7 📖🥞

714 69 13
                                    

Rami berjalan kearah parkiran, matanya melirik kearah kanan dimana mobil hitam bermerek Tesla yang terlihat tak asing dimatanya.

Itu Yujin bersandar pada mobilnya sambil menunggu seseorang, Rami menghentikan niatnya untuk mendekat kala melihat seorang gadis menghampiri Yujin dengan senyum lebar.

Rami melihat semua yang dilakukan Yujin dan gadis itu, Yujin memperlakukannya persis seperti ia memperlakukan Rami.

Gadis itu Ahyeon, Ahyeon dengan exited menerima perlakuan manis dari Yujin.

Rami menunduk kala merasa matanya memanas, ia berjalan meninggalkan dua sejoli yang terlihat sedang pdkt.

Rami membuka ponselnya untuk mengabari Ruka ia akan pulang sendiri hari ini, ia tak ingin menangis di hadapan kakak sulungnya.

Rami duduk di halte bus yang selalu ia datangi saat hatinya kacau, lagi-lagi matanya tak bisa diajak bekerja sama.

Rami kembali menangis kali ini ia menangis tanpa suara, halte bus itu masih sangat sepi dikarnakan ini masih jam bekerja.

"Oma Rami cape" ucapnya menatap langit dengan mata berkaca-kaca.

Ibu dari Kai adalah salah satu orang yang sangat Rami sayangi, sayangnya ia meninggalkan Rami saat Rami berusia 11 tahun.

Rami membuka ponselnya ada 85 panggilan masuk dari saudaranya, ia mengabaikan dan menekan nomer seseorang.

"Papi, tolong jemput Rami"












Rami mendekati Kai yang sudah membuka tangannya dengan lebar, Rami benar-benar membutuhkan sosok ayah sekarang.

"Papi make it stop please, hati aku sakit" ucapnya sambil sesegukan memeluk Kai.

Kai ikut menangis dalam diam membiarkan pakaiannya basah karna air mata putrinya itu.

"Ayo pulang sayang, papi masih harus pergi setelah ini" Rami mengangguk dan tersenyum tipis.

Rami melamun sambil menatap jalan yang terlihat berembun karna hujan sepertinya akan turun.













Kai menurunkan Rami di depan gerbang rumah mereka, ia benar-benar harus pergi karna urusan penting sekarang.

Rami menghela nafasnya, berjalan memasuki rumah sebelum langkah terhenti kala melihat Yujin dan Ahyeon.

Rami tersenyum tipis lalu kembali berjalan sambil meremas pinggangnya yang terasa nyeri.

"Yujin makasih banyak ya, gue ga tau gimana kalo ga ada lo tadi" Yujin tersenyum canggung.

"Gapapa Yeon, gue duluan ya titip salam buat Rami dan yang lain" Yujin melambaikan tangannya dan pergi meninggalkan rumah keluarga Kim.

~|Daily Life baemon|~ (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang