Ia berlari tidak peduli duri dan dahan melukai kulit nya namun ia menyayangi hidup nya, ia melihat bagaiamana orang-orang itu di cabik cabik hingga kaki nya tersandung hingga ia jatuh keras berguling dan ia tidak sadarkan diri.
Ia terbangun namun terlalu sakit untuk berdiri dan ia beringsut mundur melihat mahluk yang ia takuti, apapun yang di dekatnya ia lempar namun tentu sia sia hingga serigala itu kembali menjadi manusia tanpa sehelai benang pun.
"Kau terluka, ayo ikut dengan ku akan aku obati"
Ia menggeleng.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau akan membunuh ku"
"Aku tidak membunuh orang-orang itu, aku menjauhkan mereka dari mu dan sekarang aku menyesal karena seharusnya aku biarkan saja mereka mengoyak tubuh ku"
Karena terlalu sakit dan lelah Roman kembali pingsan, Peter menghembuskan nafas kasar.
"Yang benar saja, aku harus menggendong nya sedangkan ia lebih tinggi dari ku"
Peter mendekati Roman dan mengangkat nya dengan mudah, ia bawa Roman ke sebuah pondok sederhana namun hangat, bersih dan nyaman lalu membaringkan Roman di ranjangnya.
"Pantas saja, duri ini beracun dan ia akan demam"
Peter mencabut duri itu dan membuangnya dari tangan Roman yang bengkak karena racun nya mulai bekerja, setelah mandi dan berpakaian ia segera merawat dan mengganti pakaian Roman (terpaksa tanpa grepe grepe).
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Peter menghembuskan nafas lega karena Roman sadar dan Roman kebingungan karena ia sudah di sebuah rumah, ia lihat Peter menatap nya dan Roman merasa lega karena Peter sudah berpakaian jadi tidak perlu melihat burungnya kemana-mana.
"Merasa lebih baik"
"Kepala ku sakit dan tangan ku nyeri"
"Tangan mu kena duri yang beracun, siapa namamu?"
"Roman, bagaimana dengan mu"
"Peter, kau harus pergi setelah merasa lebih baik karena jika mereka mencium bau mu aku takut tidak bisa menghentikan mereka"
