Dulu aku seringkali menceritakan padamu bagaimana aku memandang dunia
Kemarin aku masih berbicara tentangmu tentang caraku menatap dunia
Tapi sejak kau berkata padaku bahwa tidak ada lagi yang tersisa dari dunia
Aku hanya terdiam, aku mempercepat langkah kakiku dalam berlari seperti kijangDiantara irama detak jantungku, aku berbaris rapi dalam kerumunan massa
Aku masih mengingat suatu masa dimana kita berbagi rasa
Kakiku gemetaran melihat pita yang terbentang panjang namun penuh luka
Aku hanya menghela nafas panjang tanpa banyak berbicaraAku mulai merangkai aksara dalam pikiran yang termenung
Tertunduk diam menghela tenaga
Mungkin tak terdengar langkahku di puncak gunung gunung
Namun akan aku pastikan bahwa pesanku terdengar hingga ke ujung nirwanaAlfonsus agusta
8.5.2024