14. Lenora

1.9K 167 12
                                    

"Aku mau mau di bawa kemana?" Lenora menatap Kyle polos. Sedikit senang karna pulang lebih awal, namun juga bingung dengan Kyle yang menariknya.

Jika Kyle membawanya ke kantor pria itu lagi, maka kesempatan terbesar buat Lenora untuk bertemu dengan pak Danu, kali aja lelaki itu datang hari ini.

"Kamu bisa diam?"

"Bisalah, tapi jawab dulu pertanyaan aku" ucap Lenora menggebu- gebu.

"Kamu terlalu banyak mencuri waktu saya, bocah"

"Apa? Mencuri waktu? Serius? Gak mencuri hatinya nih??" Lenora mencondonhkan tubuhnya ke arah Kyle, menggoda pria itu dan mengabaikan kata 'bocah'. Oh, Lenora terlalu fokus dengan kata 'mencuri waktu' hingga tak menyadari panggilan bocah dari Kyle.

"Alah, jangan malu- malu deh om, kalo malu ntar oantat nya banyak bulu, ngakppp.... "

Ucapan ngelantur Lenora terhenti kala tangan besar Kyle mencomot bibirnya dengan santai, hingga bibir mungil Lenora maju beberapa senti.

"Diam, atau saya sobek bibir mu"

Lenora melotot ngeri, gadis itu menghempaskan tangan besar Kyle dari bibirnya, syukur saja tak terlalu banyak memakan tenanga.

"Silahkan, om nya mau punya istri cacat? Kalo mau sobek aja ini, ntar gue sobek balik kalo gak gue potong- potong tu otong"

Kyle menatap gadis di sampingnya itu tak mengerti dengan ucapan terakhirnya. Menggelengkan kepala, tak habis pikir dengan calon istri pilihan mamanya ini.

Tak ada lagi percakapan, Lenora di suruh diam pun menurut dan memilih memalingkan wajahnya menatap keluar kaca mobil.

Mereka soai di kantor Kyle, tentu saja Lenora lansung bersorak senang. Berharap hari ini bisa bertemu dengan si Man alias pak Danu.

"Turun"

Lenora manut dengan turun dari mobil mahal tersebut, tanpa menunggu Kyle lansung saja berlari masuk. Bahkan ia tak peduli dengan beberapa karyawan yang menatap dirinya pensaran atau tatapan kurang bersahabat.

Kyle menggeleng, ia sendiri bingung kenapa malah membawa anak gadis orang ke kantornya. Harusnya ia biarkan saja bocah itu di sekolahnya, belajar. Jika begini yang ada pekerjaan Kyle akan sedikit terganggu.

...

"Ayo nyari pak Danunya, kenapa malah duduk di sini, mumpung kesempatan"

Lenora menatap Nora yang baru datang, gadis gentayangan itu tak berubah dari kemarin. Menghela nafas, akhirnya Lenora bangkit dari duduknya.

Kyle? Setelah mengantar Lenora ke ruangannya pria itu pergi lagi entah kemana, makanya Lenora hanya sendiri bermalas- malasan di sofa empuk ruangan ini.

"Nyari pak Danu Len, bukanya bermalas- malasan"

Lenora menoleh pada Nora yang baru datang, sebenarnya entah apa guna gadis itu bergentayangan, kadang Lenora lebih merasa ia bekerja sendiri karenanya.

"Ya ya ya"

Lenora akhirnya berdiri, mulai mencari ruangan yang sama tempat terakhir mereka mencari pria bernama pak Danu tersebut.

Hingga sampailah mereka di tempat tujuan,  tak lansung bertemu dengan pak Danunya, Lenora terpaksa berkeliaran terlebih dahulu agar bertemu pria itu.

'bruk'

'aws'

Lenora di tabrak oleh seseorang mengakibatkan ia terjatuh menyedihkan di lantai yang syukurlah bersih. Gadis itu memegangi pantat nya yang terasa ngilu.

LeNoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang