ketiga : memories

176 23 2
                                    

Azzura tercekat lalu mengambil diary berwarna biru yang sudah usang itu, kemudian Azzura duduk di sisi ranjang menghembuskan nafas pelan karena jantung nya tidak berhenti berdebar ketika melihat halaman pertama scarp journal diary usang ini.

Azzura masih ingat jelas kenangan-kenangan tentang Noah, rumah pohon dan puisi-puisi yang terinspirasi dari lingkungan nya, kenangan tentang jelly beruang merah dan hijau, dan tentu saja juga kenangan tentang sang Bunda.

Azzura masih ingat jelas kenangan-kenangan tentang Noah, rumah pohon dan puisi-puisi yang terinspirasi dari lingkungan nya, kenangan tentang jelly beruang merah dan hijau, dan tentu saja juga kenangan tentang sang Bunda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azzura mengusap polaroid diri nya dan Noah yang tertempel scarp journal dengan hiasan ornament berwarna biru itu, ia ingat ini adalah hadiah dari papa Noah karena Noah berhasil mendapat juara 1 menggambar tingkat kota. Semenjak itu Azzura tahu bahwa Noah bercita-cita ingin menjadi arsitek.

Keterampilan Noah dalam menggambar tentu saja membuat Azzura sangat senang, ia merasa semakin cocok berteman karena Noah juga membantunya dalam menghias diary-diary dan berbagai scarp journal miliknya yang dominant berwarna biru, semenjak itu juga mereka memutuskan kalau biru adalah warna favorite mereka berdua.

Air mata Azzura turun, Ia meremas sudut dari diary lusuh itu sekelabat ingatan masa kecil yang hangat itu terus muncul di dalam pikiran Azzura.

Nggak. Itu semua cuma kenangan sekarang semua udah berubah.

Azzura menghapus air matanya dengan kasar kemudian mengatur nafas nya karena sesak menahan tangis. Azzura menutup lembaran-lembaran kenangan itu lalu menaruhnya dalam kotak barang tidak berguna entah akan ia buang atau mungkin ia kirim ke London. Tempat ayahnya berada.

Azzura masih bimbang.

•••

Pagi ini apartement pasangan muda itu sudah di ramaikan oleh teman-teman Noah, entah apa isi kepala mereka bertamu di pagi hari begini, ya buat Azzura sih tidak masalah malah sekarang Azzura semangat membuatkan sarapan dan beberapa cookies untuk Noah, Nathan, Alam dan Raffi yang sudah memulai kegiatan nge-game mereka.

"Nih cookies nya udah mateng" Azzura datang dengan piring-piring berisi cookies lucu, dan beberapa camilan yang kemarin ia beli bersama Noah di supermarket.

"Waduh jadi enak nih gue" Ujar Nathan terkikik lalu mencomot satu cookies "Bangsat! Panas!"

Azzura tertawa kecil "Hati-hati Nath, baru mateng banget itu dari oven" Nathan nyengir santai.

"Ye emang gak bisa liat yang gratisan langsung comot aja nih bocah" Cetus Raffi yang masih sibuk dengan game bersama Alam dan Noah.

"Halah kayak lu gak aja dah!"

"Udah ah gak usah ribut, makan aja tuh bini gue udah masakin juga" Azzura yang masih berdiri di samping sofa tempat mereka berkumpul, terdiam canggung saat mendengar penuturan Noah.

"WADUHHH BINI BANGET NIH BANG?!" Teriak Nathan heboh.

"BUNGA-BUNGA CINTA BERMEKARANNN" Lanjut Nathan makin heboh.

Poem Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang