in love.

573 26 6
                                    

"Grrr kau ini tidak paham juga ya. Aku ingin mengajakmu kencan...."

deg...

apa? apa ini mimpi? tidak. Shawn pasti bercanda lagi, tapi kenapa hatiku jadi bahagia begini?

"kau bercanda" ucapku mencoba tidak tergagap-gagap

"hahahaha yes. tentu saja aku menjemput mu karna ingin mengajakmu mengerjakan tugas Ms. anne dirumahku. atau mungkin jika kau ada acara malam ini, kita bisa mengerjakannya di malam lain" ucap Shawn

"aku tidak punya acara malam ini, kita bisa mengerjakannya malam ini" jawabku

"great! okay i'll pick u at 7" ucap Shawn

"yeah" jawabku

skip--

"y/n aku pulang duluan ya, supir ku sudah di depan. bye" ucap Cara sambil berjalan pergi dari kelas dan melambaikan tangan

"ok. bye" jawabku sambil membalas lambaian tangannya

ya, aku sendirian di kelas sebesar ini. tak masalah aku tidak takut, hanya saja ini sudah terlalu sering terjadi sehingga aku terbiasa akan hal seperti ini, membaca buku sendirian sambil menunggu Moni mengabariku kalau dia sudah berada di depan.

tiba-tiba satu hal muncul dari pikiranku. seseorang yang baru muncul dalam hariku. ya siapa lagi jika bukan Shawn, lelaki kanadian itu selalu menganggu fokus ku membaca buku.

"oh ya, jika shawn ingin menjemputku nanti malam, bagaimana dia bisa tau rumahku? dia bahkan tidak bertanya. dasar bodoh" benakku berkata.

i drew a broken heart
right on your window pane
waited for your reply
here in the pouring rain

handphoneku berdering tanda bahwa ada yang menelfon ku.
nomor siapa ini? tidak mungkin ini Moni.

"halo?" ucapku setelah mengangkat telfonnya

"hai y/n, ini aku Shawn hehe" ucapnya

huh? Shawn? pasti ia ingin menanyakan dimana rumahku. hmm

"pasti kau ingin bertanya dimana rumahku bukan?" tanyaku

"huh? tidak haha aku hanya ingin memastikan ini benar nomor handphone mu" jawabnya

"oh baiklah. ini nomor handphone ku" ucapku

"ya i know" ucapnya

"kau sudah selesai?" tanyaku

"um sepertinya belum" jawabnya

"kau ingin apa lagi?" tanyaku

"aku hanya ingin mendengar suara mu" ucapnya

aku terdiam. kenapa Shawn selalu membuatku deg degan seperti ini? oh god.

"y/n, u there?" tanya Shawn

"yeah" jawabku

"okay akan ku tutup. sampai jumpa jam 7" ucapnya

tut...tut...tut

huft, shawn kau ini benar benar membuatku gila.

it's already 6.30 and i don't know why my heart is beating so fast. tanganku dingin, apa aku sakit? tidak. jika sakit seluruh badanku akan terasa sakit.

okay. aku sudah siap.

ting tong... aku mendengar suara bel pintu rumahku, aku yakin itu shawn

ketika aku ingin turun dari kamarku dan membuka pintu, ternyata Shawn sudah berada di ruang tamu bersama.... ibuku?

mereka berbincang entah tentang apa aku tidak mendengarnya.

"hey honey" ucap ibuku dan membuat Shawn melihat kebelakang dari sofa yg di dudukinya.

"Shawn, ayo kita pergi" ucapku

"Okay c'mon" ucapnya juga

"mom, aku akan pergi kerumah shawn untuk mengerjakan tugas" ucapku pada ibuku

"oh iya tentu saja sayang, jangan pulang terlalu larut malam ok?" ucap ibuku

"okay" jawabku singkat

Shawn pun berpamitan dengan ibuku. Huh untuk apa? ingin dilihat sebagai calon menantu yang baik? ups kenapa aku jadi terpikir ke calon menantu huft.

saat di dalam mobil, aku tiba tiba teringat bahwa Shawn kan tidak punya rumah disini, and he said dia ingin membawaku kerumahnya? omg. no. Jangan jangan shawn ini adalah penjahat? Gawat y/n gawat!

setelah aku terdiam cukup lama, Shawn menghancurkan lamunanku.

"hey, kau sedang melamunkan ku ya?" ucapnya sambil mengacak rambutku

"ugh tentu saja tidak. um shawn kau kan berkata saat disekolah tadi kau tidak mempunyai rumah? dan sekarang? kau ingin mengajakku kerumahmu? sebenarnya kau ini sudah mempunyai rumah atau belum sih?" tanyaku serius.

setelah aku bertanya begitu, Shawn malah tertawa.

"Hahahaha y/n, tak mungkin aku seceroboh itu. aku sudah memiliki rumah, saat pulang sekolah tadi and i bought some clothes blablabla" Cerita shawn panjang lebar.

"hm begitu" jawabku singkat

"huh lebih baik aku tidak cerita tadi kalau ku tau respon mu hanya begitu" ucapnya

what?! kali ini aku masih salah juga? huft aku harus jadi pribadi bagaimana...

"so what? at least, ini kepribadianku sendiri. be yourself dude" ucapku mengejek shawn

"okay, i like that looks haha." jawabnya

aku dan shawn pun hanya tertawa kecil bersama. ya aku banyak tertawa hari ini karna Shawn...

saat tiba dirumah shawn, aku terkejut karena............

Unexpressed Love S.MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang