Sah dadakan

196 10 1
                                    

Plakk!

"Cepat duduk dan lakukan ijab kabul nya!"

"Ngak!"

"ALTARES!!"

Bugh

Bugh

Plakk

Plakk

"Pa stop pa!!" Teriak Anitha histeris kala melihat suaminya memukuli Altares putra sematawayang nya.

Lemah, letih, dan remuk itulah yang di rasakan Altares saat ini, ia di paksa menikah dengan perempuan yang sama sekali tidak di kenal nya dan tentu saja ia menolak, tapi jika ia menolak maka ia akan di hakimi sang ayah hingga kondisinya separah saat ini.

Untung saja tidak banyak orang yang menyaksikan kronologis yang terjadi, karena yang menghadiri akad nikah itu hanya keluarga mempelai laki-laki yaitu keluarga TRAJA dan keluarga mempelai perempuan yaitu keluarga PRASATYA, itu sudah menjadi kesepakatan kedua belah pihak untuk menyembunyikan pernikahan putra dan putri mereka karena kedua pengantin itu masih berstatuskan pelajar, yaitu siswa dan siswi SMA TRAJA PUSAKA.

"Jika kamu menolak pernikahan ini, itu tandanya kamu siap keluar dari keluarga traja dan lenyap dari dunia!." ucap William penuh penekanan.

"Papa apa-apaan sih!, kamu tega sama anak kandung kamu sendiri hah!!."  Anitha menentang William, ia tidak terima dengan ancaman yang di lontarkan sang suami kepada Altares.

"JANGAN IKUT CAMPUR KAMU!!" Bentak William.

"KENAPA AKU TIDAK IKUT CAMPUR HAH?, SEMENTARA ORANG YANG KAMU SIKSA ITU ANAK AKU!!."  dengan nekat ia membantah suaminya yang terkenal kejam itu, airmata nya semakin berjatuhan rasa ibah dan bersalah menyelimuti nya, ia tidak tega membiarkan anak nya di perlakukan seperti itu, juga rasa bersalah karena ia tidak bisa menolong anak nya.

Plakk

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi kiri Anitha seperti kilat.

Anitha mentap sang suami tak percaya dengan apa yang barusan di lakukan William, tubuhnya seketika melemas, ia benar-benar syok, bagaimana tidak, selama bertahun-tahun mereka bersama, William sama sekali tidak pernah memperlakukan nya dengan kasar apalagi melakukan KDRT.

Mata Altares membulat, ia terkejut melihat sang ayah yang dengan beraninya menampar wanita cantik dan lemah lembut itu yang sangat di cintai nya.

Bahkan William kaget dan tidak percaya dengan apa yang barusan ia lakukan, ia menatap telapak tangan nya yang dengan ringan menampar wanita tercinta nya yang selama ini ia perlakukan layaknya seorang ratu.

"PA!!" Teriak Altares menatap William dengan tajam.

"DIAM KAMU!, INI BISA TERJADI KARNA KAMU!!." 

Altares menatap sang ibu yang kini sedang menangis, hatinya sangat sakit bagaikan di cabik pisau, ia tidak bisa melihat sang ibu terluka sedikit pun apalagi menagis, itu sebabnya ia tidak pernah sekalipun membuat ibunya mengis karena dirinya, dan semua anak pasti seperti itu.

"Please sayang" lirih Anitha mentap putranya dengan sendu membuat rasa ibah semakin menyelimuti Altares.

Altares sudah tau apa maksud ibunya, jika memang ini pilihan yang terbaik dari orang tuanya maka dengan berat hati ia harus bisa menerima kenyataan.

"Oke fine!, aku mau menikah dengan dia!." timbal Altares pada akhirnya setuju namun lain di mulut, lain di hati, mulut nya berkata iya tapi tidak dengan hatinya.

Mereka menarik nafas lega, akhirnya Altares menyetujuinya dan mau menikah dengan gadis itu, walaupun banyak rintangan untuk meluluhkan hati batunya.

Altares pun duduk di samping gadis yang berbalut baju pengantin dengan riasan sederhana yang membuatnya terlihat sangat cantik di mata orang-orang tapi tidak sama sekali di mata Altares.

"Saudara Altares apakah anda sudah siap?" Tanya pak penghulu.

"Iya"

"Alhamdulillah, baiklah kalau begitu mari kita mulai." ucap pak penghulu seraya mengulurkan tangannya hendak menjabat tangan Altares.

Altares menoleh dan menatap gadis di sampingnya dengan tatapan penuh kebencian, rasanya seperti mimpi buruk akan menikahi gadis itu.

Refleks Altares langsung menerima jabatan tangan dari pak penghulu.

"Bismillahirohmanirrohim, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Altares Rafkiel Traja, binti  William Traja, dengan saudari Alea Grazelin Prasatya binti Danu Prasatya, dengan mas kawin emas lima puluh karat, uang sepuluh milyar, dua vila di bali, satu mobil alphart, satu apartment di Jakarta, satu rumah seharga tiga milyar di Jakarta dan seperangkat alat sholat di bayar tunai!.."

Altares menarik nafas panjang lalu berucap..

"Saya terima nikah dan kawin nya, Alea Grazelin Prasatya binti Danu Prasatya dengan mas kawin tersebut di bayar tunai!.."  ucap Altares dengan lantang dan lancar tanpa ada sedikitpun kesalahan.

"Bagaimana para saksi, sah?."

"SAHH!"

"Alhamdulillah.."

¤¤¤][¤¤¤

Gimana jadinya kalau kalian di posisi Altares?, di paksa menikah dengan orang asing.

Gimana nih dengan part ini?

Suka tidak suka saya tetap berterimakasih karena telah membaca💗☺

Jangan jadi pembaca gelap!

Tinggalkan jejak kalian dengan cara ketik bintang di pojok kiri biar aku tambah semangat💪

Di larang keras menciplak⚠️

Hak cipta di lindungi undang-undang⚠️

Jangan lupa follow akun wp ku @july_Burahima

Terimakasih telah membaca💐💗

-Next part-


Seu💗...

ALTARES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang