pasmal

167 22 5
                                    

Malam telah tiba, dan Asahi kini berada di pasar malam, berdiri di dekat penjual gulali. Sambil menunggu Jaehyuk, ia menikmati gulalinya yang dibungkus dengan gambar dua botak kembar. Upen ipen:D

"Ck, Jaehyuk kemana sih, lama banget," gerutu Asahi kesal.

Tiba-tiba, dari belakang…

"Oy!" seru sebuah suara.

"Eh, ayam! Bikin kaget aja lo!" bentak Asahi, jengkel saat menyadari bahwa itu Jaehyuk.

"Hehe, sorry," jawab Jaehyuk sambil terkekeh.

"Ck, yaudah ayo," kata Asahi sambil menarik tangan Jaehyuk, membawanya entah kemana.

Jaehyuk yang ditarik hanya membiarkan dirinya, bingung sekaligus senang. Bingung karena dia tidak tahu apa maksud dan tujuan Asahi membawanya ke pasar malam, tapi senang karena tangannya digenggam oleh si manis Asahi.

Mereka tiba di sebuah tempat permainan berhadiah.

"Udah sampai, sekarang kita main itu," ujar Asahi sambil menunjuk ke arah permainan tembak kaleng di depannya.

"Terus?" tanya Jaehyuk.

"Eh, gue belum bilang ya? Hehe, jadi gini, lo pernah bilang bakal bebaskan gue kalau bisa menang di perlombaan apapun. Nah, sekarang gue ngajak lo ke sini buat itu," jelas Asahi dengan nada penuh semangat.

"Buat main ini?" Jaehyuk mengerutkan dahi, sedikit bingung.

"Iya, kenapa? Lo takut ya?"

"Ya kagak lah! Gue cuman ga yakin aja lo bakal menang," kata Jaehyuk dengan nada meledek.

"Liat aja nanti!" balas Asahi penuh percaya diri.

Mereka pun mulai bermain. Permainan pertama adalah tembak kaleng, di mana pemain harus menjatuhkan susunan kaleng untuk mendapatkan boneka besar sebagai hadiah.

Asahi dan Jaehyuk masing-masing memegang senapan mainan. Asahi membidik dengan hati-hati, menutup sebelah matanya, sementara Jaehyuk terlihat santai, seolah permainan ini tidak berarti apa-apa baginya.

Push! Push! Push!

Semua kaleng jatuh bersamaan. Mang penjaga permainan sampai ternganga, lalu buru-buru mengambil boneka beruang besar dan memberikannya pada pemenang.

"Waduh, jago juga kamu, anak muda," puji si Mamang.

"Makasih, Mang," balas Jaehyuk sambil menerima boneka beruang pink besar.

Jaehyuk kemudian menoleh ke arah Asahi, memeluk boneka itu dengan bangga. Melihatnya, Asahi hanya memutar matanya, merasa kesal.

"Yah, gimana nih?" kata Jaehyuk dengan nada menggoda.

"Ga ada! Pokoknya gue harus menang!" seru Asahi penuh tekad, lalu menarik tangan Jaehyuk lagi menuju permainan berikutnya.

Satu demi satu permainan mereka mainkan, dan hasilnya… Jaehyuk terus saja menang, membawa pulang berbagai hadiah dari permainan tersebut. Kini, Jaehyuk sudah dipenuhi boneka-boneka, sampai tangannya kewalahan membawa semuanya.

Sementara itu, Asahi hanya menatap Jaehyuk dengan kesal. "Huh, kenapa gue kalah terus dari si Jaemet ini sih?! Ga mau! Gue harus menang sekali aja…" batin Asahi.

Saat tengah menyeruput pop ice, matanya tiba-tiba tertuju pada mesin capit yang tak jauh dari situ. Senyum lebar muncul di wajahnya.

"Jangan senang dulu, Jae. Gue masih ada satu permainan lagi," ucap Asahi dengan semangat.

"Udahlah, gue capek. Lagian gue pasti yang menang lagi," balas Jaehyuk dengan nada sombong.

"Halah, lo takut ya? Ngaku aja," kata Asahi memancing.

Hate Or Love[Jaesahi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang