5. The Attack

1.2K 103 9
                                    

Tak!

Bunyi suara benturan antara bola billiard dan stik nya menggema di salah ruangan milik Sezo, pria dengan surai ikal berwarna coklat itu tersenyum begitu manis. Sergio mengerling saat mata nya menatap manik sang kekasih.

"Muka kamu kusut gitu" Sergio menegapkan punggung nya saat gagal memasuki bola selanjutnya.

"Pusing aku, ngeliat drama anak-anak. Di bilang jangan pada maen hati kalo di tempat kerja tapi masih aja pada ngeyel."

"Sebenernya kalo Jamy sama Jorell bisa profesional, ga bakal bikin fokus mereka pecah."

"Ngerasa kan kamu? Mereka ngawur banget pas race minggu kemaren." Sezo setia menggerutu.

Cup

Sergio terkekeh setelah mencuri satu kecupan di bibir kekasih nya, tanpa tahu diri melenggang menjauh untuk duduk di salah satu sofa. Senyum nya merekah saat melihat Sezo membuang stik billiard begitu saja. Sezo membuka leather jaket nya menyisakan kaus tanpa lengan berwarna merah.

"Mau ini," Sezo berujar, tangan kanan nya membuka bibir bawah Sergio.

Sergio tersenyum manis, bibir plum nya mengkilap di bawah cahaya lampu yang redup. Menatap dari bawah parah rupawan sang kekasih. Dengan patuh ia mengangguk, membiarkan Sezo mempertemukan bibir kedua nya.

Bunyi decakan dari benda lunak yang beradu membuat kedua nya hanyut, Sezo membungkukan tubuh nya, tanan kiri nya mengusap pipi Sergio. Wajah kedua nya berpaling bergantian kanan dan kiri.

"Hmmpp.."

Cklek

"Oh, shoot! "

Kedua nya abai, Sergio melirik dari ekor mata nya. Di sana Jamy baru saja datang di ikuti Jothello di belakang nya. Seringaian Sergio terpatri, dengan usil ia mengalungkan lengan nya ke leher Sezo, memperdalam pagutan di iringi desisan dan geraman.

"Uhh.. Agh.."

Di sisi lain, Jothello menggigiti sedotan minuman milik nya di dalam mulut. Mata nya berusaha berpaling dari kegiatan dua orang dewasa di sana. Mata nya menatap Jamy yang berada di depan meja billiard, pria itu kelewat santai.

"Mau berhenti apa gua lempar bola dari belakang?"

Tawa renyah terdengar, Sezo menjilat bibir nya di ikuti Sergio yang membenarkan rambut nya lantas menghampiri Jothello.

"Kapan dateng Kak?"

"Tadi pagi, Jorell mana?"

"Masih di jalan sama Racco," Kata Jothello.

"Kamu? Bareng Jamy?"

Anggukan di berikan sebagai jawaban, Sergio ber-oh ria tanpa ingin bertanya lebih banyak. Ia paham situasi nya. Sergio terkekeh melihat ekspresi gugup di wajah Jothello, anak itu sedari tadi menggigit sedotan minuman nya sesekali mencuri pandang ke arah Jamy.

"Coba di ajak ngobrol Ello, si Jamy nya."

"Udah Kak, emang lagi mau kesel aja hari ini kaya nya tuh." Jothello membuang sampah minuman nya. Lantas keluar berniat memesan beberapa makanan manis, sudah seperti magnet. Jamy mengikuti yang lebih muda keluar sembari merogoh saku hoodie nya mengeluarkan dompet.

"Mas, mau pesen egg tart strawberry nya satu ya."

"Ada lagi Kak?"

"Udah sih Mas itu aja"

Jothello melirik saat seseorang mengulurkan tangan ke arah kasir, Jamy memberikan kartu milik nya.

"Mohon tunggu di sebelah kiri ya Kak, Terimakasih."

HE'S MOVE  |  HEEJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang