaannya. Seta lebih senang membuat sendiri dari pada meminta tolong Bara, Anak bar, untuk membuatkannya, ia tidak mau menyulitkan Bara. Sesampainya di lantai bawah Seta dapat melihat pengunjung masih cukup ramai, berjalan kearah bar dan memulai membuat secangkir kopi yang ia ingin kan.

Seta bukan tipe bossy dia lebih memilih menjadi seorang leader untuk anak anak yang bekerja di Prata Cafe, menurutnya langkah itu lebih tepat karena dapat mendekatkan diri kepada pekerja lainnya dan mendapat kenyataan di lapangan secara langsung sehingga ia dapat menyesuaikan kebutuhan sesuai dengan survei lapangan. Sedang asik membuat kopi, Seta di kejutkan dengan kedatangan Aksa yang dapat ia lihat memasuki pintu Cafe.

" Ta, pesen kopi biasa ye " Sesampainya Aksa di depan Seta.

" Basa basi dulu kenapa sih, minta bikini Bara sana. Gue tunggu di meja biasa "

Aksa adalah pengunjung langganan di Prata Cafe dan sudah mengenal semua karyawan di sana, jadi sudah pasti Bara, selaku head bar, hafal betul apa yang biasa Aksa pesan. Americano dingin double shot. Setelah berkata demikian Seta berjalan menuju meja yang di maksudnya tadi, sementara Aksa seperti biasa menunggu Bara selesai membuatkan minumannya. Aksa selalu menunggu pesanannya jadi sembari mengobrol dengan Bara.

Selesai minumannya jadi, Aksa membawa pesanannya menghampiri Seta yang sudah duduk dengan Tab di tangannya.

" Udah dulu kali Ta kerjanya, workaholic banget sih "

" Kan lu tau gue gak suka nunda nunda kerjaan gue Sa " Jawabnya tanpa menoleh kearah lawan biacaranya.

" Sorry ya gue balik gak ngabarin, pengen ngasih surprise niatnya hehehe "

Aksa merupakan teman kecil Seta, mereka sudah berteman semasa duduk di bangku sekolah dasar. Aksa tau betul teman kecilnya itu, bagaimana ia bertahan sejauh ini karena keluarganya yang hancur lebur bahkan di tinggalkan layaknya sampah yang patut di buang. Aksa juga mendampingi Seta melalui itu. Aksa dan Seta berkuliah di kampus yang sama tentunya dengan jurusan yang berbeda, Seta mengambil jurusan Managemen sementara Aksa dengan jurusan Teknik.

Aksara WiduriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang