7

294 37 6
                                    

Dengan ekspresi wajah datar Sana memandang berbagai hidangan di atas meja makan. Makanannya memang tampak lezat, namun mengingat siapa yang ikut sarapan bersamanya membuat Sana sedikit tidak 'bernafsu'.

Sana hanya meraih sepotong sandwich dan mulai mencicipinya sedikit. Dalam hatinya ada sedikit rasa was-was takut dirinya diracuni:D

Sedangkan di sebrang meja, Tzuyu menatap Sana sambil menopang dagu. Meski ekspresi di wajahnya terlampau datar, tidak memungkiri jika pria jangkung itu tengah menatap dengan sorot penuh puja.

Pagi hari yang sangat indah. Pikirnya

Merasa dirinya diperhatikan, Sana pun mendongak hingga tatapan keduanya bertemu. Kening Sana mengernyit menatap aneh pria di depannya yang terus melihat ke arahnya tanpa kedip.

'Apa dia sedang cosplay jadi patung? Dasar aneh!' cibir Sana dalam hati.

Tanpa mempedulikan Tzuyu, Sana kembali menyuapkan sepotong sandwich yang tersisa.

"Aku heran kenapa kau hobi sekali mengumpati ku?" suara berat Tzuyu mengambil alih atensi Sana.

"Hah?" Sana menatap penuh tanya.

"Kau barusan mengumpati ku kan?"

'Bagaimana dia tau? Apa dia cena—'

"Aku bukan cenayang. Hanya menebak saja. Bukankah kau terlalu sering mengumpat sejak pertama kali kita bertemu?"

"Ck! Bukan urusanmu!"

"Aku sudah selesai. Cepat berikan barang-barang ku! Aku harus pergi ke kantor!"

"Permisi Tuan Zhou.."

Kedatangan Yuan mengurungkan niat Sana untuk beranjak dari tempat duduknya. Netra coklatnya menatap penuh heran ketika melihat penampilan bodyguard Tzuyu.

'Apa semua penjaga di tempat ini membawa pistol?' batin Sana

"Ada apa?" Tzuyu menegakan tubuh sambil menyilang tangan, menatap datar asisten pribadinya.

Yuan maju lebih dekat sebelum membisikkan sesuatu di telinga Tzuyu. Sementara Sana hanya diam memperhatikan gelagat dua orang aneh di depannya.

"Shit!" Tzuyu spontan berdiri dengan rahang mengeras.

Sana yakin pria itu tengah menahan emosinya, tapi karena apa? Sana hanya bisa menatap kepergian Tzuyu dengan raut penuh tanya.

Mood pria itu cepat sekali berubah. Pikirnya

"T-tunggu!" entah kenapa Sana menahan Yuan yang hendak menyusul Tuannya.

"Ada apa nona?"

"Bisa beritahu aku dimana Tzuyu menyimpan barangku?"

"Maaf nona saya tidak tau. Lebih baik nona menunggu Tuan." jawab Yuan yang kemudian melanjutkan langkahnya meninggalkan Sana.

"Ck! Bos dan bawahannya sama saja! Menyebalkan!"

Karena kesal Sana pun melenggang pergi ke tempat semalam ia tidur.

Kamar Tzuyu.

Sana mengoprek semua sudut ruangan itu hanya untuk mencari keberadaan tas miliknya. Namun sudah hampir 30 menit Sana mencari tidak juga menemukannya.

"Aish! Tzuyu memang sialan!"

"Dimana dia menyembunyikan tasku?!"

Dengan langkah tergesa, Sana kembali keluar dari kamar Tzuyu. Kali ini Sana tidak bisa bersabar lagi, menunggu Tzuyu yang memberikan secara sukarela? Itu mustahil.

Sana harus merampasnya sendiri dari mantan sialannya itu!

Mansion milik Tzuyu ini cukup besar, bahkan sangat besar menurut Sana. Dirinya sampai kesulitan menemukan sosok yang tengah di carinya.

The Partner || SaTzuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang