Ini kisah tentang 7 pemuda dengan latar belakang dan garis takdir yang berbeda-beda. Terdiri dari 6 pemuda lokal dan seorang pemuda pertukaran pelajar dari Jepang bertemu dalam satu bangunan bernama 'Kost Junata' untuk melanjutkan cita-cita dan masa...
Maaf banget nih baru bisa update, Amo ada kesibukan soalnya huhu...
Update karena ultah Sunoo, btw happy birthday Sunoo, huhu bayi rubah nambah umur aja, sehat-sehat Sunoo!!
Buat Engene dan Sunoo stan tetap dukung Enhypen dan Sunoo ya!!
Happy reading guys!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
"Satria."
Satria segera menoleh ke arah orang yang memanggil nya.
"Iya Mba?"
Terlihat seorang wanita yang lebih tua beberapa tahun dari Satria dengan seragam khas toko swalayan mereka dan name tag tergantung dilehernya berada tidak jauh dari Satria.
"Kalo udah nanti jagakan kasir bentar ya, aku mau ngecek gudang dulu," katanya.
Satria mengangguk mengiyakan.
"Oh siap Mba."
Dan Satria pun kembali fokus dengan pekerjaannya, menyusun barang yang habis ke rak satu persatu. Sesekali dia menjawab jika ada customer yang bertanya, bahkan dia juga mengambil alih kasir selama karyawan wanita tadi pergi. Kebetulan hari ini Satria mendapat shift pagi, jadi sejak tadi dia sudah sibuk bekerja merapikan toko ataupun mengecek stok barang.
Jika ditanya kemana karyawan lainnya? Jawabannya toko swalayan itu hanya memiliki 5 karyawan, dua karyawan shift pagi dan tiga orang shift siang, alasannya karena toko mereka sepi dan para karyawan yang dulu sudah mengundurkan diri.
Toko swalayan tempat Satria bekerja bernama Y-Mart, toko yang tidak terlalu besar ataupun kecil. Tokonya ber-AC seperti toko swalayan pada umumnya dan tempatnya juga di tengah penduduk kota, jadi tidak mungkin orang-orang tidak melihat.
Barang-barang nya juga termasuk barang yang umum dipasaran dan harganya juga tidak terlalu mahal. Kebersihannya tidak usah ditanya, Satria dan karyawan lain selalu memastikan toko swalayan tempat mereka bekerja selalu bersih, namun sampai sekarang Satria masih bingung kenapa tempat ini sepi.
Sudah 5 bulan Satria kerja jadi karyawan tetap di sini, masih saja belum banyak pembeli nya. Paling-paling jika ada barang langka, atau lagi diskon besar-besaran baru akan ramai customer yang datang, tapi itu hanya bertahan sehari dua hari saja.
"Bang."
Satria yang posisinya baru selesai menyusun minuman kaleng di showcase dalam keadaan berjongkok reflek terkejut melihat Julian sudah berdiri di sampingnya.
"Eh Juli?! Astaga ku kira tadi siapa."
Satria pun bangkit dan mengambil keranjang yang dia pakai untuk menaruh semua minuman kaleng tadi sebelum dia memasukkan nya ke showcase.
