10 📖🧃

938 84 11
                                    

Kim bersaudara sedang berkemas, Kai tiba-tiba meminta mereka untuk merapikan semua barang mereka untuk berpindah rumah.

Chiquita cemberut, pasalnya jika pindah rumah ia akan repot mengatur ulang susunan lego miliknya.

Sambil bergumam kesal ia merapikan barang-barangnya, Ruka terkekeh pelan Chiquita memang selalu menggemaskan.

"Adek, mau kak Ruka bantu ga?" Chiquita menoleh ia memang butuh banyak bantuan untuk merapikan koleksi mainannya.

"Kak Ruka" Chiquita berlari memeluk si sulung dengan mata berkaca-kaca Chiquita pasti akan menangis jika merasa kelelahan.

Ruka membalas pelukannya dan mengelus surai panjang Chiquia "it's okay adek, kak Ruka disini" Chiquita cemberut ia benar benar lelah.

"Kenapa papi tiba-tiba sih? adek ga suka kalo begini" ujarnya masih menempel pada Ruka.

Ketukan di pintu membuat mereka menoleh, Rora dan Rami datang untuk membantu si bungsu yang memang barang-barang nya lebih banyak dari saudaranya yang lain.

Rami terkekeh wajah cemberut sang adik berhasil membuat Rora mencubit nya.

Chiquita menepis tangan Rora dari wajahnya "kak adek udah cuci muka!" ucapnya sebal.

Rora terkekeh beralih pada box berukuran besar "Chiki, ini isinya apa?" tunjuk Rora pada box itu.

"Boneka" Rora mengangguk pelan lalu mengangkat box itu untuk meletakkannya pada truk untuk barang-barang mereka.

"Rami, bantuin kak Ruka beresin lego nya adek masukin ke kotaknya aja jangan di hancurin" ucapnya memberi peringatan, pasalnya Chiquita bisa sangat berisik jika koleksi lego nya dirusak.

Asa datang bersama Ahyeon dan Pharita mereka juga siap membantu membawakan barang-barang milik si bungsu.

"Eh" tangan Ahyeon dan Rami bersentuhan kala keduanya mengambil bola basket milik si bungsu.

Rami lantas menjauhkan tangannya mengabaikan Ahyeon yang terus menatapnya, ia memilih membantu Pharita yang kesulitan mengangkat box berisi lego milik Chiquita.

Ruka menggeleng tak percaya, ada 5 box berukuran sedang dan 3 box besar milik Chiquita yang isinya hanya koleksi lego maupun barang-barang yang tak penting.

Ruka bersandar pada tembok kamar Chiquita yang sudah terlihat setengah kosong, setelah menghirup inhaler nya Ruka kembali beranjak dan berniat membantu si bungsu.

Pharita menahannya "kak Ruka udahan dulu, kakak kecapean nanti" ujarnya meminta Ruka untuk duduk.

Ruka hanya mengangguk menuruti perintah Pharita, sejak kemarin Ruka menjadi sangat kalem dan tak banyak bertingkah seperti biasanya.

Kai menghampiri ke 7 putrinya yang berada di kamar si bungsu, Kai merangkul Rami yang berdiri disebelahnya.

"Udah selesai semua?" lantas ketujuh gadis itu mengangguk pelan

"Jalan sekarang yuk, biar sampe dirumah barunya ga terlalu malam banget" Kai berjalan mendahului anak-anaknya.

Rami menggendong Chiquita di pundaknya karna si bungsu sudah sempoyongan oleng sana sini, Ruka memegangi tubuh si bungsu dari belakang agar tak jatuh.

Rora berjalan sembari menggandeng tangan Asa, Ahyeon berjalan disamping Pharita yang tangannya penuh dengan novel kesukaan nya.

Hening didalam mobil benar-benar memuakkan bagi Asa, si bungsu tidur disebelah Rami yang menggenggam tangannya, Ahyeon asik bermain ponsel, Pharita membaca buku, dan Ruka melamun sementara Rora terlihat berusaha menahan  matanya agar tak tertutup.

~|Daily Life baemon|~ (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang