Slave

2.2K 31 0
                                    

Cast: Bill
Damiano

Ibunya lelah sampai ia tidak punya waktu untuk diri nya sendiri dan sekarang ia menyerah, Bill tidak bisa membantah karena ia tahu ibunya juga tidak pernah menginginkan kehadiran nya sejak dulu, Bill mengemasi barang barang nya dan ibunya hanya berdiri bersandar pada kusen pintu menikmati rokok nya.

"Pastikan tidak ada satupun tersisa"

Begitu selesai Bill di tarik ke depan ada segeromborlan orang sudah menunggunya dan Bill di dorong ke arah mereka, salah satu yang Bill pikir pimpinan mereka menyerahkan amplop tebal pada ibunya.

"Jangan pernah pulang lagi"

Bill mengangguk dan ia pergi bersama mereka walaupun ia tidak mengenal mereka.

Damiano bersiap setelah mandi dan mengabaikan sosok yang terbaring tanpa pakaian di ranjang yang tertidur membelakangi nya, Damiano segera pergi dan pemuda itu ternyata hanya pura pura tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Damiano bersiap setelah mandi dan mengabaikan sosok yang terbaring tanpa pakaian di ranjang yang tertidur membelakangi nya, Damiano segera pergi dan pemuda itu ternyata hanya pura pura tidur. Ia menatap bingkai foto dimana Damiano tampak bahagia dengan seorang wanita dan seorang anak perempuan, ia di beritahu kalau wanita dan putrinya tewas di habisi oleh saingan nya.

Bill selesai mandi lalu bergegas berpakaian karena ia tidak suka di marahi, ia tidak sendiri namun ada beberapa dan mereka berebut perhatian Damiano dan mereka benci pada Bill karena Damiano lebih sering bersama dan Bill tidak tahu alasan nya.

Mereka sering mengerjai Bill dan tidak segan segan menyakiti Bill namun Damiano tidak memberikan perhatian apapun dan Bill tahu diri, Bill melangkah pelan menuruni tangga karena ia di panggil oleh Damiano namun ia terjatuh terpeleset hingga terkilir dan ia yakin ini salah satu ulah dari mereka dan Bill kaget melhat Damiano menatap nya marah.

"Dasar murahan"

Bill kaget dan ia salah apa. Damiano menyeret nya dan melemparkan Bill ke gudang dan di kurung di sana karena ia tahu Bill takut dengan kegelapan, Bill berteriak dan gemetar serta belum lagi rasa sakit di kakinya.

"Tuan..... ampun, aku salah apa?"

Pekiknya dan ia meremas pintu gudang yang terkunci dari luar yang memang terpisah dari rumah hujan deras menyamarkan suaranya dan Bill hanya bisa menangis tanpa suara meringkuk di pintu.

Damiano bicara dengan dokter dan entah apa yang di katakan dokter namun itu membuat kening Damiano berkerut dan ia menoleh pada Bill yang masih belum bangun di tambah dokter memberikan obat tadi, sepeninggal dokter Damiano duduk entah berapa lam d...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Damiano bicara dengan dokter dan entah apa yang di katakan dokter namun itu membuat kening Damiano berkerut dan ia menoleh pada Bill yang masih belum bangun di tambah dokter memberikan obat tadi, sepeninggal dokter Damiano duduk entah berapa lam di dekat Bill dan Bill terkejut karena ia hafal ini kamarnya dan ada Damiano menatap nya datar.

"Kau paling menyusahkan diantara yang lain"

Bill hanya diam dan ia tidak berani memandang Damiano, lantai lebih menarik daripada waah datar Damiano sekarang.

"Anak itu harus di gugurkan"

Bill terkejut dan ia tidak mau melakukan nya.

"Jangan"

"Pikirkan lagi, keluar dari rumah ini atau gugurkan"

"Lebih baik aku keluar hidup di jalanan daripada menjadi pembunuh seperti tuan, anak ini biar aku mengurus nya sendiri"

Untuk pertama kalinya Bill murka dan bicara sebanyak itu karena selama ini ia hanya diam serta tidak berani untuk membantah, namun ini menyangkut nyawa anak nya dan Bill tidak akan diam saja.

"Bangun dan kemasi barang barang mu"

Bill bangkit menahan sakit di kaki dan perutnya dan melakukan apa yang Damiano minta.

Damiano hanya mengawasi saja dan matanya tidak lepas dari Bill yang masih sibuk mengemasi barang barang nya, Bill sedih namun demi anak ini ia tidak keberatan hidup di jalanan toh siapa ia berharap Damiano akan menerima anak ini dan mencintai nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Damiano hanya mengawasi saja dan matanya tidak lepas dari Bill yang masih sibuk mengemasi barang barang nya, Bill sedih namun demi anak ini ia tidak keberatan hidup di jalanan toh siapa ia berharap Damiano akan menerima anak ini dan mencintai nya.

"Lama sekali"

Bill diam tidak menyahut dan ia hampir selesai.

"Aku pergi tuan"

Bill mengangkat tasnya dan yang tertinggal hanya barang barang pemberiam Damiano saja, yang ia bawa hanya pakaian lama nya dan foto Damiano yang hanya bisa ia cintai dalam diam nya, Damiano berdehem namun saat ia diambang pintu Damiano justru tertawa keras membuat Bill berpikir sebenci itukah Damiano padanya hingga menertawakan kepergiannya.

"Kau itu lucu sekali dan bodoh"

Bill berbalik dan emosi mendengar ucapan Damiano, ingin ia menghabisi Damiano namun ia tidaklah seberani itu karena ia pasti akan di habisi duluan sebelum kabur.

"Tidak lucu dan aku tidak bodoh"

"Selangkah saja kau keluar dari rumah ini maka aku akan menghabisi mu"

Nah Bill sekarang bingung tadi diusir dan sekarang di larang pergi.

"Tapi kata tuan?"

"Kau benar benar bodoh ya, aku hanya mempermainkan mu dan mana mungkin aku mengusir mu dan calon anak ku. Kau membuat ku senang dengan hamil anak ku dan yang lain lah yang aku usir karena mereka berbohong memfutnah mu dan melukai mu"

Bill mengerjapkan matanya dan ia benar benar di kerjai oleh Damiano namun ia senang akan ada harapan lebih baik umtuk nya dan Damiano akan bersikap baik padanya serta calon anak nya kelak.

End

The DaddiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang