Kagak Muat?!!

487 7 0
                                    

Cast: Luke
         Jaeden
Novel.

Jaeden menelan ludah nya kasar sambil menggigit jari mendengar cerita apa yang akan terjadi setelah menikah dan ia merasa sakit mengingat apa yang akan ia rasakan jika ia melakukan nya.

"Mama aku tidak jadi deh menikah dengan om Luke"

"Lah kenapa, bukan nya kamu yang ngebet pengen nikah dengah dengan Luke"

"Ya tapi.... tapi...."

"Tapi apa sayang?"

"Mama anu itu pasti sakit"

"Hanya sebentr saja, nanti juga akan terbiasa"

"Nggak akan muat mama"

"Gimana kamu tahu, emang pernah lihat?"

Jaeden menggeleng cepat.

"Tidak tapi.... auk ah mama, aku mau pergi bertemu teman teman"

Jaeden memilih kabur namun daru kejauhan ia mendengar mama nya tertawa keras.

😹😹😹

"Semua persiapan sudah selesai lebih awal jadi kata Luke, pernikahan akan di percepat sayang"

Jaeden mulai panik kembali ia merasakan bokong nya sakit.

"Eh kok aku tidak tahu"

"Lho mama papa pikir Luke udah kasih tahu kamu sayang"

"Kalian kan melarang aku dan daddy ketemu dan berhubungan dulu sampai menikah, bagaimana aku bisa tahu"

Mama terkekeh ia lupa tentang itu dan ia tidak tahu kalu Jaeden sedang panik membayangkan malam pertama yang mama nya katakan.

"Sayang kita sudah sampai, mau nginap di dalam mobil?"

Jaeden kaget dan menyambar tas sekolah nya lalu bergegas keluar dan masuk ke rumah denga berlari karena ia sangat lapar setelah seharian di sekolah dan ada kegiatan ekstrakurikuler juga.

😹😹😹

Bahagia melihat kehadiran Jaeden yang sedang berjalan di rangkul ayah nya menuju ke arah nya dan wajah Jaeden tertunduk Luke pikir karena malu, Jaeden merangkul lengan Luke menghadap Pendeta yang mulai berkhutbah sebelum pemberkatan dan bagi Jaeden ia harap ini tidak akan cepat berakhir bukan karena ia senang mendengar khutbah namun setelah ini ia akan pindah ke rumah Luke dan berpisah dengan orang tuanya.

Jaeden menangis saat memeluk ayah dan mama nya yang mana ia anak satu satunya dan akan tinggal di rumah Luke.

"Sayang ini masih satu kota"

Jaeden menggeleng dan ia masih terisak membuat yang lihat bingung termasuk Luke.

"B.....bukan itu"

Tangisnya malah makin kejer membuat mama meminta Luke untuk segera membawa Jaeden atau drama ini nggak bakalan berakhir, bahkan di jalan ia masih sesegukan membuat Luke jadi nggak tega.

😹😹😹

Jaeden menelan ludah nya kasar untuk kesekian kalinya dan wajah nya masih sembab sesekali membetulkan posisi selimut yang menutupi tubuh nya sudah tidak mengenakan sehelai benang pun, ia di minta untuk membuka pakaian oleh Luke entah kenapa ia manut saja.

Luke serasa habis menculik anak orang dan mau memperkosa nya namun kenyataan nya ini malam pertama mereka, Luke mencium bibir, bahu dan tengkuk Jaeden hingga berhasil membuat nya mendesah Jaeden mengutuk mulut nya yang berkhianat.

Jaeden menangis saat Luke memasukkan satu jari nya di hole Jaeden sambil malu malu ia meringis rasanya jari saja sudah terlalu besar untuk Jaeden, Jaeden menjerit saat merasakan dua jari Luke sudah di dalam dan menggerakkan nya lagi lagi mulut nya berkhianat.

"T.... Tidak muat"

"Aku akan melakukan nya dengan hati hati, hole mu eh menggoda"

Wajah Jaeden sudah seperti pelangi mendengar nya.

😹😹😹

Jaeden menahan nafas nya saat Luke mulai memasukkan milik nya berharap itu mengurangi rasa sakit namun tentu saja tidak, Jaeden meringis, menangis dan berontak hingga harus Luke tahan kedua tangan nya yang berusaha mendorong Luke.

"Sakit.... Keluarkan awwww"

Luke membekap mulut Jaeden dan tangan lain menahan ke-dua tangan Jaeden, ia bergerak sembari suara Jaeden yang menangis dan entah apa yang di katakan nya karena ia di bekap oleh Luke.

Suara tangis berubah jadi lenguhan tertahan dan lama lama Jaeden mendesah bahkan ia seolah menikmati permainan Luke, ia benar-benar menikmati permainan Luke.

"Panggil aku daddy jika kau masih menginginkannya"

Bisik Luke dan tentu saja Jaeden melakukan nya dan membuat Luke semakin bergairah, apalagi wajah Jaeden yang merah dengan bibir kecil nya yang ikutan merah karena ciuman Luke.

😹😹😹

Entah berapa ronde dan entah berapa lama namun yang pasti Jaeden yang amat sangat kelelahan langsung tertidur, saat pagi Jaeden bangun dengan sakit pada sekujur tubuh nya terutama dari pinggang ke bawah mati rasa.

"Selamat pagi"

Luke mencium bibir Jaeden dan kedua pipi nya yang gembil namun Jaeden tidak menikmati nya karena rasa sakit.

"Ini salah daddy"

Jaeden membekap mulut nya ia kelepasan.

"Kenapa, aku suka saat kau memanggilku daddy dan kau bayi besar ku"

Wajah Jaeden merah karena malu dan ia ingat semuanya semalam.

"Kau mendesah dan kau menikmati nya, muat ternyata namun kau sangat sempit dan masih perjaka. Aku senang"

Jaeden kehabisan kata kata dan menutup wajah nya dengan selimut.

End

The DaddiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang