4

0 0 0
                                    

Author POV

Hazel melangkah keluar dari rumah menuju halaman mansion Duke Leadre, ayahnya sendiri. Terhitung sudah tiga kali ia datang ke tempat itu. Pertama saat ibunya akan dieksekusi, kedua saat nenek Rania meninggal dan ia membutuhkan bantuan untuk menguburkan mayatnya dan yang ketiga hari ini.

Gadis berusia tiga belas tahun itu sedang membawa tas berisikan pakaian dan barang- barang yang ia butuhkan di akademi.

Ia sudah di terima di akademi sihir Magholt. Saat ini ia akan bertemu Duke untuk berpamitan walau Hazel sebenarnya tidak ingin tetapi menurutnya hal itu adalah hal yang tidak baik. Apalagi saat memasuki sekolah nanti hidupnya benar-benar akan di abdikan di organisasi sihir kerajaan.

"Saya ingin bertemu Duke" ucapnya ada penjaga gerbang.

Setelah dikonfirmasi, penjaga mempersilahkan ia masuk dan diantar oleh seorang prajurit ke depan ruangan Duke.

Tiga hari lalu ia sudah mengirim surat untuk bertemu Duke.

Saat tiba di depan ruangan dan Butler mengizinkan Hazel masuk, matanya langsung berhadapan dengan mata tajam Duke.

"Salam kepada penguasa air, pilar kerjaan" kata Hazel dengan posisi menekuk kakinya tanda hormat.

"Angkat kepala mu" suara tegas menyapa telinga Hazel.

"Jadi kau masuk akademi sihir?" Tanya Duke

"Iya"

"Kau tahu artinya jika seorang bangsawan masuk sekolah sihir?"

Diam. Hazel tidak menjawab karena ia tahu Duke belum selesai.

" Itu artinya kau melepas tanggung jawab mu sebagai bangsawan untuk berkontribusi memimpin kerajaan. Kamu juga akan melepas hak-hak mu di rumah ini karena jika kau masuk akademi sihir kamu akan belajar terus menerus sampai kamu layak untuk masuk ke organisasi sihir dan menjadi penjaga kerajaan. Kamu tidak akan keluar dari akademi jika bukan karena tugas. Terisolasi dari dunia luar dan fokus untuk mengembangkan diri dan mengabdi untuk kerajaan" ucap Duke dengan tegas tanpa memalingkan matanya dari Hazel.

"Pertama aku bukanlah seorang bangsawan, aku hanya anak yang kebetulan memiliki sedikit darah Duke, kedua aku tidak peduli dengan hak atau kewajiban bangsawan seperti yang anda katakan. Ketiga daripada saya hidup di hutan atau mencoba berbaur ke masyarakat yang jelas-jelas sering menghina ku dan ibuku. Aku lebih memilih belajar hal-hal baru walau harus menyita waktu dan tenaga. Jadi masuk akademi sihir adalah jalan yang paling untukku" Ucap Hazel membalas perkataan Duke.

Jujur dalam hati paling dalam Hazel, ia tidak pernah membenci ayahnya. Karena mau bagaimanapun bencana yang terjadi pada ibunya awalnya memang hasil kebodohan ibunya. Tetapi bukan berarti Hazel dapat menerima semua perlakuan yang mereka terima, tatapan kebencian dan kata-kata kasar yang keluar dari mulut orang-orang adalah yang menyakitkan. Lalu bersikap biasa saja seolah tidak ada hal buruk xang terjadi adalah hal sulit. Walau selama ini bisa di bilang Duke Leadre selalu berusaha memenuhi tugasnya sebagai orang tua dengan tetap menyediakan kebutuhan Hazel. Namun itu tidak cukup menghilangkan trauma yang ia dapatkan.

"Kau tahu walau di sana adalah tempat paling 'netral' di kerajaan tapi bukan berarti kau tidak akan mendapat cemoohan. Tidak ada tempat di dunia ini tanpa cemooh dan tidak ada orang yang bisa lolos dari cemooh. Apa kau yakin tetap akan kesana ? Setidaknya di sini walau mungkin akan ada hal yang tidak menyenangkan kau tetap akan aman." Sambung Duke mencoba meyakinkan Hazel.

Benar bahkan walaupun Magholt adakah tempat yang aman di kerajaan tapi bukan berarti status Hazel di kerajaan tidak akan berpengaruh pada reputasinya di sana.

Saat ujian berlangsung saja, Hazel di teriaki dan di tertawakan oleh calon siswa di sana.   

" Izinkan saya pergi, saya yakin dengan keputusan saya. Saya tidak mau bersembunyi seumur hidup saya. Walau sulit saya akan coba." Jawab Hazel.

Jika di tanya hubungan Hazel dengan duke Leadre dan saudara-suadaranya seperti apa maka jawabannya adalah, 'cukup baik'. Walau banyak sekali gosip tidak baik di luar sana namun duke selalu memantau perkembangan Hazel secara diam-diam. Bahkan saat nenek Rania meninggal Duke dan saudara-saudaranya yang datang ke pemakaman menawarkan untuk tinggal di rumah utama. 

Namun Hazel Menolak alasan utama Hazel adalah tidak nyaman tetapi ia tidak mengatakan seperti itu kepada mereka. Ia membuat alasan lain yang intinya menolak ajakan mmereka. Canggung adalah kata cocok mengambarkan hubungan mereka semua.

"Baiklah jika itu mau mu, lakukan sesuai dengan keiginan mu" Kata Duke

Lalu Duke Leadre berdiri dari tempat duduknya menuju ke sebuah peti dan mengambil sebuah benda di dalamnya.

"Bawah ini! itu adalah belati turun temurun dari keluarga kita. Jaga baik-baik" kata Duke Leadre memberikan belati kepada Hazel.

 "Ini adalah barang berharga, sepertinya tidak usah berikan pada ku." Kata Hazel sambil memandangi belati dengan lambang elemen air.

"Kau bawah saja, pastikan untuk membawanya kemana-mana. Disana ada lambang keluarga kita, jika suatu saat kau kesulitan ini bisa membantu mu atau tunjukkan ini kepada siapa pun yang menghalangi jalan mu. Saya tahu hubungan kita tidak terlalu baik untuk bisa disebut keluarga, tapi siapa pun di dunia tidak tidak akan bisa mengelak bahwa darahku ada dalam tubuh mu. Jadi bawalah itu, semoga perjalanan mu berjalan lancar."

Hazel tidak membantah dan langsung meminta izin  untuk berangkat. Sesampainya hazel di luar mansion, ia berjalan sedikit masuk ke dalam hutan ke arah rumahnya. Namun ia tidak pergi ke rumah melainkan duduk di atas batu yang dikelilingi semak-semak. Matanya mengeluarkan apa yang sedari tadi merengek keluar. Tangannya memengang dadanya yang terasa sesak, menggigit bibirnya utnuk tidak mengeluarkan suara. Sakit, terluka namun ia tidak tahu siapa yang harus ia salahkan atas semua hal buruk yang terjadi.

Ia tahu ayahnya salah satu orang yang mengizikan hukuman atas ibunya,  namun walau ayahnya menolak hukuman tersebut. Hukuman akan tetap dijalankan karena di kerajaan ini menghina atau menodai bangsawan artinya menodai kehormatan kerajaan. Hukuman akan berlaku untuk siapa saja. Lalu mayoritas masyarakat juga akan protes jika hukuman terhadap ibu Hazel atau yang disapa Jane Orsa tidak di jalankan dan menimbulkan kritik kepada pemerintahan dan tentu mengangu stabilitas kerajaan.

Di lain sisi,  Butller keluarga Duke Leadre, Jonh datang mengunjungi ruangan Duke.

"Saya sudah mengirim surat kepada Margaret Loinan, beliau merupakan kepala sekolah akademi sihir sekaligus kepala organisasi sihir kerajaan" katanya

"Bagus, kau boleh kembali" Kata Duke tanpa menoleh dan tetap menatap ke jendela luar.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 12, 2024 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hazel's JourneyWhere stories live. Discover now