ch 3 ☾⋆。𖦹 °✩

3.4K 266 4
                                    

happy reading
໒꒰ྀིᵔ ᵕ ᵔ ꒱ྀི১𖹭

Pagi hari ini di dalam sebuah kamar luas terdapat sepasang anak dan ayah yang masih bergelung dalam selimut.

Sebenarnya sang ayah sudah bangun lebih dulu akan tetapi ia masih betah memandangi wajah bungsunya ini.

Tangan beruratnya mengelus wajah Asaa dengan lembut dan disertai senyum tipis Vernon.

Vernon tak tega untuk membangunkan Asaa jadi ia membiarkan Asaa untuk tidur lebih lama.

Vernon beranjak dari kasur untuk ke kamar mandi, ia akan membersihkan diri terlebih dahulu.

▪︎☆▪︎☆▪︎☆▪︎

Kini vernon telah siap dengan jas yang sudah melekat ditubuh atletisnya, Vernon terlihat sangat berwibawa dengan tubuh tingginya yang menjulang, bahunya kokoh dan lebar, pinggangnya ramping dengan otot otot yang ada ditubuhnya

Kaki jenjangnya berjalan menuju kasur yang terdapat buntalan bayi yang sangat menggemaskan.

"Kecilku kapan kau akan bangun hm, kau harus sarapan agar perut bulatmu ini terisi".

Tak lama manik bulat indah itu perlahan terbuka karena merasa terganggu dengan suara yang terdengar di rungunya.

Mata itu kini sudah sepenuhnya terbuka namun sepertinya bungsu Vernon ini masih mengumpulkan nyawa.

Setelah nyawanya terkumpul Asaa mulai merentangkan tangannya untuk minta di gendong.

Vernon dengan senang hati menggendong bungsunya ini.

Vernon melangkah untuk menuju kamar mandi lalu mendudukan Asaa di sebelah wastafel.

Ia mulai membasuh wajah Asaa lalu Asaa menoleh pada cermin dibelakangnya dan melihat rupa dirinya.

Setelah selesai Vernon membawa  Asaa kembali ke kasur untuk berganti pakaian.

Pagi ini Asaa tidak akan mandi, tak apa toh Asaa juga tidak bau dan yang pasti Asaa sangat wangi seperti bayi.

Asaa duduk dengan tenang sembari menunggu Vernon memilihkan pakaian untuknya.

Setelah menemukan yang cocok untuk anaknya Vernon mendekat lalu memakaikan pakaian untuk Asaa.

Pakaian itu begitu cocok untuk Asaa, hoodie dengan bahan berbulu berwarna putih begitu pula bawahan dengan warna yang sama.

Di kupluk hoodie itu terdapat telinga berbetuk telinga kucing yang sangat menggemaskan untuk Asaa.

Setelah siap dengan pakaian Vernon menambahkan sedikit bedak bayi pada wajah Asaa.

Vernon juga tak lupa menyisir surai putih itu menggunakan sisir lucu berbentuk kepala kucing.

Setelah semuanya selesai Vernon menuju ke bawah dengan Asaa di gendongannya.

Setelah berada di ruang makan Vernon mendudukan dirinya di kursi dengan Asaa di pangkuannya.

Tadinya Vernon akan mendudukan Asaa di kursi yang berada di sebelahnya, namun entah karena tubuh Asaa yang terlalu kecil atau karena meja yang terlalu tinggi.

aeleasha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang