9 📖🍭

693 70 10
                                    

Ruka berjalan kesal di depan Pharita dan Rora yang masih terkekeh menertawakan dirinya.

Ruka memutar matanya malas, sungguh Pharita bisa menjadi sangat menyebalkan jika sudah disatukan dengan si mulut pedas Aurora Kim.

"Ga cape kalian ngetawain kakak?" Ruka melirik kesal kearah belakang reflek Pharita dan Rora menghentikan tawa mereka.

Rora menggeleng "enggak, kak Ruka lucu banget kalo ngomel" celutuk Rora membuat Ruka semakin kesal.

Ruka berjalan meninggalkan kedua adiknya sambil melipat tangannya di dada, wajahnya sudah masam karna di goda terus menerus.

Pharita terkekeh sambil menarik Rora agak tak tertinggal, Rora juga tertawa lebar melihat kelakuan si sulung Kim Haruka yang terkadang sangat menggemaskan layaknya anak kecil.

Ruka tiba-tiba menghentikan langkahnya membuat Rora hampir menabrak tubuh mungilnya.

Rora bergumam kesal memaki-maki Ruka yang seenaknya, sementara Pharita sibuk menatap Ruka yang terlihat terkejut.

"Jihoon?"

Seorang laki-laki yang berhasil menghentikan langkah Ruka adalah Jihoon.

"Hai Ruru, apa kabar?"

Ruka tersenyum canggung ia lantas menormalkan wajahnya yang tadi sempat kesal.

"Aku baik, kamu sendiri" Pharita dan Rora menatap bingung si sulung dan laki-laki asing itu.

Jihoon melirik kearah Rora dan Pharita yang menatapnya agak tajam, jujur Jihoon agak sedikit takut dengan mereka.

Ruka mengerti tatapan bingung Jihoon pada kedua adiknya, Ruka lantas mencubit pelan lengan Rora yang masih menatap sinis Jihoon.

"Jihoon ini Aurora dan Pharita salah satu adikku" ucapnya membuat Jihoon tersenyum tipis.

Pharita merespon senyumannya, lain halnya dengan Rora ia menatap kearah lain, siapakah laki-laki ini? mengapa terlihat sangat akrab dengan kakak sulungnya?

"Ruka aku duluan ya, mama nungguin ini" Ruka mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Siapa kak?" Rora langsung melayangkan pertanyaan saat Jihoon sudah menghilang dari pandangan mereka.

"Jihoon, kan tadi udah kenalan?" Rora memutar matanya malas.

"Ya udah kenal, tapi siapanya kak Ruka? akrab banget keliatannya" Ruka menghela nafas pelan.

Sepertinya salah satu rahasianya terbongkar begitu saja "mantan" ucapnya berhasil membuat Rora dan Pharita shock.

Ruka itu jomblo abadi, itulah yang dikatanya oleh Rami dan Rora jika meledek si sulung.

Pharita mencengkram bahu Ruka membuat Ruka menatap malas pada adiknya itu.

"Kak, sumpah? ceritain!" Ruka melepas cengkraman Pharita dan berjalan meninggalkan keduanya yang masih mencerna kejadian barusan.

Ruka di tarik paksa oleh adiknya menuju sebuah restauran, kebetulan sudah jam makan siang dan Rora lapar.

"Ceritain" Ruka menggeleng ayolah ia baru saja duduk.

Ruka meminum Americano yang baru saja ia pesan, ketahuilah Kim bersaudara sangat menyukai kopi hitam pahit itu apalagi Ruka dan Rami.

~|Daily Life baemon|~ (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang