Part. 3

722 96 4
                                    

.

.

Ternyata bersekolah di sekolah sihir ternama seperti Hogwarts tidak seseru yang dia kira. Sebagai murid baru, ada banyak sekali peraturan yang harus ditaati. Semuanya sudah dijelaskan oleh kepala asrama Slytherin, lalu di ingatkan kembali oleh para prefek. Sungho yakin dia tidak akan ingat semua peraturan dan larangan itu.

Dari yang Sungho pernah baca, asrama-asrama Hogwarts terletak di tempat yang berbeda. Asramanya terletak di bawah tanah, tepat di bawah danau hitam. Pintu masuknya berupa sebuah dinding batu polos dan harus mengatakan kata sandinya agar dinding batu itu terbuka. Sungho harus mengajak Sean untuk pergi kemana-mana karena dia yakin dia akan lupa akses pintu masuk ini.

Ruang rekreasi Slytherin memiliki langit-langit yang tinggi dengan gradasi kehijauan. Ada beberapa jendela tinggi yang memberikan pemandangan isi danau. Dia berani bersumpah ada sesuatu yang lewat saat dia menatap jendela.

Sungho tau asramanya berada di bawah danau, yang dia tidak sangka adalah asramanya tidak se-gelap bayangannya. Walau terkesan seram, ada aura regal, mewah, dengan paduan warna hijau dan silver serta hitam di tiap furniture-nya yang membuat asramanya terlihat seperti tempat tinggal seorang bangsawan. Ya, lumayan lah untuk ukuran sebuah ruang rekreasi. Sungho akan mencoba menyukai asramanya mulai dari sekarang.

Para murid tahun pertama Slytherin di arahkan ke kamar mereka masing-masing. Dorm murid laki-laki terletak di lorong sebelah kiri sedangkan dorm murid perempuan di lorong sebelah kanan. Setiap dorm memiliki plakat nama bertuliskan tahun berapa, misal tahun pertama atau tahun kedua. Berjejer hingga tahun ketujuh.

Seleksi penerimaan murid baru di asrama Slytherin tidak banyak. Ada empat orang termasuk Sungho dan Sean. Dua orang lainnya adalah perempuan, jadi hanya Sungho dan Sunoo lah murid laki-laki tahun pertama asrama Slytherin.

Di karenakan penurunan jumlah murid, kamar murid tahun pertama di asrama Slytherin masing-masing di tempati oleh dua orang. Kamar mereka amat luas, dengan sentuhan Slytherin di sana sini seperti warna hijau, silver dan hitam. Bahkan tempat tidurnya pun berwarna hitam, dikelilingi kelambu. Sungho ternganga begitu melihat betapa luasnya kamar yang akan mereka tempati untuk satu tahun kedepan.

Setelah masuk ke dalam kamar, Sungho melihat koper dan barang-barang miliknya di letakkan di salah satu sudut kamar dekat dengan jendela kaca besar yang mengarah pada danau. Tidak ada yang bisa dilihat dari kedalaman danau di malam hari, hanya hijau pekat yang terlihat. Katanya ada cumi-cumi raksasa yang mendiami danau, jadi Sungho sangat menantikan itu.

Kamarnya memiliki pencahayaan yang bagus jika dilihat dari lokasi penempatannya yang berada di bawah tanah. Masing-masing dari mereka memiliki nakas kecil di samping tempat tidur. Ada lemari pribadi. Kamar mandi dalam.

Sungho bingung, kenapa ada kamar mandi dalam? Padahal menurut buku Hogwarts, A History yang dia baca, tiap asrama memiliki kamar mandi utama yang digunakan oleh semua murid.

Sekarang Sungho tau kenapa banyak prejudice dan keirian pada asrama Slytherin.

Sungho tidak bisa menahan rasa ingin meluruskan badannya yang pegal karena perjalanan panjang menuju Hogwarts. Di tambah perutnya yang penuh dengan makanan enak yang di sajikan di Great Hall tadi.

"Akhirnya bisa tiduran. Hahh... capek." Kata Sungho melemparkan dirinya lalu telentang di kasur yang sudah di klaim menjadi miliknya.

Sean yang melihat perilaku temannya hanya bisa menggeleng kepala. Dia merasakan hal yang sama. Oleh karena itu dia tidak menerjang kasurnya dan memilih untuk membuka salah satu koper miliknya untuk mengambil baju tidur.

"Ya, ya. Terserah kamu deh. Aku mau mandi terus langsung tidur. Kamu jangan kelamaan tiduran, pokoknya aku selesai kamu harus langsung mandi." Pesannya yang dijawab gumaman oleh Sungho. Anak itu tiba-tiba merasa ngantuk saat punggungnya bersentuhan dengan kasur.

Baby Boo, Yeppi || daengsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang