Ubi pun pergi menemui kawan kawanya yg telah lama menunggu di depan gerbang
"Kenapa lo?" Tanya Maji karena melihat mata Ubi memerah sprti baru menangis
"Hm? Ga yok siap siap aja buat nemuin guru dakjal itu!" Seru Ubi semangat
"Yakin lo mau ngelakuin itu?" Tanya Voiz ragu
"Kenapa? Lo ragu? Tenang aja gw bakal hati hati agar kalian ga kena imbasnya." Tenang Ubi menuju mobilnya diikuti yg lain
"Ragu? Lo ragu iz? Kayak biasanya kita ga gini aja." Ucap Maji
"Ga.. kan biasanya target kita laki tapi kali ini perempuan.." Jelas Voiz
"Tenang aja. Kita.. bakal lakuin yg lebih ringan dari biasanya. Ga sampe mati ko,paling minimal gila gasih? Ga rela gw udah di bentak gitu dia baik2 aja." Jelas Ubi sambil menyetir mobil nya menuju rumah wanita yg menjabat sebagai guru di sekolahnya itu.
Diperjalan, di dalam ke 2 mobil itu hening. Tidak seperti biasanya bukan?biasanya mereka ramai seperti pasar berjalan.
Mereka pun tiba di rumah wanita itu yg ternyata anak nya tak ada di sana. Kebetulan yg menyenangkan
"Ga ada si Fenrir itu kan?" Tanya jerry yg di beri deheman oleh Ubi
"Yok. Lo dah telepon preman sebelah kan?" Ajak dan tanya Megura
"Iya, terus gimana? Kita mau nunggu preman nya atau sergap dulu?" Tanya Jerry
"Sergap. Kita iket di di kursi. Telanjangin. Trs nunggu premannya sambil kita cekokin obat" jelas Maji
"Ikutin kata Maji aja. Udah bagus tuh. Apalagi keknya Body tuh guru masih ok kan ya." Ucap Ubi
"Iya, kek nya masih ok buat preman preman itu." Ucap Voiz
"OYYY!!!" Seru seseorang dari belakang mereka
"Nah tuh Gempita dateng, eh lo nyuruh Gempita buat manggil tuh preman2? Kukiran lo nelpon.. ternyata mebgutus orang secara langsung. Okelah bagus" Ucap Megura panjang lebar yg hanya di angguki oleh Ubi
Megura datang bersama 4 preman di belakangnya. Benar wanita itu akan di gang bang oleh preman2 itu (Kasian.. makannya jangan berani berani sama Ubi. Masih mending di gang bang dari pada di geprek :) )
Mereka mendekat ke arah Ubi dkk lalu Gempita memberikan 1 botol kecil yg berisi obat2 perangsang dosis kecil hingga besar kepada Ubi
Ubi mengerutkan kening menatap bertanya pada Gempita
"Kenapa?" Tanya nya bingung
"Lah?" Tanya Gempita balik
"Lo suruh gw bawa? Serius?" Tanya Ubi datar
"Ee.. enggak deh, gw aja yg bawa" Putus Gempita untuk membawa obat itu
"Yok masuk" ajak Voiz kepada mereka
Mereka pun berjalan masuk lalu berjalan pelan pelan agar tak menimbulkan suara yg nantinya membuat wanita itu kabur.
"Benar ya ternyata." Ucap seseorang
"Disitu ternyata." Ujar Ubi melihat 'gurunya' di lantai 2 sedang melihat mereka masuk sembari minum teh
"Apa kabar?" Tanya Guru itu
"Apa maksudmu tadi?" Tanya Ubi balik
"Hm? Aku menanyakan kabarmu lah"
"Bukan. Yang tadi. Sebelum itu." Jelas Ubi
"Ha? Ohh itu ada yg bilang kau akan kesini hari ini" ucapnya tenang dan menyeruput teh nya kembali
"Apa maksudmu sialan!" Geram Ubi
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir kita?.. Kejam. (Brutal Legend)
Short StoryMenceritakan takdir 2 pemuda SMA yang terikat takdir sial akan kehidupan mereka Ubi.. and Noya :) My AU! Dont copy Janlup follow my ig yeee @sfa.wd Disana i up gambar2 i