"Ok. Aku ikut. Tapi dengan satu syarat..."
Ucap Shawn.
Apa apaan? Ke kantin saja perlu syarat. Orang tidak tau diuntung huh."Baiklah, apa syaratnya?" Jawab Cara dengan semangat.
"Aku yang bayar hahaha" balas Shawn.Ternyata itu syaratnya. Huh dasar, dia pikir aku tak bisa bayar sendiri? Dasar pamer. Tunggu, kenapa aku jadi orang tempramental begini? Aduh.
"Waah, baik sekali. Hehehehe baiklah, kami sangat beruntung ditraktir olehmu Shawn" kata Cara
Mataku pun terbelalak mendengar ucapan Cara. Ya karena dia telah berbohong dan melibatkan aku."Kenapa kita tidak pergi sedari tadi?" Tanyaku.
"Y/n benar, haha aku mulai lapar" balas Shawn.
"Okay ayo" ajak Cara.Saat aku ingin melewati belakang kursi dimana Shawn duduk, tiba tiba ia juga ingin lewat belakang kursinya, dan kami pun bertabrakan sehingga ia menahan kedua bahu ku dengan kedua tangannya.
Entah maksudnya apa, tetapi aku dan Shawn sedang bertatapan mata sekarang ini. Kenapa aku jadi tak bisa bergerak begini?
Matanya.. seperti menghipnotisku."Hey sampai kapan kalian akan seperti itu hahahaha" Ucap Cara, dan itu menyadarkan kami berdua. Berdua?
Maksudku hanya aku. Ia juga melepaskan tangannya dari bahuku dan berkata "Maaf ya""It's ok" jawabku dan segera pergi melewatinya.
Kami pun pergi ke kantin bertiga. Ya. Untuk pertama kalinya aku ke kantin bertiga, karna biasanya aku hanya pergi sendiri atau dengan Cara.
Aku sudah biasa disorot oleh mata orang orang di sekolah ini jika aku lewat. Tetapi kali ini berbeda, entahlah sepertinya mata mata ini pada tertuju pada orang lain. Ya. Tentu saka Shawn.
Weird situation, kita bagaikan 3 sekawan yang sangat aneh. Karna aku yang berada di tengah, Cara membisikiku
"Y/n, aku tau kita selalu diperhatikan tapi, kenapa kali ini terasa berbeda? Mereka seperti ingin melahap kita saja"
ucap Cara. Hmm benar juga. Itulah yang kurasakan.Sesampainya di kantin, aku langsung mengambil makan dengan Cara dan Shawn hanya mengikuti kami berdua.
Kamipun mencari tempat duduk dan segera melahap makanan kami, aku hanya asik menikmati makananku sedangkan Cara asik mengobrol dengan Shawn.
"Y/n juga begitu, yakan y/n?" Ucap Cara dan membuat Shawn memperhatikanku.
"Apa?" Tanyaku.
"Ayolah, kau suka makanan kecil juga kan? Karena itu kau memiliki badan kecil dan mungil begitu huh" ucap Cara."No. Aku hanya ngemil jika aku bosan, Cara" jawabku. Yah memang, selain hobi membaca buku dan mendengar musik, hobiku adalah ngemil. Aku tak bisa lepas dari makanan kecil atau fast food.
"That's funny, karna yang kutau kau bosan setiap saat" Ucap Cara sambil mengolokku.
"Jadi kau gadis yang suka ngemil?" Tanya Shawn.
"Ya begitulah" jawabku sambil memakan kripik jagungku."Ohya Shawn dimana kau tinggal?" Tanya Cara. Huh tidak dikelas, dikantin pun menanyakan hal itu.
"Kau tadi menggoda y/n kan hahaha apa kau benar ingin tinggal dekat rumah y/n?" Tanya Cara.
"Cara, dia hanya bercanda" jawabku pada Cara.
"Haha, tidak juga. Aku tidak sepenuhnya bercanda" ucap Shawn sambil menatapku.
"Maksudku, siapa yang tidak ingin tinggal dekat rumah desainer terkenal Karlie Kloss bukan?" Tanyanya dan sambil tertawa kecil.
Okay aku tidak terkejut mendengarnya. Hmm."Haha kau ini lucu sekali, kukira kau akan menggoda y/n kedua kalinya" Jawab Cara sambil tertawa.
Aku pun tak bisa tertawa, entah mengapa aku susah sekali untuk tertawa. Jadi karna aku menghargai Shawn, aku hanya memberinya senyum tipis.
"Jangan jangan nanti kau akan menyukai ibu y/n Shawn hahaha" Goda Cara.
"No haha, aku lebih suka Y/n"
Kyaaaaaaa...
Haha maaf ya baru bisa update segini soalnya belum ada inspirasi nih:( hehehehe jangan lupa voments ya! Love u all!
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpressed Love S.M
RomanceMungkin aku jatuh cinta padamu. Tapi Ada alasan mengapa aku tidak bisa mengungkapkan perasaanku.