Hukuman dan luka

154 10 1
                                    

Di jam istirahat banyak siswa-siswi yang tidak ada di dalam kelas, terlihat kerumunan siswa-siswi di koridor depan kelas XI Mipa–3 yang sedang menontoni dua siswi yang tengah saling beradu skill, yah tidak lain lagi kedua siswi itu adalah Alea dan Fara.

Baju dan rambut mereka sudah acak-acakan karena perkelahian yang terjadi di antara mereka berdua, semakin heboh teriakan dari siswa-siswi yang menontoni mereka, semakin sengit pula Alea dan Fara yang saling bertempur itu.

"Bangasat lo!" Alea menarik rambut Fara dan merantung nya, begitupun sebaliknya, Fara yang tak mau kalah juga ikutan merantung rambut Alea.

"Aww!!, bangasat lo Alea!!." Teriak Fara meringis kala Alea mengigit lengan nya juga menginjak kakinya secara bersamaan, hingga Fara yang dengan sendirinya melerai rantungan nya pada Alea.

Fara menatap nyalang Alea, sedangkan Alea, ia memperlihatkan senyum kepuasan nya dan itu membuat seakan api di tubuh Fara semakin menyala, tak sengaja ujung mata Fara terlirik ke tempat sampah indor outdoor yang berada di dekatnya lalu dengan pergerakan cepat ia mengambil tempat sampah itu saat Alea sedang mengalihkan pandangan nya.

Dengan cepat Fara melempar tempat sampah itu ke arah Alea, dan....

Brakk!

Namun nihil, dengan cepat Alea menghindar dan alhasil tempat sampah itu terkena pada salah satu siswa yang sedang berdiri di belakang Alea.

"Awww!!" Teriak siswa itu sambil memegangi perutnya yang terkena benda keras itu.

"Lo!, jangan pakai benda bangsat!!, cemen lo!." Teriak Alea.  "Maju lo! kalau berani!"  Lanjutnya.

Tanpa sepatah kata, Fara langsung menghampiri Alea dan tangan nya bergerak cepat menampar pipi Alea.

Alea memegangi pipinya bekas tamparan Fara sembari tersenyum, dengan satu pergerakan kaki Alea menendang keki Fara membuat gadis itu terjatuh.

Tangan Alea bergerak mencengkeram kerak baju Fara.

Jika di tanya siapa orang yang pertama ingin di lenyapkan nya, maka jawaban Alea adalah Fara, Alea sangat membenci Fara entah karena alasan apa tapi dia sangat membenci gadis itu, sejak ia mengenal Fara, ada alasan yang begitu besar hingga Alea sebegitu sangatnya membenci Fara.

Alea sangat geram hingga wajahnya memerah, dan emosional nya kini sudah menyelimuti jiwanya, Alea semakin memper'erat cengkeraman nya dan menatap nyalang Fara.

"Gue pastiin lo lebih dulu lenyap!" Ucap Alea penuh penekanan, dan tubuh Fara seketika gemetar saat mendengar ucapan Alea.

"Le–lepasin bangsat!" Rintih Fara berusaha melerai tangan Alea yang kini sudah terlilit di lehernya.

"Hahahaha" Alea malah tertawa keras saat melihat rintihan gadis di cengkeraman nya itu.

Plakk!

Plakk!

Begitu cepat pergerakan tangan Alea menampar pipi putih mulus merona Fara bagaikan kilat cepatnya hingga Fara sendiri kalah akal, bahkan Fara kaget saat secara tiba-tiba telapak tangan Alea menampar nya begitu keras.

Alea sangat gemar melukai atau menampar pipi gadis itu, pipi yang selalu di sentuh lembut oleh suaminya sendiri, jika Altares gemar mengelus dan mencubit kecil pipi Fara, maka Alea sangat gemar melukainya.

"Mau apa lo?!, ngak seneng iya?, mau ngelawan?, AYO LAWAN GUE!!, BANGUN LO!, JANGAN LEMAH!!." Alea tertawa keras, ia sangat puas, sangat memuaskan bagi Alea .

Bagi Alea, kemenangan dan keberhasilan adalah prioritasnya dan mengalahkan dan menumbangkan Fara Gladys adalah tujuan utama nya

Alea mengangkat tangannya dan mengepalkan tangannya bersiap untuk menghajar Fara, namun niatnya dia urungkan.

ALTARES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang