Spesial Chapter: Hari Kemerdekaan

132 22 6
                                    

Hai! Ini gak tau dapat idenya mendadak dan kemaren langsung buru-buru ngetik, eh kelarnya hari ini😭

Semoga suka ya, bab ini bakal panjang dan juga gak jelas jadi jangan berekspektasi tinggi, Amo update ini karena ngerasa lucu aja kalo mereka ada edisi 17an gitu.

Kemungkinan di bab ini gak ada hubungannya dengan alur cerita ya guys!

Happy Reading....

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Ya kiri lagi Sat."

Kepalang kesal Satria dengan muka jengkelnya yang ingin mengikat bendera segera beralih menatap ke arah bawah di mana Jerico sedang memantaunya.

"Tiang nya di sini!" amuk Satria.

Jerico tanpa merasa bersalah tersenyum cengengesan. Niatnya hanya bercanda tapi sepertinya Satria malah kesal padanya.

"Ya maap."

Mengabaikan Jerico, Satria kembali fokus pada bendera di tangannya kemudian dia mengikat bendera itu di tiang yang berada di depan kost mereka mengingat sebentar lagi hari kemerdekaan.

Sudah tradisi selama mereka ngekost, Junata akan membawakan bendera untuk Satria pasang mengingat hanya dia yang tidak takut ketinggian.

"Udah belum Bang?" tanya Nao, dia bersandar pada tangga yang dia pegang lalu mendongak menatap Satria dari bawah.

Nao terpaksa membantu memegangi tangga karena semua anak kost mendadak sok mempunyai kesibukan, padahal Jerico di depannya sedang santai sambil mengobrol dengan angin.

"Sabar, masih ngikat ini." Satria hanya berkonsentrasi pada bendera yang dia ikat di sisi bagian bawah setelah selesai mengikat sisi bagian atas.

"Hati-hati Bang Satria!" Senan keluar dari ruang tengah dan ikut berdiri di samping Jerico menatap Satria turun dari tangga dengan hati-hati.

Hari ini semuanya sedang libur sementara Satria shift pagi dan sekarang hari sudah sore tentu Satria sudah pulang sejak pukul dua siang tadi, saat pulang dia langsung diminta untuk mengikat bendera di tiang depan kost, walaupun sedikit lelah tapi Satria tetap melakukannya karena jiwa nasionalismenya yang tinggi, dan rasa kasihannya pada teman-teman nya yang takut pada ketinggian.

Pagar kost di buka oleh Junata yang mendekat dan menyerahkan selembar kertas pada Jerico.

"Di isi ya, jangan gak ikut semua, tahun ini kalian harus ikut."

7 Plane's | ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang